Selasa, 29 April 2008

Fw: oOo--- Sepertinya RENUNGAN ---oOo

 
Salam...
 
Di Negeri saya, Negeri yang banyak dengan hikayat cerita dunia binatang, tersebutlah sebuah cerita tentang sekolahnya para binatang di daerah terpencil dibelahan bumi andalas.

Raja Hutan mengumumkan tentang dibukanya sebuah sekolah yang mempunyai status "DISAMAKAN" dengan Manusia. Maka para jawara sejati dari beberapa ksatria binatang terpilih untuk memasuki sekolah yang statusnya disamakan itu.

Ada Jago Renang,Menyelam dan mempunyai kemampuan Amphipi yaitu si-lentur dan lincah yang bernama KODOK Ada Jago Terbang, Menukik,Menyambar,dan bersalto di udara yaitu siperkasa Elang
Mendaftar juga kedalam sekolah ini, si jago lari dan silincah KANCIL
Kemudian tidak lupa TUPAI si jago memanjat dan loncat di pepohonan ikut mendaftarkan diri...

Suatu hari, Guru-guru pilihan dari sekolah ini mengadakan ujian kompetensi untuk beberapa mata pelajaran yang dianggap paling penting dalam peta persaingan global, dan hasil ujian kompetensi ini akan sangat mudah bisa ditebak,yaitu :

Pelajaran berenang : kodok dapat nilai 10 yang lain jeblok
Pelajaran Terbang : Elang dapat ponten 10 yang lain payah, nilai jeblok Pelajaran memanjat : nilai 10 untuk Tupai, dan mengecewakan untuk peserta yang lain...
Pelajaran lari kencang, sprint : Kancil yang lincah tidak bisa ditandingi, Nilai 10 Untuk kancil yang lainya nilai jeblok..

Melihat hasil ujian kompetensi ini, si guru yang pernah belajar di dunia manusia kepingin membikin revolusi pendidikan di negeri para binatang, maka dari hasil lobby-lobby nya dengan para petinggi kerajaan binatang berhasillah si guru itu untuk menelorkan krikulum standard, supaya status "DISAMAKAN" tidak bikin malu para seleberiti politik binatang.

Maka di tetapkanlah krikulum standar NILAI KELULUSAN RATA RATA ADALAH angka 6 di setiap mata perlajaran......

Maka mulailah guru binatang itu memaksa kodok latihan terbang setiap hari...
Memaksa elang harus mendapatkan nilai 6 untuk pelajaran berenang dan menyelam...
Mengajari tupai setiap hari untuk terbang dan berlari
dan memaksa kancil harus bisa menyelam untuk mendapatkan nilai standar kelulusan...

Hari berlalu...dan hasil akhir dari pelajaran untuk mendapat kan nilai standard kelulusan itu adalah :

kodok yang tadinya jago menyelam, sekarang sudah tidak mampu menyelam lagi karena tulang2nya banyak yang patah akibat jatuh waktu pelajaran terbang dan pakai menukik segala..
Elang yang tadinya piawai untuk urusan terbang dan menukik sekarang tidak bisa beranjak dari tempatnya karena terlalu banyak air yang masuk keparu-parunya sewaktu mendapat pelajaran berenang.

Tupai yang lincah itupun sekarang sakit disetiap sendi lutut dan lengannya akibat jatuh dan terpelanting ketika belajar terbang dan lari dan Kancilpun hanya mampu bersimpuh di tempatnya akibat terlalu banyak menelan air sewaktu menerima pelajaran berenang....

Semua binatang pilihan tadi hilang kemampuan sejatinya....

Dan bencana bagi sekolah di dunia binatang itu, karena pada saat harus menjalani test kelulusan standard, semua binatang pilihan tadi tidak ada lagi yang mampu melewati ujian dalam semua mata pelajaran yang diberikan....
 
Kawan saya Wak Alexander subroto sering bilang, biarkanlah anak2 kita di ajarkan sesuai dengan bakat dan kemampuan sejatinya yang terlahir dan melekat di dirinya secara alami, cari dan asahlah sesuai dengan dirinya, bukan dengan kemauan personal orang yang menguasainya.....

Entahlah....Kok sekolah di negeri indonesia juga ada yang mirip dengan dunia fauna :)

hmmm...tanya kenapa?
 

Salam,
.

Kamis, 24 April 2008

FW: [Komunitas Singleparent] Bunga



 

 
 
 BUNGA

Aku mendapat bunga hari ini meski hari ini bukan
hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku.
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan ia melontarkan
kata-kata menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena hari
ini ia mengirim aku bunga.

Aku mendapat bunga hari ini. Ini bukan ulangtahun
perkawinan kami atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai
mencekikku Aku bangun dengan memar dan rasa sakit
sekujur tubuhku.
Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena ia
mengirim bunga padaku hari ini.
Aku mendapat bunga hari ini, padahal hari ini
bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam
ia memukuli aku lagi, lebih keras dibanding
waktu-waktu yang lalu.
Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya.
Aku tidak punya uang.
Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku?
Namun, aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam,
karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.
Ada bunga untukku hari ini. Hari ini adalah hari
istimewa : inilah hari pemakamanku.
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja
aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk
meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi
hari ini....

Ps : 
tolong di forward ke perempuan dibelahan dunia manapun.
Kadang wanita terlalu lemah dan menerima saja untuk disakiti.


STOP KEKERASAN PADA WANITA!!!

FW: [Komunitas Singleparent] Fw: Candailah anak kalian


 
Sebaiknya Anda Tau
 

Candailah Anak Kalian

Ditulis oleh abu ghonam pada Mei, 2007
Ditulis Oleh: Abu Ibrahim Muhammad Ali

Kelembutan dan kasih sayang adalah salah satu kebutuhan mutlak yang harus diberikan setiap orang tua terhadap anak-anaknya. Allah Ta’ala menciptakan dan menganugerahkan sifat terpuji ini kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Apabila seseorang memiliki sifat tersebut, dia akan mengasihi dan menyayangi selainnya, dan apabila dia menyayangi orang lain dia pasti akan disayangi Allah Ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Rasulullah pernah berkata sambil menangis ketika menyaksikan kematian salah satu putranya :

“(Tangisan) ini merupakan kasih sayang yang dianugerahkan oleh Allah ke dalam hati orang-orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah hanya merahmati hamba-hambaNya yang penyayang.”

Dan suri teladan kita telah menunjukkan berbagai cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayangnya kepada anak-anak baik dari kalangan kerabat atau anak-anak para sahabat yang lainnya.

“Ketika berpapasan dengan mereka, Rasulullah tidak segan mengucapkan salam kepada mereka.”

