Senin, 30 Juni 2008
Liputan Koran Tempo 28 Juni 2008
makasih buat seluruh organizer, invitation and temen2 singleparent yg telah bersedia hadir di pronto.
ini field reportnya langsung oleh koran tempo.
Thanks utk mas reza atas liputannya.
and thanks jg utk mba reggy, to be part of our community.
salam,
cahyo
Komunitas Single Parent
Dibuat untuk mendukung milis indosingleparent@yahoogroups.com
Jumat, 27 Juni 2008
FOR THOSE WHO ARE FEELING BLUE, REMEMBER THIS....
Kamis, 26 Juni 2008
Kebahagiaan adalah Sebuah Pilihan
Kebahagiaan adalah Sebuah Pilihan
Pada suatu zaman di Tiongkok, hiduplah seorang jenderal besar yang selalu menang dalam setiap pertempuran. Karena itulah, ia dijuluki "Sang Jenderal Penakluk" oleh rakyat.
Suatu ketika, dalam sebuah pertempuran, ia dan pasukannya terdesak oleh pasukan lawan yang berkali lipat lebih banyak. Mereka melarikan diri, namun terangsak sampai ke pinggir jurang. Pada saat itu para prajurit menjadi putus asa dan ingin menyerah kepada musuh saja. Sang Jenderal segera mengambil inisiatif, "Wahai seluruh pasukan, menang-kalah sudah ditakdirkan oleh dewa-dewa. Kita akan menanyakan kepada para dewa, apakah hari ini kita harus kalah atau akan menang. " Saya akan melakukan tos dengan keping keberuntungan ini!
Jika sisi gambar yang muncul, kita akan menang. Jika sisi angka yang muncul, kita akan kalah! Biarlah dewa-dewa yang menentukan!" seru Sang Jenderal sambil melemparkan kepingnya untuk tos. Ternyata sisi gambar lah yang muncul! Keadaan itu disambut histeris oleh pasukan Sang Jenderal, "Hahaha. dewa-dewa di pihak kita! Kita sudah pasti menang!!!"
Dengan semangat membara, bagaikan kesetanan mereka berbalik menggempur balik pasukan lawan. Akhirnya, mereka benar-benar berhasil menunggang-langgangkan lawan yang berlipat-lipat banyaknya.
Pada senja pasca-kemenangan, seorang prajurit berkata kepada Sang Jenderal, "Kemenangan kita telah ditentukan dari langit, dewa-dewa begitu baik terhadap kita." Sang Jenderal menukas, "Apa iya sih?" sembari melemparkan keping keberuntungannya kepada prajurit itu. Si prajurit memeriksa kedua sisi keping itu, dan dia hanya bisa melongo ketika mendapati bahwa ternyata kedua sisinya adalah gambar.
Memang dalam hidup ini ada banyak hal eksternal yang tidak bisa kita ubah; banyak hal yang terjadi tidak sesuai dengan kehendak kita.
Namun demikian, pada dasarnya dan pada akhirnya, kita tetap bisa mengubah pikiran atau sisi internal kita sendiri: untuk menjadi bahagia atau menjadi tidak berbahagia.
Jika bahagia atau tidak bahagia diidentikkan dengan nasib baik atau nasib buruk, jadi sebenarnya nasib kita tidaklah ditentukan oleh siapa-siapa, melainkan oleh diri kita sendiri. Ujung-ujungnya, kebahagiaan adalah sebuah pilihan proaktif
"The most proactive thing we can do is to 'be happy'." Stephen R. Covey - 7 Habits
Best Regards,
Baby
Rabu, 25 Juni 2008
Artikel : Apakah dia untukku?
Apakah Dia Untukku?
Beberapa hal sederhana untuk mempertimbangkan apakah
ia layak diperjuangkan
Memilih pasangan hidup memang harus hati-hati. Bibit
bobot bebet bukan hanya sekedar nasehat tidak penting
dari orang tua. Itu benar-benar sesuatu yang harus
dipertimbangkan. Tapi ada beberapa hal simple yang
bisa membantu kita dalam tahap pendekatan awal untuk
bisa mempertimbangkan apakah orang ini layak
diperjuangkan untuk menjadi kandidat pasangan kita
kedepan nanti.
