Kamis, 04 September 2008

7 HADIAH

7 HADIAH

Tak seorang pun yang sudah pernah memeluk anaknya dapat meragukan
'hadiah' dari kehadiran seorang anak dalam hidup mereka.
Kasih yang diekspresikan melalui tindakan yang sederhana itu adalah
salah satu cara yang terdalam untuk kita dapat merasakan kasih di dunia
ini. Untuk merawat hubungan istimewa antara orang tua dan anak, dan
memenuhi peranan kita sebagai orang tua, ada beberapa hal yang
ditugaskan kepada kita. Berikut adalah daftar 7 hal penting untuk
memenuhi tanggung jawab kita sebagai orang tua.

Ini adalah hadiah yang seharusnya kita berikan secara cuma-cuma kepada
anak kita tanpa berpikir kita akan mendapatkan balasannya kembali
sebagai hadiah atas usaha kita.

HADIAH BERUPA KEHIDUPAN. Sangatlah mudah untuk melupakan bahwa sewaktu
kita menerima anak kita dalam kehidupan ini, kita juga membagi hadiah
kehidupan itu sendiri. Mengingat kehidupan alami yang berharga dapat
menolong kita untuk menjaga naik turun kehidupan kita dalam perspektif
yang selayaknya.

HADIAH BERUPA CINTA KASIH. Bahan yang paling penting untuk hidup yang
bahagia adalah cinta. Tidak ada perasaan yang lebih memuaskan jiwa kita,
baik dalam hal memberi dan menerima, daripada cinta. Saat kita
menyertakan kesadaran akan kebenaran ini dan merawatnya sebagai nilai
yang paling mendasar dari hubungan kita dengan anak-anak kita, kita akan
menemukan bahwa kesalahan apa pun - pada kedua belah pihak - dapat
dimaafkan.

HADIAH BERUPA WAKTU. Waktu adalah bukti bahwa kita peduli. Sewaktu kita
menghabiskan waktu dengan anak kita, kita telah mengatakan dengan
tindakan kita : 'aku mencintaimu' dan 'aku mendingan berada bersamamu
daripada melakukan hal lainnya'. Ini adalah salah satu cara yang terbaik
untuk kita menunjukkan cinta kita. Ini juga merupakan salah satu berkat.

HADIAH BERUPA SOPAN SANTUN. Anak-anak sejak usia muda dapat diajarkan
untuk berperilaku baik. Ini tidaklah mengganggu kehendak bebas mereka.
Ini merupakan hadiah yang akan memperbesar hidup mereka. Proses
mengembangkan sopan santun akan membantu mereka untuk mulai belajar
melihat bagaimana orang lain dipengaruhi oleh tindakan mereka. Dengan
mengajarkan sopan santun, kita memberikan anak kita kemampuan yang akan
menguntungkan mereka di setiap bagian kehidupan.

HADIAH BERUPA PENGENDALIAN DIRI. Melalui pendidikan sopan santun sedari
dini, kita menanam benih sifat dan karakter yang dapat menjadi pendukung
kuat untuk sukses dalam setiap hal yang mereka
kerjakan: pengendalian diri. Pertama kita harus menanamkan pengendalian
diri kita sendiri. Lalu biasakan diri kita dengan cara- cara yang
nilai-nilainya bisa kita tanamkan pada anak-anak kita.

HADIAH BUDAYA MENTAL YANG POSITIF. Dengan membawa pemikiran positif ke
semua area hidup kita, kita mengembangkan dalam diri anak kita
pengalaman bahwa semua hal yang baik mungkin untuk terjadi. Budaya
mental yang positif termasuk : tidak ada kekerasan, tidak ada bohong,
tidak ada sensualitas, tidak ada iri hati, kebersihan, kepuasan hati,
pengendalian diri, dan ketaatan pada Tuhan.

HADIAH BERUPA PENDIDIKAN. Pendidikan akademis tidaklah penting untuk
membuat hidup kita sukses di dunia ini. Banyak tokoh-tokoh sejarah yang
tidak bisa membaca dan menulis. Tetapi di samping orang-orang hebat
tersebut dapat bersinar walaupun memiliki kekurangan dalam pelatihan
formal, ada berjuta-juta orang yang kehidupan mereka dapat jauh lebih
maju jika saja mereka dapat mebaca dan menulis.
Tidaklah cukup hanya dengan mengirim anak kita ke sekolah. Ini adalah
hadiah yang membuka dunia informasi dan kesempatan-kesempatan untuk anak
kita. Jangan sia-siakan kesempatan ini.

Dengan mengkombinasikan berbagai hal yang ingin kita bagikan pada
anak-anak kita, kita harus mix and match sesuai dengan jenis sup yang
kita inginkan. Ini adalah keindahan dari hidup, keragaman dan
spontanitas. Jika kita memberikan anak kita 7 hadiah ini, kita akan
sukses dalam perjalanan kita menggenapi tugas sebagai orang tua dan
berbagi keahlian dengan mereka yang akan mengijinkan mereka mengalami
hal terbaik yang kehidupan tawarkan.

From : www.jawaban.com

Tidak ada komentar:

Facebook