Minggu, 15 Februari 2009

Bravo para wanita


 

Nyaris sebulan nih aku jadi anggota baru di milis ini.

Kadang kadang pingin banget berbagi cerita terutama semangat buat
para member baru di milis ini. Tapi waktu sangat tidak bersahabat.
Malam ini aku membaca cerita teman teman mengenai suka duka jadi
janda atau betapa tidak berpihaknya dunia pada kita sebagai wanita
yang telah bercerai (maaf ya bapak bapak yang SP dengan tidak
mengurangi rasa hormat lho)

Pertama jadi anggota millis aku senang sekali disapa E melalui
messenger. Lebih lucu lagi E bilang dengan polosnya "iya nih mbak
seneng, banyak banget anggota baru!" aku ketawa, karena buat ku itu
artinya dalem banget. Artinya banyak dong yang sudah sendiri lagi
alias bercerai, berpisah atau sendiri lagi setelah sebelumnya double,
dalam kurun waktu yang sangat dekat lho.

Ini ada 3 arti pertama apakah para SP yang sudah lama, baru atau
sedang dalam proses baru saja menemukan milis ini, kedua apakah
memang jumlah perceraian melonjak tajam dan ketiga adalah memang para
SP tanpa melihat gender sudah berani menerima kenyataan bahwa SP
bukanlah suatu hal yang berdosa atau berkonotasi negative.

Buktinya baru baru ini aku reuni dengan rekan sekerja eks Bank di era
90 an, diantara yang hadir boleh dibilang ada 5 orang wanita dan
hanya 1 orang laki laki sudah SENDIRI lagi. Darimana aku tahu? Sudah
lebih dari 5 tahun kami tidak bertemu atau update berita. Mereka
dengan percaya dirinya mengatakan "Saya sudah berpisah" "Saya adalah
SP" bahkan satu orang teman dengan tersenyum bilang "Ya saya sudah
single kembali, baru aja kok, setahun yang lalu"

Di lingkungan kerja terdahulu, komunitas bergender wanita ada 15
orang, and you know what? 5 masih menikah, 4 janda, selebihnya
memilih TIDAK MENIKAH. Lihatlah betapa dunia kita sebagai wanita
berubah seiring jaman, wanita lebih berani untuk memilih.

Lain lagi di kantor terdahulu, komunitas wanitanya kurang lebih sama,
sekali waktu Cuma ada 3 wanita yang sudah SINGLE kembali dan saya
adalah salah satunya. Disini para wanitanya banyak yang usianya jauh
lebih muda dari saya. Mereka banyak yang baru menikah atau keluarga
muda dan tentunya sedang menikmati kehidupan perkawinan dengan
semangat 45. Tentunya saya berdoa semoga begitulah selalu semangat
mereka dalam menjalani kehidupan berpasangan. Dan ada satu orang
teman saya yang entah bodoh, entah dibutakan oleh cinta atau memang
berniat luhur, yang sudah dizolimi sedemikian rupa dari mulai abuse
fisik, verbal dan ekonomi tetap jungkir balik tunggang langgang hidup
bersama suaminya selama hampir 22 tahun perkawinannya, Salut kan??

Bahkan keluarga dekat saya, ibu dan adik perempuan saya sudah menjadi
single parent sejak lama, praktis dikeluarga saya tidak ada perempuan
yang punya keluarga utuh (saya, 3 bersaudara, 1 adik perempuan dan 2
adik laki-laki). Melihat kehidupan kami sebagai wanita mandiri, saya
sendiri bingung apakah ini adalah hal negative atau hal positif?
Karena kami bahagia dengan kehidupan kami sekarang.

Lihat teman teman begitulah dinamika hidup ini! Betapa jaman sudah
berubah terutama buat kita sebagai wanita, dimana kita sekarang punya
banyak pilihan untuk menjadi bahagia. Kebahagian itu adalah hak
setiap manusia dan terutama adalah untuk diri kita sendiri. Tidak
ada lagi rasa takut buat mengatakan kepada dunia "I DIVORCED" "IAM
SINGLE PARENT" "IAM NOT MARRIED BUT I HAVE A CHILD" so WHAT?? Itu
adalah pilihan kita walaupun terkadang pilihan itu bukan milik kita
(terutama buat para wanita yang tiba tiba di ceraikan tanpa sebab)
tapi sungguh suatu hal yang luar biasa. Menjadi mandiri secara
ekonomi dan memilih apa yang hendak kita lakukan untuk diri kita dan
anak anak kita adalah kebahagian pilihan kita (ingat bukan orang
lain). Pilihan untuk menjadi wanita yang dengan rela hati di zolimi
adalah sesuatu yang harus pula kita hormati, karena kita tidak berhak
mengatakan kepada mereka bahwa HEI CMON OPEN YOUR EYES WOMEN! Karena
itulah kebahagian mereka! Well sometimes memang kita gemess banget
but what can we do that is their choice. Sebagai sesama wanita kita
hanya dapat mendukung secara moral apabila mereka dalam kesulitan,
menyediakan bahu kita untuk ditangisi dan memeluknya memberikan rasa
aman.

Esok hari begitu bangun tidur, ketika kita hendak kekantor, begitu
keluar rumah dan menghirup udara segar,satu yang kita rasakan "betapa
kasih Tuhan kepada kita, bahwa kita masih bisa menikmati sejuknya
angin pagi atau dikala hujan sekalipun dan kembali kerumah untuk anak
anak kita" karena sebagai seorang wanita kita bukan lagi wanita yang
lemah dan takut, kita adalah mahluk Tuhan yang berdiri sama dengan
ciptaan Tuhan yang lain dan kita adalah mahluk yang bahagia dan kuat.

Bravo para wanita!

.

__,_._,___

Tidak ada komentar:

Facebook