1. Bagaimana reputasinya? Seringkali kita bermimpi
"untuk mengubah seorang yang liar menjadi orang yang
baik hati", namun mimpi itu tidak selalu menjadi
kenyataan. Karena itu jika reputasi orang yang kita
sukai itu sangat buruk di luar sana, kita sebaiknya
berhati-hati dan berpikir dua kali atau mungkin tiga
kali.
2.Kenali setiap percakapan dengannya. Dalam setiap
percakapan, yang penting untuk kita ketahui ialah
apakah ia seorang "pecinta diri sendiri" atau bukan.
Jika ia tipe yang selalu fokus pada dirinya ketimbang
pada kita, ini tanda kurang baik, terutama jika kita
ingin serius dengannya di kemudian hari.
3. Ketahui sejarah percintaannya. Apakah gebetan kita
ini terkenal sebagai si tukang gonta ganti pacar? Jika
mantan pacarnya ada 12 padahal umurnya baru 23 tahun,
kita benar-benar harus hati-hati, karena itu berarti
dia bermasalah dengan satu kata yang berjudul
'komitmen'. Bisa-bisa kita hanya akan menjadi "pacar
nomor 13" untuknya.
4. Apakah kita nyaman bersamanya? Ada orang yang kita
sukai tapi membuat kita sendiri tidak nyaman. Mungkin
karena bahasanya yang kasar, cara berpakaiannya yang
-jujur saja- membuat malu, atau tingkah lakunya yang
kadang tidak sopan. Jika ya, lebih baik pikir-pikir
dulu untuk menjadikan dia kekasih pujaan hati.
5. Bagaimana ia pada keluarganya. Bagaimana ia
memperlakukan keluarganya dan bagaimana ia berhubungan
dengan saudara-saudaranya adalah hal penting yang
disimak. Peringatan besar muncul jika orang yang anda
sukai suka memusuhi adiknya sendiri atau kasar pada
orang tuanya.
6. Sadari pengaruh kehadirannya pada kerohanian anda.
Ini poin yang paling penting. Sebelum kita dan si dia
memulai hubungan yang lebih serius, kita harus mulai
bisa menilai dari berbagai sisi, apakah kehadiran
orang istimewa kita itu memberi pengaruh baik bagi
kerohanian kita atau tidak. Apakah kehadirannya
membuat kita rajin berdoa atau malah jadi malas berdoa
sama sekali? Apakah bersamanya membuat kita jadi jatuh
dalam dosa atau tidak? Poin utamanya ialah, bersama
dengan dirinya harus membuat hidup rohani kita naik
dan bukan turun!! Jika bersama dengannya membuat
rohani kita menjadi lemah, tinggalkan saja angan untuk
bersamanya.
7. Bayangkan yang jauh kedepan. Maksudnya, kita harus
mulai punya bayangan sebuah pernikahan dengan dirinya.
Jika membayangkan untuk menjadi istri/suami nya saja
membuat kita merasa aneh, jangan lanjutkan. Bayangkan
juga apakah ia bisa menjadi ayah/ibu yang baik bagi
anak-anak kita nanti. Kalau sikap dan karakternya
sangat meragukan untuk itu, berarti ini sebuah lampu
merah untuk kita.
8. Orang lain harus dihargai. Pendapat orang tua,
pendapat sahabat, pendapat pimpinan, harus kita
dengarkan. Biasanya mereka yang sudah "buta oleh
cinta" tidak bisa melihat segala sesuatu dengan
objektif. Karena itu pendapat orang penting
dipertimbangkan. Jika semua orang terdekat berkata
tidak, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan
kembali keputusan anda.
Jika hampir semua dari 8 hal sederhana diatas mengarah
ke sesuatu yang negatif tentang orang yang kita sukai
tersebut, mengapa harus pusing lagi? Orang-orang
sekeliling kita boleh menyebarkan kebohongan bahwa
"kita harus punya pacar!!". Padahal tidak. Begitu
banyak perceraian yang terjadi karena kebohongan ini.
Mereka memaksakan diri berpacaran dengan orang yang
salah hanya karena ingin punya pacar dan akhirnya
menikahi orang salah itu. Dan penyesalan hanya datang
kemudian, "andai aku lebih berhati-hati waktu pacaran
dulu". Karena itu, tidak ada salahnya bagi kita untuk
MENUNGGU sampai orang yang terbaik untuk kita dari
Tuhan, tiba.
