Dengan meyakini bahwa setiap orang yang kita temui di dalam hidup ini adalah guru kehidupan, dan segala kejadian yang menyertai kita adalah menjadi "petunjuk jalan"nya.
Maka guru terbaik kita sebenarnya adalah manusia-manusia super sulit (baca : keras kepala, sombong, suka menghina, egois, tidak mau bekerja sama, kejam, pengkhianat, dll.).
Karena :
1. Manusia super sulit sedang mengajajari kita dengan menunjukkan betapa menjengkelkan dan sakit nya perlakuan mereka terhadap diri kita. Dengan begitu kita diingatkan untuk tidak berperilaku sejelek dan sebrengsek itu.
2. Manusia super sulit adalah sparring partner dalam membuat kita menjadi orang sabar.
Badan dan jiwa ini seperti karet. Pertama ditarik ia akan melawan, namun begitu sering ditarik, maka ia akan longgar juga. Demikian juga, semakin sering kita dibuat panas hati, berlinangan airmata, mengurut dada yang sesak oleh super sulit itu berarti kita sedang menarik karet (baca : tubuh dan jiwa) menjadi lebih longgar (sabar).
3. Manusia super sulit sering mendidik kita jadi pemimpin jempolan. Hal ini karena mereka seperti universitas kesulitan yang mengagumkan daya kontribusinya.
4. Disadari atau tidak manusia super sulit sedang membentuk kita menjadi orang dewasa. Lihat saja, misalnya : kita berhadapan dengan tukang hina, tentu saja kita memaksakan diri kita untuk tidak balik menghina.
5. Dengan sedikit rasa "dendam" yang positif, manusia super sulit sebenarnya sedang membuat kita menjadi hebat. Sebab hinaan mereka membuat kita berlari kencang dalam belajar dan bekerja. Betapa hebat diri ini rasanya, jika pada suatu saat kita sukses dan bisa membantu orang yang tadinya menghina kita.
6. Yang paling penting, manusia super sulit menunjukkan jalan ke surga. Kalau kita berhasil membalas hinaan dengan senyuman, batu dengan bunga, bau busuk dengan harum, bukankah kemungkinan masuk surga menjadi lebih tinggi ?.
Kehidupan tidak hadir lengkap dengan dimensi positif dan negatifnya. Tapi pikiranlah yang memproduksinya jadi demikian. Penyelesaian persoalan hidup amat tergantung pada seberapa banyak energi positif hadir dan berkuasa dalam pikiran kita.
"Pengkondisian yang mematikan" seperti manusia dengan sepeda motor yang stangnya berbelok. Contohnya : jika ada wanita di sakiti pria (vice versa), maka kecenderungan melihat laki2 berikutnya akan ditemani oleh perspektif curiga dan "ill feel".
Peperangan melawan terkondisian, mungkin jenis peperangan yang menentukan dalam memproduksi masa depan. Yang jelas, sikaplah kunci yang amat menentukan dalam perjalan menuju bahagia.
=============
MENGAPA AIR LAUT JUMLAHNYA LEBIH BANYAK DIBANDINGKAN DENGAN AIR SUNGAI ?.
SATU2NYA SEBAB YANG MEMBUATNYA DEMIKIAN KARENA LAUT BERANI MERENDAH.
Salam,
-BABY CAMELIA-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar