Selasa, 05 Agustus 2008

Testimonial Gathering 8

Dear temans,

Acara kemaren super ok. Ice breaking-nya seru en kocak, keliatannya
gampang buat nyebutin 'bing' en tepuk tangan di kelipatan tiga, ternyata
susah benerrrr. Untung targetnya cuma di angka 25.

Sesi pertama aku dengan mbak Reggy en termasuk peserta yang cinta banget
sama kursinya sampe-sampe udah bolak-balik ke diingetin sama mas Cahyo
untuk pindah, tetep aja lengket di kursi. He..he..he.. sori ya mas
Cahyo. Dari mbak Reggy aku belajar gimana ngadepin anak-anak, gimana
berkomunikasi dengan anak dan bahwa memahami karakter anak supaya
komunikasi jadi efektif tuh penting banget. Aku juga belajar gimana jadi
single mom yang 'tega' demi kebaikan anak. Salut deh buat mbak Reggy.

Sesi kedua aku meditasi dengan mbak Eka. Bermanfaat banget apalagi
karena aku termasuk orang yang nggak bisa diem. Duduk tenang dan
merenung ternyata nggak gampang tapi banyak gunanya untuk ketenangan.
Dan yang mbak Eka ajarin bisa diterapkan kapan saja dan dimana saja,
jadi dikantor pun kalo lagi sumpek en emosi, meditasi yang diajarin mbak
Eka bisa menolong. Hm...jadi lebih tenang deh.

Mas Cahyo, boleh dinformasikan nggak siapa2 yang jadi koordinator untuk
masing-masing healing process itu? Aku tertarik untuk reiki dan nggak
tau kudu kontak siapa.

Ada usulan nih mas,
1. Gimana kalo ada reiki untuk anak-anak mengingat bahwa anak-anak yang
ortunya berpisah juga mempunyai luka tersendiri yang perlu diobati sejak
dini. Mereka nggak bisa mengobati dirinya sendiri dan perlu dibantu
supaya aura-aura negatifnya hilang. Aku pikir penting bahwa anak-anak
tumbuh dalam keceriaan dan kegembiraan dan bisa memaafkan situasi yang
menyakitkan mereka.

2. Focus Group Discussion seperti yang mas Cahyo pernah jelasin di email
sebelumnya. Ok banget tuh. Mungkin hanya dihadiri 5 - 10 peserta dengan
mengundang seorang ahli. Hasil diskusinya bisa dishare-kan dengan
peserta lain yang nggak hadir. Banyak yang bisa dibahas mulai dari
masalah hukum misalnya masalah akte, surat wasiat, hak asuh, sampe
urusan psikologi kayak gimana mengatasi anak yang nggak bisa nerima
perpisahan ortunya, gimana supaya anak nggak minder dengan keadaannya,
dll.

Thanks banget buat temen-temen yang jadi panitia.

Cheers,

Novi

Tidak ada komentar:

Facebook