Fw: OPRAH SHOW : Bersyukurlah karena anda wanita yang lebih beruntung(the fact out there)
|
Senin, 23 Juni 2008
Nonton Bareng : Pandangan Mata, Plangi 22 Juni 2008.
Makasih yg udah jauh2 dateng dari pelosok jakarta, hanya untuk bareng2
nonton bersama.
Makasih jg buat mba desthy yg udah pagi2 dateng untuk jadi nomer satu.
Total 10 keluarga, dan 23 seat.
Sekilas pandangan mata
Setelah di pastikan 20+ orang yg bs hadir, mba desthy dari jam 9.30 pagi
udah lgs berangkat ke plangi... (pagi bener ya mmba... ). Dan jam 10
udah menunggu dgn setia di depan pintu Studio 21. Sialnya, pintunya pun
masih tertutup dan suasana masih gelap di studio 21. Mengingat
kebutuhannya puluhan seat, maka dia jg bawa sepupu2nya untuk bantu
antri.. Wah.. Makasih berat lho mba desthy.
Disusul oleh mba titi (sayangnya giza gak dibawa) untuk membantu antri
di no 2. Akhirnya berturut2, saya dan pak rahman beserta kedua putrinya
hadir bersama. Seterusnya nina dan keluarga ples mba wita dan
keluarganya. Jam 11.30, begitu ticketbox dibuka, lgs deh mba desthy
rusuh milih tempat duduk yg enak dan pas untuk puluhan seat ini.
Untungnya, kita nomer satu, jadi bisa milih tempat sesuka hati.
Kerusuhannya, ternyata masih berlanjut pas pembagian tiket. :) Biasa
deh, ternyata sama rusuhnya pas milih2 tempat duduk.
Febi (ples juniornya) dan Evi (spt biasa, bawa si mba, rio en viga, ples
bawa temennya jg, mba hera) menyusul kemudian. Tapi ternyata listnya
belum juga selesai. Mba lina menyusul kemudian (karena dari depok), dan
chandra beserta putrinya yg manis, menyusul karena sudah pernah menonton
filmnya.
Persis, gak lama semua kumpul, pintu teater 1 di buka. Bisa kebayang
rusuhnya pas masuk, karena begitu banyak anak kecil yg excited. Oh iya,
karena saya udah nonton 2 kali, jadinya gak ikutan masuk, masuknya ke
teater 3, The incredible hulk. :)
Setelah nonton, semua akhirnya ke Solaria, meneruskan chit-chat dan
ngobrol2 utk saling mempererat tali silahturahmi. Persis jam 3, semua
selesai makan siang bersama2 dgn semua keluarga singleparent. Akhirnya
satu persatu mengundurkan diri dan meneruskan kegiatannya. Ada yg ke
gramed (mba wita, dapet buku apa..??), saya & mba titi serta mba desthy
pulang, dan sisanya masih bermain2 di dalam area Plaza Semanggi.
Tentang Foto2nya..
Maaf, gak bs di upload. Karena hanya sedikit sekali kesempatan untuk
berfoto. Ketika ingin berfoto bersama, yg menyebalkan adanya peraturan
tidak boleh ada kamera di areal 21. Aneh bin ajaib, padahal kita tidak
ada di dalam studio, tapi tetap tidak boleh. Benar2 peraturan yg
childish en mengesalkan. Mudah2an suatu saat kita dapat tempat yg lbh
enak dan bs berfoto2 bersama2..
Salam buat anak2 semua..
Cahyo
|| Anak Kerang
Jumat, 20 Juni 2008
a story
dear all, semoga bisa jadi pembelajaran, bukan kasusku, forward
darimilist sebelah
Tuhan…
Beritahu aku
Kemana kau bawa pergi suamiku
tercinta
Kumohon kembalikan dia
Seperti dulu lagi
Tuhan
Hari ini
pipiku kembali lebam
Padahal nyeri diperutku belum hilang
Dan tanganku
yang melepuh belum kering benar
Tapi kali ini dia bersujud
dikakiku
Memohon agar cintaku padanya tak pudar karena luka-luka
ini
Tuhan
Suamiku kembali menjambakku
Masakanku kurang asin
katanya
Bibirku robek dan berdarah
Sebuah harga yang harus kubayar
untuk masakanku yang tidak enak
Tuhan
Aku kehilangan janinku, anak
kami
2 setengah bulan umurnya
Suamiku kembali mencekikku karena
ini
Bekas tangannya dileherku
Mengingatkanku untuk tidak keguguran
lagi
Tuhan
Hari ini aku kembali memohon, sangat memohon
Malam ini
nasib pekerjaan suamiku ditentukan
Aku memohonkan segala kebaikanmu
Agar
suamiku kembali seperti dulu
Seperti dulu ketika dia memelukku penuh
cinta
Seperti dulu dia mengecup dahiku dengan bibir lembutnya
Seperti dulu
dia mengelus rambutku pelan dan perlahan
Seperti dulu dia mengatakan sayang
padaku
Tuhan
Hanya padamu aku bisa memohon
Kembalikan suamiku
seperti dulu
Ah, pintu rumahku sudah terbuka
Aku bisa mendengar langkahnya
yang memburu
Kumohon kabulkan doaku Tuhan
Tuhan
Beri aku
keberanian
Untuk mengulas senyum diwajahku
Dan kekuatan untuk membuka
pintu kamar ini
Aku tak tahu apa yang akan kutemui dibalik pintu ini
Entah
neraka duniawi
Atau surga
Tuhan
Kau tahu betapa aku sangat
mencintai suamiku
Kau tahu doaku selalu untuk kebahagiaan kami
Tapi
mengapa kau mengambil suamiku
Kemana kau sembunyikan dirinya yang
dulu
Tuhan
Siapa lelaki yang mendorongku dari tangga ini?
Bukan,
dia bukan suamiku
Suamiku tak akan berwajah segarang itu
Kepalaku sakit,
yang kulihat hanya darah
Dan suamiku yang menangis meraung-raung
Tuhan
Berikan aku kekuatan terakhir
Untuk mengecup pipinya
Dan
mengatakan
Bahwa aku sangat mencintainya
Walau apapun yang dia lakukan
padaku
Tuhan
Aku akan selalu mencintainya
Walau aku tak bisa lagi
bersamanya
Semoga tanpa kehadiranku
Dia bisa lebih bahagia
Dan akupun
disini bahagia
Karena tak akan merasakan sakit lagi
Puisi ini aku
persembahkan untuk Almarhumah Dewi, yang selalu setia
pada sang suami. Aku
hanya bisa berdoa agar dia tenang di alam sana
dan tidak merasakan kesakitan
lagi. Dan untuk sang suami, kumohonkan
hukuman terberat yang bisa
dilaknatkan Tuhan untukmu.
psikolog anak yg tarifnya terjangkau
Question : Hi......ada yg punya informasi tentang konseling gratis untuk permasalahan anak-anak khususnya anak-anak korban perceraian, atau info tentang psikolog anak yg tarifnya terjangkau ( ada ga yah yg dibawah 100 rb / jam)...... Answer :
coba aja ke Santikara, dgn Dr. Alva, or konsul dulu di 08158000379. untuk tarif, biasanya dilihat case nya dulu..selain buka kelas untuk anak bermasalah, beliau jg buka kelas yoga buat menenangkan sang mommy. Konsultasi psikologi Anak: liza marielly djaprie 0811941700 Dadang Hawari H Prof Dr Dr Jl Tebet Mas Indah I Bl E/5 Jakarta t: 021-829-8885 LPT UI 021-3145078 ext 15/19 021-7270004/5 |
Pap Smear & Alternatifnya
coba ke rs asih
cari dokter sumanadi buat janji dg beliau .
ybs sangat komunikatif dan mau mendengarkan keluhan pasien.
