Kamis, 21 Agustus 2008

Wanted : Ayah Sejati

waw...
tulisannya bener2 inspirational.

Pertanyaan pertama : Is it true ? Based on academical research ?
Pertanyaan kedua : Bila ini benar, sepertinya cara pandang kita ada yg
perlu di rubah.
Pertanyaan ketiga : Apa yg harus kita lakukan..? baik sendiri2 maupun
secara bersama2..?

Sebaiknya Anda Tau...

Sebagai orang tua di zaman modern ini
membesarkan anak adalah tugas yang menakutkan di tengah-tengah sebuah
kultur dalam krisis. Penelitian menyampaikan sebuah data statistik yang
mengerikan tentang apa yang sedang terjadi setiap hari di Amerika:

* 1.000 remaja wanita menjadi ibu tanpa nikah
* 1.106 remaja wanita melakukan aborsi
* 4.219 remaja mengidap penyakit yang tertular
secara seksual
* 500 remaja mulai memakai narkoba
* 1.000 remaja mulai mengkonsumsi alkohol
* 135.000 anak-anak membawa sebuah pistol atau
senjata lain ke sekolah
* 3.610 remaja dilecehkan; dan 80 diperkosa
* 2.200 remaja berhenti dari sekolah menengah
* 7 anak (usia 10-19 tahun) dibunuh
* 7 anak muda (17 tahun dan kebawah) ditangkap
karena pembunuhan
* 6 remaja bunuh diri

Tidak heran bahwa banyak pria menghadapi tugasnya
sebagai ayah dengan rasa takut dan gentar. Menjadi ayah bukan saja,
dalam banyak hal, merupakan pekerjaan yang paling menakutkan di dunia,
melainkan juga pekerjaan yang paling dibutuhkan di dunia.

Tugas sebagai seorang ayah merupakan kepentingan yang
kritis, dan tidak pernah sedemikian rupa sedari saat ini dan zaman ini.
Hubungan seorang anak dengan ayah merupakan sebuah faktor yang
menentukan dalam kesehatan, perkembangan, dan kebahagiaan pemuda atau
pemudi tersebut.

Pertimbangkan temuan-temuan yang didokumentasikan dengan
baik berikut ini:

* Dr. Loren Moshen dari Natioanal Institute of
Mental Health, menganalisis orang-orang yang disensus di Amerika Serikat
dan menemukan bahwa absennya seorang ayah menjadi faktor yang lebih kuat
dalam kontribusi kenakalan anak-anak daripada faktor kemiskinan.

* Sekelompok ilmuwan Yale tentang perilaku
mempelajari kenakalan anak-anak dalam 48 kebudayaan di seluruh dunia dan
menemukan bahwa tingkat kejahatan tertinggi di antara orang-orang
<http://www.jawaban.com/news/userfile/ayah-sejati_2.jpg> dewasa adalah
mereka yang masa kanak-kanaknya hanya dibesarkan oleh seorang wanita.

* Dr. Martin Deutsch menemukan bahwa kehadiran dan
percakapan seorang ayah, khususnya saat makan malam, menstimulasi
seorang anak untuk berprestasi lebih baik di sekolah.

* Sebuah studi dari 1.337 dokter medis yang lulus
dari Johns Hopkins University antara 1948 dan 1964 menemukan bahwa tidak
adanya kedekatan dengan orang tua adalah faktor umum dalam hipertensi,
penyakit jantung koroner, tumor ganas, penyakit mental dan bunuh diri.

* Sebuah penelitian terhadap 39 gadis remaja yang
menderita penyimpangan pola makan, anorexia nervos, menunjukkan bahwa 36
di antaranya mempunyai satu denominator yang sama: tidak adanya hubungan
yang dekat dengan ayah mereka.

* Para peneliti Johns Hopkins University menemukan
bahwa 'gadis-gadis remaja kulit putih' yang hidup dalam keluarga tanpa
ayah, mempunyai kecenderungan 60% melakukan hubungan seks di luar nikah
dibandingkan dengan mereka yang tinggal dalam keluarga dengan kedua
orang tua.
[Nita]

Penelitian Dr. Armand Nicholis menemukan bahwa seorang
ayah yang absen secara emosional atau fisik, memberi kontribusi kepada
seorang anak: (a) Motivasi yang rendah untuk berprestasi; (b)
Ketidakmampuan untuk menunda kepuasan langsung demi ganjaran/hadiah
dikemudian hari; (c) Harga diri yang rendah; dan (d) Kerentanan terhadap
pengaruh kelompok dan kenakalan anak-anak.

SAYA TIDAK MENGECILKAN PERAN PENTING SEORANG IBU, TETAPI
SAYA PERCAYA BAHWA KELUARGA YANG BERHASIL DIMULAI DARI
SUAMI
(James Dobson)

PS : artikel ini tidak dimaksudkan untuk mengecilkan
peran dari single mother, tapi hanya untuk melihat bahwa peran seorang
Bapak yang mencintai keluarga dalam keluarga yang lengkap sangat
penting dalam sebuah keluarga...

Tidak ada komentar:

Facebook