Senin, 20 Oktober 2008

bisa membaca atau suka membaca ?



 
Buat yang punya anak seumuran anakku (antara usia 3-6 th), pasti mulai untuk mengenalkan membaca atau at least, huruf. Yang jadi pertanyaanku, lebih baik yg mana dahulu, mengenalkan anak bisa membaca atau mengenalkan anak untuk suka membaca.

Kebetulan yg aq lakukan pd anakku adalah mengenalkan suka membaca. Di saat usianya 3bln udah aq belikan buku cerita. Aq ceritain isi buku itu, entah dia ngerti apa ga. Di saat jaga anakku tidur, aq selalu baca buku, saat matanya melek yg dilihat pertama adalah mama baca buku. Semakin besar usia anakku, bukuku yg aq baca jadi musuh besarnya, tiap kali aq baca buku, bukuku direbut, dibuang (yg terhitung masih untung), kadang2 dirobek. Tp semakin besar usianya, sekitar 1th, aq belikan buku2 yg gede2, berisi gambar2 dan sedikit tulisan. Buku itu dibacanya (diliat2lah pastinya, wong masih 1th), sambil merangkak diatas buku2nya. Klo dah bosan buku2 itu dirobek2 sampai habis. Padal buku2 itu dicari susah2 di pasar loak, maklum bukan mama yg kaya.

Semakin bertambah usianya sekitar 2.5-4th, dia mulai mencintai buku2nya, tiap kali pergi yg diminta adalah buku, disamping mainan. Tiap hari, paling tidak 2-3 bukunya diambil untuk diminta ceritain. Sekitar usia 3.5-4th anakku mulai membaca buku. Tapi bukan baca yg sebenernya, wong ga mau belajar huruf. Membaca semaunya, seperti yg diceritain orang lain. Kayak tertulis buku berjudul ~ Api ~, dibacanya ~ ini buku ai cerita api ~.

Mulai ada rasa was2, saat anakku udah berusia 4th lebih, tp bener2 ga mau belajar huruf. Di saat anak2 org lain mulai cerita anakku dah bisa semua huruf, bahkan ada yg bercerita dah bisa membaca. Tp biar was2, aq tetep pada pendirianku, aq tidak mau memaksa anakku untuk mempelajari sesuatu, kecuali itu keinginannya. Lebih baik mengenalkan menyukai belajar daripada memaksa untuk belajar. Keinginan anakku belajar huruf dimulai dari keinginannya bisa menulis namanya di tiap buku yg dimilikinya. Itu terjadi awal tahun ini. Dan sekitar bulan februari anakku minta sekolah, permintaan sendiri. Mulai timbul tertariknya pada huruf dan membaca yg benar. Dalam waktu 6-7 bln, anakku sekarang dah bisa membaca buku2nya sendiri sampai tamat, tanpa dipaksa atau dibantu. Selama proses belajar itu, aq tidak pernah menyuruh ataupun membantu tanpa diminta, hanya mengamati. Ternyata, kekhawatiranku selama ini ga berarti sama sekali. Anakku pengen bisa baca secepatnya karena keinginannya untuk bisa membaca buku2nya sendiri, sampai saat dia belajar aq yg ngerem, takut otaknya kecapekan.

Sampai sekarang, aq masih heran dengan banyaknya ortu yg pengen anaknya cepet2 bisa baca, sampai les, metode ini itu, tp saat kemampuan membaca anaknya sudah bagus, ternyata kemampuan itu useless. Gimana ga useless, aq liat tetanggaku, anak2 saudaraku, bisa membaca hanya untuk seperlunya, bukan dipakai untuk suka membaca. Jadi buat apa pengen cepet2 bisa membaca, kalau saat keterampilan membaca sudah dicapai hanya dipakai untuk baca buku pelajaran dan itupun kadang2

Bukan bermkasud menggurui, tp menurutku lebih baik dikenalkan suka membaca dan klo sudah suka membaca, akan timbul keinginan dari anak sendiri untuk belajar bisa membaca yg baik.

Sekarang ini anakku ribut minta diajarin bahasa inggris, gara2 sebagian bukunya berbahasa inggris, film2 cd-nya sebagian berbahasa inggris, game2nya banyak yg bahasa inggris, sampai internetan pun bhs inggris. Yg bingung mamanya nih sekarang, gimana metode mengajarkan bhs inggris yg bukan bahasa ibu pada anak usia 5 th

regards,


__________________________________________________


 

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Facebook