Kamis, 04 September 2008

[Artikel] Sudut Pandang Anak

 


 

Sudut Pandang Anak
Sumber: Ibu-ibu DI

Ibu, terima kasih buat yang sudah memberikan informasi dan sharing atas pertanyaanku mengenai sudut pandang anak dalam membaca atau beraktivitas yang berhubungan dengan kertas. Semoga rangkumannya berguna buat yang lain. [Rs]

Tanya

Ibu, ada tidak yang punya pengalaman seperti anakku. Anakku cewek, 3.5 th. Kalau membaca, menulis, melukis, mewarnai pokoknya semua aktivitas yang berhubungan dengan kertas selalu terbalik lihatnya. Aduh aku bingung mendeskipsikanya, kalau bagi aku itu terbalik jadi seolah2 anakku   menggambar dari arah lawannya. Aku selalu putar kembali setiap dia baca salah, tapi selalu saja berulang kali dia melakukan hal tersebut. Kalau menurut kakakku dari segi psikologi ada ilmu yang membahas tentang itu, tapi dia juga bingung istilahnya apa. Kira2 ada yang punya pengalaman serupa dengan aku, atau apa perlu aku bawa ke psikolog ya (atau bawa kemana ya) atau biarkan saja? mbak Risma Silaban, kira2 bisa bantu? Kalau ada yang punya pengalaman, tolong sharing ya bu atau mungkin dulu pernah di bahas? [Rs]

Jawab

Kalau dilihat dari penjelasan secara teoritisnya, anak ibu masih normal, karena pada awal usia 3th, memang mereka masih baru mengenal huruf atau bentuk2, baru kenal, belum sampai pada tahapan mengerti, hal ini juga berkaitan dengan kapasitas 'perkembangan otaknya' yang belum maksimal seperti kita, orang dewasa. Pada pengalamanku bergaul dengan anak2 pada usia 3th, mereka masih melihat belajar sebagai bermain, jadi belum serius, huruf kebolak balik, gambar seenak2nya, pokoknya FUN! Tapi memang itulah yang terpenting dalam tahapan perkembangan kognisi (perkembangan kemampuan berpikir), usia 3th termasuk usia prasekolah (Pra=sebelum, jadi sebelum sekolah). Sekolah dalam hal ini, bukan diartikan secara fisik (gedung sekolah) tapi lebih kepada memiliki pengertian sesuatu yang lebih serius, teratur dan butuh konsentrasi yang lebih. Pada usia prasekolah ini, anak2 disiapkan baik secara mental maupun fisik untuk memiliki kesiapan dalam bersekolah (ada anak yang sudah pada usia sekolah masih terkaget2 karena tidak ada persiapan bagi anak tersebut, akhirnya anaknya bermasalah di sekolahnya). Persiapan bagi anak prasekolah mencakup tentang materi pembelajaran, sikap, lingkungan sekolah, dll. Namanya saja baru kenalan, boleh kan kalau masih salah2, perasaan kuatir kita sebagai orang tua/orang dewasa itu muncul, karena kita sudah sampai pada tahap mengerti akan penulisan huruf yang benar atau menggambar yang benar (red: benar itu sesuai dengan standard sosial). Inilah perbedaan-nya, moga2, sampai sini penjelasan dapat dimengerti dengan baik ya.

Lainnya, yang lebih penting adalah pada bagaimana membantu anak ke tahapan mengerti sehingga anak dan kita (caretaker) bisa memiliki pemikiran yang sama. caranya:

1. Tetap usahakan proses pembelajaran yang FUN, belajar sambil bermain. misalnya: kalau waktu si anak gambar terbalik (misalnya: pada saat gambar wajah orang), ibu bersama anaknya (gendong saja, pasti dia senang) pindah tempat ke tempat yang memang secara benar kalau menulis atau menggambar, dan kasih komentar,"nah, yang benar itu seperti ini, sayang, kita lihat bahwa gambar mata di atas, terus gambar hidung diantara ke dua mata dan gambar mulutnya di bawah. coba sekarang liat wajah mama, (sambil menunjuk) mata mama kan di atas, terus ada hidung di bawahnya, terus di bawah hidung ada mulut .. yuk sekarang lihat mama gambar ya". Karena anak usia 3 th masih berpikir konkrit sederhana, jadi bantu dia juga untuk boleh mendapatkan 'faktanya', misalnya: kalau yang benar gambar mata di atas hidung, maka kasih lihat mata kita saja, bahwa mata itu letaknya di atas hidung, demikian seterusnya.

2. Sediakan waktu pembelajaran yang banyak, dalam artian, belajar itu, tidak hanya duduk manis di meja atau pada jam2 khusus, tapi at anytime we can learn though we are playing. misal: dulu waktu saya masih kecil, ada permainan tebak huruf, ada orang yang menuliskan huruf di punggung saya dan saya harus menebak bentuk huruf apa yang digambarnya di punggung saya itu. Pada anak yang lebih kecil, mungkin bisa dengan cara menggambar di telapak tangannya dimana ia juga sekalian bisa melihat proses pembuatan huruf tersebut.

3. Berikan penghargaan pada setiap keberhasilan yang dibuat, tujuannya untuk lebih menguatkan tingkah laku yang benar2 ingin dibentuk. Misalnya: "ehm, pinter deh .. mama bangga sama kamu sambil dicium", dan lain sebagainya. Kalau begini, penjelasannya dapat dipahami tidak ya? kasih kabar ya, nanti kalau masih ada yang tidak jelas, kasih tahu ke saya dan kita cari solusinya lagi. [Rm]

Selama yang digambar dan diwarnai bener dan betul, tidak salah bentuk menurutku sih tidak apa-apa, yang penting benar outputnya. [Mt]

Anakku juga begitu, umurnya 4.9 th kalau nulis angka 3 atau 4 seringnya terbalik nulis huruf2 lain juga suka terbalik tapi huruf dan angka2 tertentu aja kelihatannya normal/wajar2 saja, seiring bertambahnya usia  pasti akan berubah, tidak tahu menurut sudut pandang seorang psikolog anak gimana ya ? maaf tidak bantu banyak. [Dn]

Itu normal dan lumrah buat seorang anak kecil. Adikku yang cukup lama jadi guru SD bilang seperti itu, hampir semua muridnya pasti pernah begitu. Bisa nulis kebalik2x hurufnya, bisa juga kebali nulisnya dari kanan ke kiri. Kata adikku itu ada istilahnya aku lupa persisnya apa, tapi ada kata   'cermin'. Jadi di mata seorang anak seperti kebalik, jadi dia nulis  terbalik juga. Anakku dulu sering nulis 3, c, b, d, p terbalik-balik. Tapi lama-lama juga tidak, kan makin dia besar akan makin sering latihan. Anakku yg kedua hampir tidak pernah kebalik, soalnya memang dia hampir tidak pernah nulis, rada malas si kecil. [St]

Jadi ingat, anakku kemarin disuruh nulis angka c, jadinya bukan c yang menghadap ke kanan, tapi ke kiri. Lalu disuruh nulis angka silang, jadinya tambah terus, aku santai saja, omanya yang ribut. Ada memang istilahnya di psikologi, aku lupa apa namanya. [Vl]

Dua bulan yang lalu, anakku juga sama, gambar orangnya alhamdulillah sudah bagus tapi menggambarnya itu menghadap ke lawannya,  bingung juga meneranginnya. Jadi kalau aku duduk depannya dia, dia menggambar orang atau rumah itu yang menghadap ke aku, jadi dia sendiri menggambar kayak ke arah atas, tadinya aku berusaha merubah, tapi lama2 alhamdulillah jadi "benar" sendiri ya. paling bingung sekarang, kalau nulis, kan kayaknya dia kidal, anakku nulisnya dari kiri ke kanan, kayak mau nulis arab jadinya. [Nd]

Mungkin sama kejadiannya dengan anak kecil/balita kalau pakai sepatu atau sandal selalu terbalik padahal sudah diajarin berulang-ulang lucu kalau mengingat-ingatnya, ceritanya kita mau pergi, anakku dengan sigap mengambil sepatu sendiri, aku teriakin "Ta' pakai sendiri ya" sibuk dia pakai sendiri, terus menyusul ke mobil, ternyata sepatu kanan dipakai dikiri-kiri dipakai dikanan. [Dn]

Anakku (4th) juga sejak mengenal kertas (2 thn-an) sukanya kebalik (meskipun tidak selalu) kalau waktu kita lihat selalu kita benarin, tapi sukanya ngeyel. Sampai sekarang juga sering dia membaca kebalik begitu, mungkin karena terbiasa ya, meskipun kertasnya kebalik dia tetap bisa lancar membacanya. Tapi kalau menulis/ mewarnai tidak terbalik kertasnya, cuma kalau membaca saja. [Nv]

Mungkin kalau masih kecil biasa ya. Tapi kalau merasa khawatir tidak ada salahnya dicek ke psikolog. Memang ada istilahnya mengenai kelainan seperti ini, kalau tidak salah Dyslexia. Adalagi turunan2nya dyslexia ini, istilah2nya mirip2. Aku sendiri tahunya dari film. Tentang seorang anak yang dianggap bodoh sama guru dan teman2nya karena membacanya terbalik2. Ternyata dia hanya mengalami Dyslexia ini, bukannya bodoh. Kalo mau tahu lebih banyak, coba saja search untuk "dyslexia". Mudah2an membantu. [Sa]



Tidak ada komentar:

Facebook