Senin, 27 Oktober 2008

Kehidupan itu seperti Bawang Bombay

Kehidupan Itu Seperti Bawang Bombay


Menjelang istirahat suatu kursus pelatihan, sang pengajar mengajak para
peserta untuk melakukan suatu permainan.
'Siapakah orang yang paling penting dalam hidup Anda?'

Pengajar meminta bantuan seorang peserta maju ke depan kelas.
" Silakan tulis 20 nama yang paling dekat dengan kehidupan Anda saat
ini"
Peserta perempuan itu pun menuliskan 20 nama di papan tulis. Ada nama
tetangga, teman sekantor, saudara, orang-orang terkasih dan lainnya.

Kemudian pengajar itu menyilakan memilih, dengan mencoret satu nama yang
dianggap tidak penting. Lalu siswi itu mencoret satu nama, tetangganya.
Selanjutnya pengajar itu menyilakan lagi siswinya mencoret satu nama
yang tersisa, dan siswi itu pun melakukannya, sekarang ia mencoret nama
teman sekantornya. Begitu seterusnya.

Sampai pada akhirnya di papan tulis hanya tersisa 3 nama. Nama orang
tuanya, nama suami serta nama anaknya.
Di dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi. Semua peserta pelatihan
mengalihkan pandangan ke pengajar. Menebak-nebak apa yang selanjutnya
akan dikatakan oleh pengajar itu. Ataukah, selesai sudah tak ada lagi
yang harus di pilih.

Namun dikeheningan kelas sang pengajar berkata :
"Coret satu lagi !!"
Dengan perlahan dan agak ragu siswi itu mengambil spidol dan mencoret
satu nama. Nama orang tuanya.
"Silakan coret satu lagi !"
Tampak siswi itu larut dalam permainan ini. Ia gelisah. Ia mengangkat
spidolnya tinggi-tinggi dan mencoret nama yang teratas dia tulis
sebelumnya. Nama anaknya. Seketika itupun pecah isak tangis di kelas.

Setelah suasana sedikit tenang, pengajar itu lalu bertanya :
"Orang terkasih Anda bukan orang tua dan anak Anda? Orang tua yang
melahirkan dan membesarkan Anda. Anda yang melahirkan anak. Sedang suami
bisa dicari lagi.


Mengapa Anda memilih sosok suami sebagai orang yang paling penting dan
sulit dipisahkan?"

Semua mata tertuju pada siswi yang masih berada di depan kelas. Menunggu
apa yang hendak dikatakannya.
" Waktu akan berlalu, orang tua akan pergi meninggalkan saya. Anakpun
demikian. Jika ia telah dewasa dan menikah, ia akan meninggalkan saya
juga. Yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami
saya. "
------------------------------------------------------ Kehidupan itu
bagaikan bawang bombay.
Ketika di kupas selapis demi selapis, akan habis.
Dan adakalanya kita dibuat menangis.

Loving between your soulmate will strength you...

Tidak ada komentar:

Facebook