Dalam kesempatan yang lain, Ummul Mukminin Aisyah mengatakan bahwa

Pernah suatu hari seorang bayi dibawa kepada Rasulullah, lalu beliau pangku anak tersebut, kemudian anak itu kencing mengenai baju Nabi namun beliau tidak marah dan murka, bahkan Nabi dengan lembut minta air kepada keluarganya untuk disiramkan pada baju yang terkena air kencing bayi tersebut.

Sesungguhnya Rasulullah telah memberikan petunjuk kepada kita semua di dalam mewujudkan perasaan kasih dan sayang kepada manusia, di tengah segala kesibukannya sebagai pembawa risalah, pemimpin umat, seorang suami, dan lainnya. Beliau tidak mengabaikan masalah-masalah yang ternyata pengaruhnya jauh lebih baik dari yang kita perkirakan, dan insya Allah kita pun dapat melakukannya atau sebagian darinya. Di antaranya:

1 Mencium Anak Adalah Salah Satu Ungkapan Kasih Sayang Orang Tua

Salah satu bentuk kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya ialah dengan mencium mereka. Sebaliknya, merupakan tanda keras dan kakunya hati seseorang apabila dia tidak pernah mencium anak-anaknya. Dalam suatu hadits dijelaskan, termasuk hal yang biasa dilakukan oleh Nabi adalah mencium anak yang masih kecil:

Dari Aisyah beliau berkata, “Telah datang seorang badui kepada Rasulullah, dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau mencium anak-anak kecil? Akan tetapi kami tidak pernah mencium mereka.’ Rasulullah, menjawab, ‘Apakah aku punya kekuasaan untukmu apabila Allah mencabut kasih sayang dari hatimu?’”

Dalam hadits yang shahih juga dikisahkan bahwa al Aqra’ bin Habis berkata di hadapan Rasulullah,

“Aku mempunyai sepuluh anak dan aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka.” Kemudian Nabi, melihat al-Aqra’ dan bersabda, “Barangsiapa tidak kasih sayang (kepada yang lain). maka dia tidak disayang.

Inilah petunjuk Nabi dan para sahabat seperti Abu Bakar dan semisalnya. Oleh karena itu, tidak ada anggapan tabu bagi kita melakukan apa yang telah dilakukan oleh suri teladan kita, dan generasi pendahulu kita yang telah meninggalkan untuk kita semua apa yang bermanfaat bagi umatnya walaupun menurut kita hal itu sepele.
Bahkan Imam Ibnul Qayyim menulis satu bab dalam hal ini di dalam kitabnya, Tuhfatul Maudud, dengan mengambil istinbath dari hadits-hadits yang semakna dengan di atas. Beliau mengatakan, “Bab disunnahkan mencium anak-anak”

Memaklumi Terbatasnya Kemampuan Anak-anak, Lebih-lebih Anak Perempuan

Di antara hikmah Allah swt ialah menciptakan manusia dengan segala kemampuan terbatas dan bertahap, sehingga dapat dimaklumi apabila kita menjumpai kebanyakan anak-anak gemar bermain dan melakukan hal yang bersifat sia-sia. Memang inilah masa untuk persiapan mereka menginjak usia yang lebih dewasa. Sehingga para orang tua tidak perlu memaksa mereka dengan usia yang sangat dini membawa mereka kepada masa yang belum waktunya bagi mereka. Misalnya, anak harus terus belajar dan tidak diberi kesempatan bermain sama sekali, atau anak harus selalu serius dan tidak boleh bercanda dengan usianya yang sangat dini, padahal hal ini sangat mereka butuhkan. Benarlah Ummul Mukminin Aisyah tatkala beliau mengatakan:

“Maklumilah keterbatasan anak kecil perempuan (seperti diri-nya) yang masih suka sesuatu yang sifatnya sia-sia.”

Beliau mengucapkan perkataan ini ketika masih belia dan masih suka melihat orang-orang Habasyah bermain dan menari. Dan suatu ketika beliau menonton . mereka sedang bermain didampingi oleh Rasulullah, sampai merasa puas, dan Nabi pun tidak melarangnya, mengingat beliau tergolong masih kecil dan menyukai hal-hal seperti ini.
Akan tetapi, kita pun tidak boleh terlalu menuruti semua keinginan anak sehingga anak menjadi manja. Sekali-sekali bolehlah kita tidak mewujudkannya apabila keinginan tersebut membahayakan untuk dilakukan, sekaligus ini merupakan salah satu bukti kasih sayang orang tua terhadap anaknya.

Di antara bentuk rasa kasih-sayang yang dapat dicurahkan kepada anak, adalah dengan mengikuti pola pikir mereka agar dapat terlibat dalam senda gurau bersama mereka. Inilah yang diajarkan dalam Islam seperti dalam perilaku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bagaimana bentuk dan konteks keterlibatan kita ini?

Ikut Serta Bersenda Gurau Dengan Anak-anaknya Yang Masih Kecil

Sebagian orang berlebihan memberikan kesempatan anak-anak mereka bersenda gurau, sehingga hampir seluruh waktunya terbuang sia-sia demi bergurau dengan anak-anak mereka. Sebagian lainnya sibuk dengan kegiatannya dan sangat merasa rugi kalau waktunya digunakan untuk bermain dengan anak-anaknya, maka terbentuklah pribadi anak-anak sebagaimana akhlak dan perangai orang tua mereka. Tidak mengherankan apabila ada anak yang berkarakter kocak, tidak pernah serius, dan selalu meremehkan sesuatu walaupun itu penting. Atau sebaliknya, ada anak yang selalu serius, tidak pernah tersenyum, mudah tersinggung, dan sebagainya. Tidak selamanya senda gurau itu tercela. Suatu ketika manusia membutuhkannya. Akan tetapi kebutuhan ini sebatas kebutuhan garam untuk setiap masakan, yang apabila kebanyakan garam berakibat masakan menjadi jelek, begitu pula apabila kurang garam menyebabkan masakan akan hambar, sebagaimana diungkapkan oleh Abul Fath al-Basti:

“Akan tetapi apabila engkau ingin bersendau gurau, hendaklah… hanya sebatas garam yang kau berikan pada makanan.”

