Dear friends,
"Apakah sulit memaafkan seseorang yang telah melakukan kesalahan, apalagi dengan sengaja telah melakukan kedzhaliman dan perlakuannya sangat menyakitkan ?."
Normally, kita akan menjawab : OF COURSE!. Emangnya gw dewa ? Emangnya hati gw seluas samudra ? Punya maaf sedemikian banyak ?. Emang gw khadijah, emang gw fatimah or aisyah, or gw kan ga menganut paham cinta kasih : "kalau ada yang menampar pipi kirimu, maka berikan pula pipi kananmu."
Lalu, mengapa kita selalu repot2 mencoba memaafkan ? Kebanyakan dari kita pun akan menjawab : KARENA MEMANG SEHARUSNYA MEMAAFKAN.
Padahal jawaban itu adalah alasan yang paling tepat untuk tidak memaafkan.
Apapun yang kau lakukan karena keharusan adalah sesuatu yang dipaksakan.
Ingat ga ? Ketika kita masih kecil2, kita selalu diminta untuk berbaikan dengan saudara2 setelah kita bertengkar ? Dan satu2 nya alasan kita melakukan hal itu adalah karena orang tua kita ada di hadapan kita.
Jenis memaafkan seperti itu hanya akan menciptakan lebih banyak kemarahan yang selama ini terpendam (kebanyakan karena kita pengen JAIM sama orang yang nyakitin kita, jadi kita selalu acting very COOL di hadapan mereka).
Maafkanlah orang lain, karena itu membuat kita merasa lebih baek.
Maafkanlah orang lain, karena itu menghancurkan racun-racun kenangan dari pikiran.
Maafkanlah orang lain, karena itu membuka pintu untuk menerima diri sendiri.
Jauh di lubuk hati, kita tahu bahwa kita juga ingin dimaafkan.
Ketika kita mengakui hal itu, maka orang lain akan mendengar nada ketulusan dalam suara kita sewaktu kita memaafkan mereka.
TRY YOUR BEST GUYS!.....
Salam manis,
"Baby" Camelia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar