Rabu, 23 Juli 2008

Mengenai suami

Sebelumnya, dgn tdk mengurangi rasa hormat saya kpd anda, mohon maaf
kalo message ini tdk berkenan dgn anda.
Saya menyarankan janganlah bercerai, ini menurut pemahaman kita hidup di
dunia pd dasarnya adalah beribadah kepada Tuhan, kebetulan pemahaman
saya ada muslim dan saya pikir non muslim kira2 pemahaman nya akan sama
saja, CMIIW

Mengenai anda sendiri...
Anda stress mungkin saja karena anda tidak mau memikirkan keadaan
sekitar, anda pikir semua harus anda lakukan sendiri padahal ada teman,
ada sudara, dan tentunya ada suami anda yang selalu mendampingi. Pd
dasarnya apabila kita mau bersabar dan bersyukur dengan apa yang anda
dapatkan maka segalanya insya alloh akan lancar, kadang2 kita tidak tahu
apa yang kita kerjakan atau yang ada di pikiran kita ini menurut kita
baik tetapi menurut Alloh belum tentu baik dan kita tidak bisa
mengetahui nya kecuali kita bersyukur dan tetap beribadah kepada Alloh.

Mengenai suami...
Kalo pemahaman saya suami anda termasuk orang yang pekerja keras krn
bekerja
7 hari dalam seminggu, tentunya ada penghasilan suami? dan tentunya juga
suami bekerja keras untuk kebutuhan keluarga?, di pemahaman sbg muslim
suami adalah bertanggung jawab thd penghasilan dan berapapun hasilnya
harus disyukuri, mohon maaf bukan berarti saya bicara disini mewakili
kaum lelaki, saya tetap mencoba bersikap neutral dan sebetulnya ibahada
kaum ibu di dunia tidak banyak:
1. hormat dan menghargai suami
2. menjaga kehormatan
3. ibadah/solat

Mengenai anak2...
Percaya aja anak2 tidak membutuhkan uang... walau dengan uang bisa
menyelesaikan segala nya tetapi yang mereka butuhkan adalah perhatian
dari orang tua dan kebersamaan anda dengan suami sbg dasar/infrasturtur
dalam keluarga


Rgds,
Rahman

Tidak ada komentar:

Facebook