Perlu kita ingat bersama, canda dan senda gurau Rasulullah yang patut kita tiru mempunyai beberapa keistimewaan. Di antaranya, Rasulullah bercanda tetapi tidak dengan kedustaan, canda Rasulullah tidak sampai mengurangi martabat dan wibawa beliau, dan canda beliau tergolong sedikit hanya sebatas kebutuhan saja.
Itulah beberapa kriteria senda gurau yang dapat menimbulkan rasa kasih dan sayang, mengusir perasaan-perasaan yang kurang berkenan, membuat orang betah bergaul dengan sesamanya, dan lain-lain. Apabila senda gurau itu dibutuhkan oleh orang dewasa, maka anak-anak yang masih kecil akan lebih membutuhkan senda gurau tersebut. Untuk itulah suri teladan kita, Rasulullah, kadang bersenda gurau dengan anak-anak kecil dengan berbagai cara yang berbeda menurut keadaan dan kebutuhan masing-masing. Di antaranya:

1. Kadang-kadang dengan menyebut gelaran atau sebutan yang menarik bagi anak kecil

Ada seorang sahabat Nabi yang bernama Abu Thalhah. Dia mempunyai putra yang masih kecil. Suatu ketika Rasuiullah menemuinya dalam keadaan sedih, lalu Rasulullah bertanya pada orang tuanya kenapa anak ini sedih. Mereka mengatakan, seekor burung sejenis burung pipit yang biasa jadi mainannya telah mati. Lantas Nabi menegur dengan gelaran untuk menghibur kesedihan anak ini dengan mengatakan:

“Wahai Abu Umair, apa yang dilakukan an-nughair?”

An-nughair adalah pengecilan nama dari burung sejenis burung pipit tersebut. Rasulullah menggelari anak ini dengan Abu Umair (bapaknya Umair) padahal anak ini masih sangat kecil, dan ini dimaksudkan untuk menghibur dan bergurau dengan anak yang sedang sedih ini. Pada kesempatan yang lain Rasulullah memanggil Anas bin Malik dengan bercanda:

“Wahai sang pemilik dua telinga!”

2. Kadang-kadang dengan menggendong dan meletakkannya di atas pundaknya

Seorang sahabat yang bernama al-Barra’ bin Azib mengatakan, “Aku pernah melihat Rasulullah, sedangkan al-Hasan bin Ali berada di atas pundak beliau seraya beliau mengatakan:

“Wahai Allah, sungguh aku mencintainya (al-Hasan yang sedang berada di atas pundak Nabi), maka cintailah dia.”

Pada kesempatan lain, pernah Rasulullah menggendong cucu perempuannya yang bernama Umamah ketika sedang dalam shalatnya, apabila beliau hendak sujud beliau letakkan cucunya, dan apabila berdiri beliau gendong.

3. Kadang-kadang dengan mendekap anak kecil dari belakang kemudian anak itu disuruh menebaknya

Ada seorang sahabat yang masih kecil dari kalangan penduduk gurun, bernama Zahir. Anak ini bermuka buruk tetapi Rasulullah suka dengannya. Suatu ketika Nabi melihatnya menjual sesuatu di pasar. Lalu Nabi segera mendekapnya dari belakang sedangkan anak ini tidak bisa melihat siapa yang mendekapnya. Lantas ketika tahu bahwa yang mendekapnya adalah Rasulullah maka anak ini senantiasa menempelkan punggungnya ke dada Rasulullah karena dia cinta kepada beliau.

4. Kadang-kadang dengan menyemburkan air ke wajah anak kecil atau sekedar menjulurkan lidahnya supaya anak itu senang

Ada lagi sahabat lain yang masih tergolong sangat kecil yang ‘mendapatkan’ sendagurau Rasulullah, yakni Mahmud bin ar-Rabi’, dia mengatakan:

“Aku masih ingat dengan semburan air dari satu ember yang dulu pernah Rasulullah semburkan dari mulutnya pada wajahku. Saat itu aku masih berumur kira-kira lima tahun.”

Pada kesempatan lain, sahabat Abu Hurairah pernah menceritakan:
Dari Abu Hurairah dia berkata,

“Pernah dulu Rasulullah, menjulurkan lidahnya kepada al-Hasan bin Ali. Tatkala melihat lidah Rasulullah yang merah, al-Hasan merasa riang gembira dengannya.”
Demikianlah, beberapa akhlaq Nabi kita yang mulia terhadap anak-anak. Mudah-mudahan bisa menjadi siraman hati dan melunakkan hati yang keras sehingga menjadi lembut sesuai dengan kebutuhan anak-anak yang memang membutuhkan kasih sayang dan kelembutan dari orang tuanya. juga, mudah-mudahan hati kita tidak menjadi kering atau bahkan mati -na’udzu billah min dzalik-dari perasaan tersebut.

Wahai para orang tua, bersegeralah mengoreksi diri! Kasih sayang dan kelembutan ataukah kekerasan dan pukulan yang telah kita berikan kepada buah hati kita? Wallohu A’lam.

Salam,

L.Hakim

.

Rabu, 23 April 2008

FW: [Komunitas Singleparent] Indah

dari milis sebelah
"INDAH" Buya Hamka (alm) pernah berkata, "Mengapa manusia bersikap
bodoh? Tidakkah engkau tatap langit yang biru dengan awan yang berarak
seputih kapas? Atau engkau turuni ke lembah sehingga akan kau dapatkan
air yang bening. Atau engkau bangun di malam hari, kau saksikan
bintang gemintang bertaburan di langit biru dan rembulan yang tidak
pernah bosan orang menatapnya. Atau engkau dengarkan suara jangkrik dan
katak saling bersahutan. Sekiranya seseorang amat gemar memandang
keindahan, amat senang mendengar keindahan, niscaya hatinya akan
terbebas dari perbuatan keji. Karena sesungguhnya keji itu buruk,
sedangkan yang buruk itu tidak akan pernah bersatu dengan keindahan."
Berbahagialah orang yang senang melihat kebaikan orang lain. Tatkala
mendapatkan seseorang tidak baik kelakuannya, ia segera mahfum bahwa
manusia itu bukanlah malaikat. Di balik segala kekurangan yang
dimilikinya pasti ada kebaikannya. Perhatikanlah
kebaikannya itu sehingga akan tumbuh rasa kasih sayang di hati.
Mendengar seseorang selalu berbicara buruk dan menyakitkan, segera
mahfum. Siapa tahu sekarang ia berbicara buruk, namun besok lusa
berubah menjadi berbicara baik. Karenanya, dengan mendengarkan
kata-kata yang baik-baiknya saja, niscaya akan tumbuh rasa kasih sayang
di hati. Jalaluddin Rumi pernah berkata, "Orang yang begitu senang
dan nikmat melihat dan menyebut-nyebut kebaikan orang lain bagaikan
hidup di sebuah taman yang indah. Ke sini anggrek, ke sana melati.
Pokoknya kemana saja mata memandang yang nampak adalah bebungaan yang
indah dan harum mewangi. Dimana-mana yang terlihat hanya keindahan.
Sebaliknya, orang yang gemar melihat aib dan kejelekkan orang lain,
pikirannya hanya diselimuti dengan aneka keburukan sementara hatinya
hanya dikepung dengan prasangka-prasangka buruk. Karenanya, kemana pun
matanya melihat, yang tampak adalah ular, kalajengking, duri, dan
sebagainya. Dimana
saja ia berada senantiasa tidak akan pernah dapat menikmati indahnya
hidup ini."

Selasa, 22 April 2008

FW: [Komunitas Singleparent] Fw: Dunia Kita Ada didalam Diri



 
Sebaiknya Anda Tau...
 
 

Dunia Kita Ada didalam Diri
 
 
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu "(Q , Al Hadiid :20)
 
Di dalam  cerita anekdot sufi diceritakan bahwa suatu ketika Nasruddin hoja kehilangan cicin kesayangannya  dan dia terus berusaha mencari tapi tidak pernah berhasil  sampai teman nya datang menghampiri " wahai Nasruddin apa yang sedang engkau cari" , "aku mencari cincin ku yang hilang " sahut Nasruddin, lalu temannya bertanya kembali " dimana kira-kira cincin itu terjatuh ?" , " didalam gudang itu wahai temanku " jawab Nasruddin, sang teman karena merasa ada yang aneh kembali bertanya " jika hilangnya didalam gudang, mengapa engkau mencari diluar wahai Nasruddin ?", Nasruddin dengan santai menjawab " diluar yang terang seperti ini saja aku tidak bisa menemukannya , apalagi didalam gudang yang gelap itu ".
 
Itulah hidup,  terkadang apa yang menjadi tujuan tidak selalu sama dengan kenyataan yang kita kerjakan .Ketika kita terlahir, kita telah menjadi pribadi mandiri artinya kita telah memiliki sebuah skenario hidup yang harus kita jalani dalam sebuah permainan yang telah diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Skenario yang bersifat pribadi tersebut lebih kita kenal dengan istilah Taqdirullah, disisi lain Allah juga meletakan ketentuan yang bersifat universal pada diri manusia dan alam sekitarnya, seperti setiap orang pasti menyukai kedamaian, mempunyai rasa cinta, mempunyai sifat baik dan buruk, disisi lain sesuatu yang universal itupun terjadi pada alam sekitar kita seperti hukum sebab akibat, keniscayaan waktu, dan pergerakan tata surya, pergerakan organ dalam tubuh yang kesemua hal tersebut bergerak secara teratur dan inilah yang disebut dengan sunnatullah. Antara takdirullah yang bersifat pribadi dan sunnatullah  yang bersifat umum di bingkai dalam suatu sistem yang disebut syariatullah yang disampaikan lewat nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wassallam. Sekarang kita alihkan perhatian kita pada dunia kecil (mikro kosmos) yang sebut sebagai diri.
 
Hampir seluruh informasi dunia luar yang telah kita terima bahkan telah menjadi bagian dalam hidup kita seperti istri, anak sahabat dan lainnya  kita terima pertama kali hanya melalui dua panca indera yaitu mata dan telinga, lalu segala prespektif tadi di proses oleh otak untuk suatu ketika di keluarkan sebagai sebuah informasi .Lalu bagaimana jika sejak lahir kedua panca indera tersebut tidak ada apakah kita masih mengenal dunia luar ? mungkin bisa yaitu dengan indera perasa akan tetapi persentasenya sangat kecil.  Disamping itu sifat kemanusiaan yang kita milikipun tidak bisa melampaui kepedulian kita terhadap diri sendiri , hal ini bisa kita rasakan ketika dua kejadian berlangsung bersamaan kejadian pertama kita terjatuh dan kaki kita patah dan pada waktu bersamaan didepan kita terjadi pembunuhan maka respon pertama kita  adalah pada rasa sakit kaki karena hal itu spontan dan tidak bisa direkayasa. bahkan sulit bagi kita untuk mencegah kecelakaan didepan mata kita jika pada saat itu tebaran debu menghampiri mata, atau kita sulit untuk mendengarkan keluhan orang lain sewaktu gigi kita sedang sakit. Semua hal tersebut menyimpulkan bahwa kita baru bisa menerima inputan secara utuh  ketika tubuh kita tidak sedang dalam proses pemulihan (recovery) , demikian juga halnya dengan sifat-sifat yang kita miliki antara kemauan dan ego, antara keterpaksaan dan keihklasan seperti ketika orang yang paling kita benci meminta pertolongan  maka akan terjadi sebuah pertentangan didalam diri sehingga kita menyadari pula bahwa hablumminallah (hubungan dg Allah)  dan hablumminannas (hubungan dg manusia)  terjadi secara disengaja (niat). dan awal suatu penilaian terhadap tindakan manusia adalah dari niatnya.
 
Wasallam
 
 
Lukman
 
.

FW: [Komunitas Singleparent] Fw: SURAT BUAT MAMA

 SURAT BUAT MAMA

dari tetangga sebelah...
buat iseng, klo lg gak iseng
 
 
 

Forward Tulisan dari teman... Semoga Bermanfaat..
 
Mamaku sayang, aku mau cerita sama mama. Tapi ceritanya pake surat ya.
Kan, mama sibuk, capek, pulang udah malem.
Kalo aku banyak ngomong nanti mama marah kayak kemarin itu, aku jadinya
takut dan nangis.
 
Kalo pake surat kan mama bisa sambil tiduran bacanya.
Kalo ngga sempet baca malem ini bisa disimpen sampe besok, pokoknya bisa
dibaca kapan aja deh.
Boleh juga suratnya dibawa ke kantor.
Ma, boleh ngga aku minta ganti mbak? Mbak Jum sekarang suka galak, Ma.
Kalo aku ngga mau makan, piringnya dibanting di depan aku. Kalo siang aku
disuruh tidur melulu, ngga boleh main, padahal mbak kerjanya cuman nonton TV
aja.
 
Bukannya dulu kata mama mbak itu gunanya buat nemenin aku main?
Trus aku pernah liat mbak lagi ngobrol sama tukang roti di teras depan.
Padahal kata mama kan ngga boleh ada tukang-tukang yang masuk rumah kan?
 
Kalo aku bilang gitu sama mbak, mbak marah banget dan katanya kalo diaduin
sama mama dia mau berhenti kerja.
Kalo dia berhenti berarti nanti mama repot ya?
Nanti mama ngga bisa kerja ya?
Nanti ngga ada yang jagain aku di rumah ya?
 
Kalo gitu susah ya, ma?
Mbak ngga diganti ngga apa-apa tapi mama bilangin dong jangan galak sama
aku.
 
Ma,bisa ngga hari Kamis sore mama nganter aku ke lomba nari Bali? Pak Husin
sih selalu nganterin, tapi kan dia cowok, ma. Ntar yang dandanin aku siapa?
 
Mbak Jum ngga ngerti dandan. Ntar aku kayak lenong.
Kalo mama kan kalo dandan cantik. Temen-temen aku yang nganterin juga
mamanya.
 
Waktu lomba gambar minggu lalu Pak Husin yang nganter; tiap ada lomba Pak
Husin juga yang nganter. Bosen, ma.
 
Lagian aku pingin ngasi liat sama temen-temenku kalo mamaku itu cantik
banget, aku kan bangga, ma.
 
Temen-temen tuh ngga pernah liat mama.
Pernah sih liat, tapi itu tahun lalu pas aku baru masuk SD, kan mereka
jadinya udah lupa tampangnya mama.
Ma, hadiah ulang tahun mulai tahun ini ngga usah dibeliin deh.
Uangnya mama tabungin aja. Trus aku ngga usah dibeliin baju sama mainan
mahal lagi deh.
 
Uangnya mama tabung aja. Kalo uang mama udah banyak, kan mama ngga usah
kerja lagi.
Nah, itu baru sip namanya.
 
Lagian mainanku udah banyak dan lebih asyik main sama mama kali ya?
 
Udah dulu ya, ma. Udah ngantuk.
I love you Ma..
 
------------ --------- ---------
Kadang uang mengalahkan semuanya,
semua yang ada di hidup kita
dengan dalih memenuhi kebutuhan hidup.
 
Tahu kah anda...
saat kita tua dan pensiun...
atau saat kita meninggal...
perusahaan memiliki ratusan, bahkan ribuan orang untuk menggantikan kita.
 
Tapi sadarkan kita...
tidak ada satu pun yang bisa menggantikan kita di hati, pikiran dan ingatan
anak kita tercinta yang ada di rumah...
 
SUDAHKAH KITA MEMIKIRKANNYA?
 
Thanks,
 

__._,_.___

Senin, 21 April 2008

FW: [Komunitas Singleparent] sharing


 
Teman-teman ....

Sebelum istirahat lunch ... saya mau sharing salah satu tulisan dari blog saya ... Tulisan ini saya kasih judul : "MENJADI RAJAWALI"

Dahulu kala, ada seekor Rajawali betina yang sedang mengerami telurnya.
Tanpa
disadarinya, sebutir terlurnya menggelinding turun dari sarangnya dan terus menggelinding hingga ke sarang induk ayam hutan yang sedang mengerami telur-telurnya. Namanya ayam, tentu si induk tak paham bahwa ada satu telur yang berbeda. Semua dierami dengan penuh cinta dan kehangatan. Saatnya menetas, semua diasuh dengan baik. Diajarkan cara mencari cacing dan berlindung dari buruan hewan buas.

Suatu ketika, saat induk ayam hutan dan semua anak-anaknya sedang mencari cacing, terbanglah dengan gagahnya seekor rajawali di langit. Bayangan gagahnya melesat diatas keluarga ayam hutan. Semua menengadah keatas sekejap, tapi anak rajawali menatap dengan penuh kekaguman dan sangat terpesona. "Wuaaaaaah .. andai aku bisa seperti itu" ujarnya dan seluruh dirinya tergetar. Keinginannya ternyata hanya menuai cibiran dan olokan. "Ayam ya ayamlah jangan mimpi jadi rajawali", begitu saudara-saudara ayamnya menasihati.

Rajawali, tak punya daya. Itu kesalahannya. Tak mencoba, tak memaksa, ia pasrah menjadi ayam. Mencari cacing, dan menjadi ayam sepanjang hidupnya hingga ia mati .. sebagai ayam, meski didadanya ia tetap bertanya, andai aku bisa menjadi Rajawali ....
(oleh-oleh Kopdar BundainBiz, Sabtu, 8 Desember 2007)



Siapapun kita, kita tidak berhak untuk mematikan impian kita. Bohong, bila ada yang berkata tidak punya impian. Tak ada manusia yang tak punya impian. Semua dari kita pasti punya impian, namun banyak dari kita yang mematikan impian itu. Entah menguburnya sejak awal, atau mengabaikannya karena merasa tak mampu.

Kita semua pasti pernah memiliki pengalaman dimana kita begitu tertarik akan sesuatu, begitu tergetar menahan keinginan untuk bisa melakukan sesuatu atau menjadi sesuatu, begitu dasyatnya getaran itu hingga membuat kita begitu bersemangat, membuat seluruh daya upaya kita menuju pada hal tersebut. Itu, itu lah saat kita menemukan impian kita.

Mimpi tak selalu harus dasyat. Mimpi kita bisa menjadi mimpi kita sendiri, bisa juga menjadi bagian dari mimpi kita bersama orang-orang tercinta kita. Apapun mimpi kita, hidup kita terlalu berarti untuk hanya diisi oleh mimpi-mimpi kecil saja. Mimpi tak selalu harus dasyat, namun bermimpilah sesuatu yang dasyat bila kita mampu. Agar kita tidak mendustai diri kita dan mengingkari kehidupan yang Allah SWT berikan untuk kita isi dan jadikan berarti.

Jadilah Rajawali sejati meskipun kita berada dan dibesarkan oleh ayam hutan. Jadilah diri kita sendiri dengan segala talenta dan kekuatan yang kita miliki. Jadilah Rajawali sejati jangan memaksa diri menjadi ayam hutan.Andai memang harus menjadi ayam hutan jadilah ayam hutan tanpa pernah mengeluh mengapa hanya menjadi ayam hutan.

Andai kita memang tak mampu bermimpi dasyat, mimpilah semampu kita.
Apapun mimpi itu, raihlah. Jangan pernah matikan.
Sekecil apapun mimpi kita, raihlah tanpa menyesali mengapa hanya ini yang kita peroleh.

 

Reynawati

Jumat, 18 April 2008

Logika Pria

cm becanda....
:)
 

Logika Pria

Seorang Suami dan Istrinya tengah menghadiri sidang perceraiannya.

Dalam sidang akan memutuskan siapa yang mendapat hak asuh anak.

 

Sambil berteriak histeris dan melompat - lompat si istri berkata :


" Yang Mulia, Saya yang mengandung.. .., melahirkan bayi itu ke dunia dengan kesakitan dan kesabaran saya !! "

" Anak itu harus menjadi hak asuh Saya !!
"
 

Hakim lalu berkata kepada pihak suami:

" Apa pembelaan anda terhadap tuntutan istri Anda"

 

Si Suami diam sebentar, dengan nada datar ia berkata :


" Yang mulia ...   Jika saya memasukkan KOIN ke mesin minuman Coca-Cola, kemudian mesinnya BERGOYANG SEBENTAR, dan setelah itu minumannya keluar dari mesin.....,


Menurut Pak Hakim .......
Minumannya milik Saya atau milik Mesinnya ? "


Kamis, 17 April 2008

Kupu-kupu dan kebahagiaan

Kupu-kupu dan kebahagiaan
http://antobilang.wordpress.com/2007/01/10/kupu-kupu-dan-kebahagiaan/

Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak
termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya.
Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun
titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara
yang menyapanya. Ada orang lain disana. "Sedang apa kau disini anak
muda?" tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau
risaukan..?" Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah Pak Tua. Telah
berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak
juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung
dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku.
Kemana kah aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"
Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian.
Di pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan
sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu,
tangkaplah seekor kupu-kupu buatku. Mereka berpandangan.
"Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek
mengulang kalimatnya lagi. Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya
menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman
yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak
heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana. Sang kakek, melihat
dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang
gelisah itu. Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap,
ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di
kejarnya kupu- kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan.
Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan.
Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk
mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana.
Gerakannya semakin liar. Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada
satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan.
Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat. Sampai
akhirnya ada teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah. " Tampak
sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan
kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang
berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu. "Begitukah caramu
mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu
arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatap
pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu.
Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru,
semakin pula ia pergi dari dirimu."
"Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu
bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan.
Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu.
Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu
sering datang sendiri."
Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor
kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap
kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu
mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan
yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi
mereka yang mampu menyelaminya.
Moral Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit,
bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu
apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang
sana- sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk
mendapatkannya.
Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru
arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan
yang dapat kita santap setelah mendapatkannya. Namun kita belajar. Kita
belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti
itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam
atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan
adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada
dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan
pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula
kebahagiaan itu akan menjauh.
Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu
menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam
setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam
menjalani hidup kita.
Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah
bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.
Kita harus percaya, bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar
kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak
pernah memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di
sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

Belajar dari yg primitif...'gak usah teriak2 !!]

Sekedar renungan untuk menciptakan kehidupan yang damai...

Pohon yg kehilangan rohnya

Kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang
ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang
letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana
punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa ?
Kebisaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan
akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lalukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati.
Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan
memanjat hingga ke atas pohon itu.

Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang
ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon
itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh
hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki
itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu
dahan-dahannya juga akan mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan
mati dan mudah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini
sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka
telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap
mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut
kehilangan rohnya.

Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah,
sekarang, apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk
primitif di kepulauan Solomon ini ? O, sangat berharga sekali! Yang
jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada
mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda ?
Ayo cepat!
Dasar lelet!
Bego banget sih! Begitu aja nggak bisa dikerjakan?
Jangan main-main disini!
Berisik !

Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda
karena Anda merasa sakit hati?
Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu tahu nggak!
Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa !
Aduuuuh, perempuan kampungan banget sih!?

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya :
Stupid, soal mudah begitu aja nggak bisa!. Kapan kamu mulai akan
jadi pinter?

Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal, ?
Eh tahu ngak? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal
nyesel!
Ada banyak yang bisa gantiin kamu!
Sial! Kerja gini nggak becus? Ngapain gue gaji elu?

Ingatlah! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa
jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh
penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali
kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita
cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita.
Teriakan-teriakan, yang
kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya
akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah
untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita
perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita
berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan ?
Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan
teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter.
Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka
dekat tapi sebenarnya hati mereka begitu jauh. Itulah sebabnya mereka
harus saling berteriak!


Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha
melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaan
dendam,benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita
ingin melukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada
orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati,
janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda
ingin segera membunuh roh orang lain ataupun roh hubungan Anda,
selalulah berteriak. Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan
terima. Anda akan semakin dijauhi.
Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.

Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa
harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

Selasa, 15 April 2008

Menyimak

Di Luar Kebisingan Kata-Kata
Menyimak (listening) adalah seni yang tidak mudah didapat, tetapi di
situ terdapat keindahan dan pemahaman luhur. Kita menyimak dengan
berbagai kedalaman diri kita, tetapi cara menyimak kita selalu disertai
suatu prakonsepsi atau berangkat dari suatu sudut pandang tertentu. Kita
tidak sekadar menyimak; selalu ada tabir menyela berupa pikiran-pikiran,
kesimpulan-kesimpulan dan prasangka-prasangka kita sendiri. ... Untuk
dapat menyimak haruslah ada keheningan di-dalam, kebebasan dari
ketegangan untuk memperoleh sesuatu, suatu perhatian yang rileks.
Keadaan yang waspada tapi pasif ini mampu mendengar apa yang berada di
luar kesimpulan kata-kata. Kata-kata membingungkan; itu hanya cara
berkomunikasi lahiriah; tetapi untuk menghayati di luar kebisingan
kata-kata haruslah ada sikap pasif tapi waspada di dalam menyimak.
Mereka yang mencinta dapat menyimak; tetapi amat jarang orang menemukan
seorang penyimak. Kebanyakan dari kita selalu mengejar hasil, menggapai
cita-cita; kita selam anya mengatasi dan menaklukkan, dan dengan
demikian tidak menyimak. Hanya di dalam menyimak kita mendengar nyanyian
kata-kata.

[Dari: J. Krishnamurti - The Book of Life]

Semar:
Kita mengira kita sudah tahu dan sudah melakukan penyimakan (listening).
Tapi cara kita menyimak kebanyakan keliru: kita menyimak dengan pikiran,
dengan tujuan. ... Dalam MMD, kita harus mulai belajar menyimak kembali
dari nol: menyimak tanpa pikiran & tanpa tujuan.

Senin, 14 April 2008

Bercerai Atau Tidak?

Bercerai Atau Tidak?

Saat rumah tangga sedang menghadapi masalah yang sangat berat, mungkin
akan terlintas pemikiran bahwa lebih baik bercerai saja. Tapi sebenarnya
hal ini bukanlah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan suatu
permasalahan. Mempertahankan sebuah mahligai rumah tangga akan lebih
baik, daripada perceraian. Karena perceraian bisa sama buruknya dengan
mempertahankan pernikahan yang bermasalah, bahkan lebih buruk lagi.
Mungkin anda yang sedang menghadapi masalah besar dalam pernikahan tidak
akan mempercayai hal ini. Tetapi setiap pernikahan pasti memiliki
masalah, berapa kali pun anda menikah, dengan siapapun anda menikah,
pasti akan ada masalah. Jadi lebih baik menghadapi masalah yang anda
miliki sekarang daripada menghadapi masalah lain yang mungkin lebih
besar yang belum anda ketahui bentuknya.
Salah satu bagian dari kehidupan pernikahan adalah menerima perasaan
benci. Mungkin anda akan berpikir, untuk apa menikah jika ada perasaan
benci kepada pasangan. Tetapi perasaan cinta juga bisa mengakibatkan
pertengkaran diantara pasangan. Dalam perjalanan kehidupan pernikahan,
ada saat-saat dimana anda bisa menjadi sangat membenci pasangan anda.
Hal ini adalah kenyataan dan di awal pernikahan anda harus berharap
suatu waktu perasaan benci tersebut akan timbul. Tapi yang terpenting
adalah menerima kenyataan bahwa pernikahan akan sangat pahit dan
menyakitkan. Jika anda bisa menerimanya maka anda akan sanggup bertahan.
Memang harapan kosong, bila anda berharap pernikahan akan bahagia
selamanya. Pemikiran bahwa pernikahan akan berlangsung bahagia
selamanya, seperti cerita dongeng pangeran dan putri adalah tiket menuju
perceraian. Karena cinta pasti akan memudar. Bila anda menganggap banyak
hal yang istimewa dalam dirinya akan berubah menjadi hal yang
biasa-biasa saja. Atau mungkin apa yang tadinya membuat anda berdebar
akan menjadi kehilangan makna. Jika anda mau menyadari hal tersebut dan
"menyerah" pada kenyataan maka anda akan lebih bisa menikmati pernikahan
anda, bagaimanapun kondisinya, seberat apa pun masalahnya.
Berharap akan mendapatkan pasangan yang sempurna? Hilangkan pemikiran
tentang hal tersebut karena tidak ada pasangan yang sempurna. Mungkin
timbul pemikiran dalam benak mereka yang ingin bercerai bahwa kehidupan
pernikahan mereka akan lebih baik jika mereka menikah dengan orang lain.

Tetapi pengharapan mereka untuk mendapatkan pasangan yang lebih baik
biasanya hanya akan menemui masalah yang lebih besar dengan pasangan
barunya. Mereka yang bercerai karena ingin memilih pasangan lain yang
lebih ideal biasanya menjadi sangat frustrasi saat masalah besar yang
dihadapinya dulu ternyata muncul kembali.
Jadi tidak ada manusia yang sempurna sehingga setiap orang pasti
memiliki kontribusi dalam semua masalah yang timbul. Masalah yang sama
bisa terulang kembali, meskipun dengan pasangan yang berbeda karena
mungkin saja sumber masalahnya ada pada diri anda sendiri. Ada cara yang
bisa anda lakukan untuk melalui segala persoalan dan rintangan, simak
berikut ini.
Peluk dan cium pasangan sesering mungkin. Ekspresi rasa sayang dan cinta
yang paling dalam biasanya adalah ekspresi sayang dan cinta dan sayang
kepada anak-anak anda. Perlakukanlah pasangan seperti memperlakukan anak
anda, dengan penuh kasih sayang dan anda akan mendapatkan perasaan cinta
yang anda butuhkan dari pasangan anda.
Teruslah menyerahkan diri anda sepenuhnya kepada pernikahan. Dalam
masa-masa yang sangat sulit, anda harus tetap mengingat janji yang anda
buat saat menikah dulu. Bahwa anda akan saling menjaga, saling
menyayangi, saling berkorban, saling memberikan dan saling menerima
dalam pernikahan.
Motivasi diri anda dengan mengatakan bahwa pernikahan bisa menjadi
seperti neraka tetapi perceraian bukanlah pilihan yang lebih baik.
Karena tidak seorang pun yang bisa memberikan anda kebahagiaan terus
menerus. Jadi anda harus tetap berusaha mencintai pasangan anda yang
tidak sempurna itu, terutama sekali demi anak-anak anda. Tapi semua itu
tergantung bagaimana kondisi rumahtangga anda. Jika pasangan sering
melakukan kekerasan, sebaiknya tinggalkan.

Kamis, 10 April 2008

FW: Prinsip 90/10 (Dari Stephen Covey)]

PRINSIP 90/10
Oleh : STEPHEN COVEY

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?

- 10% dari hidup anda terjadi karena apa yang langsung anda alami.
- 90% dari hidup anda ditentukan dari cara anda bereaksi.

Apa maksudnya ?
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri
anda.

Contohnya :
Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan. Pesawat terlambat datang
dan
hal ini akan membuang seluruh schedule anda. Kemacetan telah
menghambat
seluruh rencana anda. Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini.
Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini.
Bagaimana caranya ? Dari cara reaksi anda !!
Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi anda dapat mengontrol
reaksi anda.

Marilah kita lihat contoh dibawah ini :

Kondisi 1
Anda makan pagi dengan keluarga anda. Anak anda secara tidak sengaja
menyenggol cangkir kopi minuman anda sehingga pakaian kerja anda
tersiram
kotor. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang baru saja terjadi.
Reaksi anda :
Anda bentak anak anda karena telah menjatuhkan kopi ke pakaian anda.
Anak
anda akhirnya menangis. Setelah membentak, anda menoleh ke istri anda
dan
mengkritik karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir
diujung meja.
Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar dan cepat-cepat
ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak anda masih menangis sambil
menghabiskan makan paginya. Akhirnya anak anda ketinggalan bis.
Istri anda harus secepatnya pergi kerja. Anda buru-buru ke mobil dan
mengantar anak anda ke sekolah. Karena anda telat, anda laju mobil
dengan
kecepatan 70 km/jam padahal batas kecepatan hanya boleh 60 km/jam.
Setelah terlambat 15 menit dan terpaksa mengeluarkan kocek Rp 600.000,-
karena melanggar lalu lintas, akhirnya anda sampai di sekolah. Anak
anda
secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit..
Setelah tiba di kantor dimana anda telat 20 menit, anda baru ingat
kalau
tas anda tertinggal di rumah.
Hari kerja anda dimulai dengan situasi buruk. Jika diteruskan maka akan
semakin buruk. Pikiran anda terganggu karena kondisi di rumah.
Pada saat tiba di rumah, anda menjumpai beberapa gangguan hubungan
dengan
istri dan anak anda.
Mengapa ? Karena cara anda bereaksi pada pagi hari.
Mengapa anda mengalami hari yang buruk ?*
1. Apakah penyebabnya karena kejatuhan kopi ?
2. Apakah penyebabnya karena anak anda ?
3. Apakah penyebabnya karena polisi lalu lintas ?
4. Apakah anda penyebabnya ?
Jawabannya adalah No. 4 yaitu penyebabnya adalah anda sendiri !!
Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yang terjadi pada
cangkir
kopi. Cara anda bereaksi dalam 5 detik tersebut ternyata adalah
penyebab
hari buruk anda.

Berikut adalah contoh yang sebaiknya atau seharusnya anda sikapi.
Kondisi 2
Cairan kopi menyiram baju anda. Begitu anak anda akan menangis, anda
berkata lembut : "Tidak apa-apa sayang, lain kali hati-hati ya." Anda
ambil handuk kecil dan lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian dan
mengambil tas, secepatnya anda menuju jendela ruang depan dan melihat
anak anda sedang naik bis sambil melambaikan tangan ke anda. Anda
kemudian mengecup lembut pipi istri anda dan mengatakan : "Sampai jumpa
makan malam nanti."
Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat dan dengan muka cerah menegur
staff anda. Bos anda mengomentari semangat dan kecerahan hari anda di
kantor.
Apakah anda melihat perbedaan kedua kondisi tersebut ?

2 (dua) skenario berbeda, dimulai dengan kondisi yang sama, diakhiri
dengan
kondisi berbeda.

Mengapa ?
Ternyata penyebabnya adalah dari cara anda bereaksi !
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yang sudah terjadi. Tetapi yang
90% tergantung dari reaksi anda sendiri.
Ini adalah cara untuk menerapkan prinsip 90/10. Jika ada orang yang
mengatakan hal buruk tentang anda, jangan cepat terpancing. Biarkan
serangan tersebut mengalir seperti air di gelas. Anda jangan membiarkan
komentar buruk tersebut mempengaruhi anda.
Jika beraksi seadanya atau salah reaksi maka akan menyebabkan anda:
kehilangan teman, dipecat, stress dan lain-lain yang merugikan.

Bagaimana reaksi anda jika mobil anda mengalami kemacetan dan terlambat
masuk kantor ? Apakah anda akan marah ? Memukul stir mobil ?
Memaki-maki
? Apakah tekanan darah anda akan naik cepat ?
Siapa yang peduli jika anda datang telat 10 detik ? Kenapa anda biarkan
kondisi tersebut merusak hari anda ?
Cobalah ingat prinsip 90/10 dan jangan khawatir, masalah anda akan
cepat
terselesaikan.

Contoh lain :
- Anda dipecat.
Mengapa anda sampai tidak bisa tidur dan khawatir ?
Suatu waktu akan ada jalan keluar. Gunakan energi dan waktu yang hilang
karena kekhawatiran tersebut untuk mencari pekerjaan yang lain.

- Pesawat terlambat.
Kondisi ini merusak seluruh schedule anda. Kenapa anda marah-marah
kepada
petugas tiket di bandara ? Mereka tidak dapat mengendalikan terhadap
apa
yang terjadi. Kenapa harus stress ? Kondisi ini justru akan memperburuk
kondisi anda. Gunakan waktu anda untuk mempelajari situasi, membaca
buku
yang anda bawa, atau mengenali penumpang lain.

Sekarang anda sudah tahu prinsip 90/10. Gunakanlah dalam aktivitas
harian
anda dan anda akan kagum atas hasilnya. Tidak ada yang hilang dan
hasilnya sangat menakjubkan.

Sudah berjuta-juta orang menderita akibat stress, masalah berat, cobaan
hidup dan sakit hati yang sebenarnya hal ini dapat diatasi jika kita
mengerti cara menggunakan prinsip 90/10.

Selasa, 08 April 2008

FW: [Komunitas Singleparent] HOW TO DEFEAT FEAR


 
 
Pada suatu ketika seorang guru memerintahkan seorang murid untuk berperang dengan "rasa takut".  Si murid tadi menolak, alasannya karena berperang dengan rasa takut terlihat terlalu agresif, tidak bersahabat dan yang pasti akan sangat mengerikan. Tetapi sang guru tetap memaksanya melakukan peperangan itu. 
 
Hari yang ditentukan pun tiba, si murid berdiri pada satu sisi dan sang rasa takut pada sisi yang lain. Si murid merasa dirinya sangat kecil dan sang rasa takut terlihat begitu besar dan garang.  Masing2 telah memegang senjata mereka.  Si murid mencoba mendekati si rasa takut dan merasa tak berdaya. 
Sesaat si murid berkata : "ijinkan saya berperang melawan anda". 
Sang rasa takut menjawab : "terima kasih telah menunjukkan rasa hormat dalam menghadapi saya." 
Si murid berkata lagi : "bolehkah saya bertanya, bagaimana caranya sehingga saya dapat mengalahkan anda?".
Sang rasa takut menjawab : " Senjata saya adalah : saya berbicara cepat dan saya berdiri sangat dekat dengan mukamu.  Sehingga dengan cepat kamu akan merasa gelisah, ketakutan dan kamu pasti akan melakukan apa yang akan saya perintahkan padamu".  Tetapi jika engkau tidak melakukan apa yang saya suruh, maka saya akan kehilangan kekuatan saya.  Jadi jika engkau ingin mengalahkan saya, maka : boleh saya kau mendengarkan saya, boleh saja kau menghormati saya bahkan silahkan saja kau sangat terpengaruh oleh kehadiran saya, tetapi sepanjang kau tidak melakukan apa yang saya suruh, maka saya akan kehilangan kekuatan saya."  
 
Dengan cara itu, maka si murid sekarang mengetahui bagaimana dia dapat mengalahkan sang rasa takut.  
 
Pesan moralnya :
Bahwa memang benar ada beberapa masalah di hidup ini akan membawa kita pada pusaran emosi yang mengakibatkan bertambahnya rasa sakit dari luka yang ada, meningkatkan kadar keragu2an, menimbulkan kebingungan2, membuat rasa takut.  Tetapi patut diingat bahwa kita sebagai manusia mempunyai dasar2 pemikiran, tingkat kepandaian plus kebijaksanaan yang  harusnya dapat menghentikan perilaku2 kita yang berakibat negatif.  Apa saja boleh muncul, siapa saya boleh berjalan lalu lalang di dalam pikiran kita, bahkan bisa saja kita melihat semua hal sedang duduk2 di sofa ruang tamu rumah jiwa kita, tapi tidak ada satupun yang boleh membuat kita seperti pecundahg.  Kita harus mulai belajar memulai melihat segala permasalahan pada proporsinya.  Sebelum kita dapat memahami orang lain, alangkah baiknya kita mulai belajar memahami diri sendiri secara keseluruhan.  Dan selaras dari itu maka penghormatan kepada diri sendiri pun akan lebih baik.
 
========
 
Dear all single-parentster,
Semoga tulisan di atas bisa sedikit "menghibur" gundah gulana ya...

Facebook