Pap smear bisa dilakukan di semua rumahsakit. Cukup mendatangi dan konsultasi dgn ginekolog/dr.kandungan yang ada di rumahsakit tsb. dan bilang saja kalau ingin pap smear. Ada baiknya Vna mendatangi rumahsakit khusus bersalin/ RS. Ibu dan anak, yang pasti ada ginekolognya. Seperti kalau di Jakarta Selatan ada RS. Asih di Panglima Polim, Brawijaya Hospital di Kebayoran Baru, dll. Di Jakarta Pusat ada RS. Bunda, di Jakarta Timur ada RS.Hermina. Rumahsakit2 yg saya sebut itu hanya beberapa contoh yang qualified. Seperti yang saya sebut di awal, pastinya semua ginekolog rumahsakit besar bisa melakukan pap smear. Pap smear memang penting untuk wanita yang sudah pernah melahirkan, juga wanita diatas 30 tahun.
mbak
Vna,
temen
ku bilang di RS Ibu & Anak Evasari (Jln Pramuka) juga oke, murmer pula....
sama Dr. Kalimas Harahap (adiknya Dr. Harun, alm).. kalo mo konsul dulu contact
aja ke RSnya di 4202851 atau ke klinik Dr Kalimas di Kelapa Gading
4248464.
Alternatif lain selain Pap Smear
Mungkin saya pnya sedikit informasi
:
1. Periksa Ms.V kita itu penting
terutama untuk wanita2 di atas 30 tahun (baik itu pernah melahirkan atau pun
tidak).
2. Terutama lagi jika di garis
keturunan langsung itu mempunyai riwayat tumor, kanker, pokoknya segala yang
berkonotasi dengan radikal bebas.
3. Karena di garis keturunan ku
hampir semua wanitanya mempunyai riwayat itu, maka aku sudah jalankan
pemeriksaan berkala teratur untuk kanker setiap 6 bulan sekali sedari umur 30
tahun.. Tapi tidak melalui pap-smear. Karena
konon katanya : pap-smear tidak akurat.
4. Yang aku lakukan adalah
pemeriksaan CA -125(istilah kedokterannya), khusus untuk organ Ms.V. Biayanya
ga bisa dipatok karena dari tahun ke tahun naik terus.
5. Karena biaya pengobatanku di ganti
kantor maka : aku memeriksa CA tidak hanya CA-125, tapi semua CA yang bisa
diperiksa (dari usus, paru2, kelenjar, nsoon). Biaya terakhir Jan'08 hampir 4
juta.
6. Caranya ya harus dateng dulu ke
dr. kandungan. Minta surat pengantar ke lab. Bilang aja mo periksa
CA.
7. Media periksanya adalah darah kita
(jadi tidak dari urine, atau lendir Ms.V).
8. Umumnya hasilnya
2-3minggu.
9. Aku biasa periksa di RS.Pondok
Indah. Karena lab-nya punya peralatan cukup lengkap.
10. Ada beberapa RS bisa ambil
darahnya aja, tapi yang ngerjain pemeriksaannya tempat lain.
Semoga keterangan di atas bisa
membantu ya.
dan Semoga temen milis lain bisa
melengkapi.
Salam manis,
Baby
Kamis, 19 Juni 2008
Nonton Bareng Kungfu Panda - Milis Indosingleparent -2
Dear All,Ada waktu kurang 3 hari untuk pendaftarannya.Nonton bareng Film Kungfu Panda di Plaza Semanggi hari Minggu siang.Terimakasih buat Evi & mba Desthy yg sudah bantu memikirkan dan organizenya.Thanks a lot. Oh iya.. mba Desthy, kayanya udah ada 2 keluarga yg daftar ke saya. Keluarga ibu Vivi dan keluarga mba Titi.Mohon di daftarkan.All,jangan lupa, sebaiknya di transfer dulu ke mba desthy, agar bisa lgs diantrikan pas hari H nya. Telat mendaftar/membayar, kemungkinan tidak ada space lg. inget lho.. semua bawa keluarganya. Yg kemarin aja slot 30 orang, sudah sold out dlm 2 hari. Apalagi skrg....Bring our children..Nonton bareng ini memang di khususkan untuk anak2 milis.Agar diantara mereka bisa saling mngetahui, bahwa they are not alone.Bahwa mereka punya teman2 yang juga hanya mempunyai/mengenal satu orang tua saja.Pengumuman tambahan :Anggota milis kita telah lebih dari 150 orang per hari ini.Selamat bergabung buat yg baru join...you are so welcome here...Salam,Cahyo
Nonton Bareng Kungfu Panda - Milis Indosingleparent
By weekend ini kita2 mo nonton niyy...ikut yuukkk....
Movie : Kungfu Panda
Venue : Plaza Semanggi
HTM : Rp. 25,000 per person
Day/date: Sunday, 22 June 2008
Time : 12.00WIB
yang mo ikut, silahkan daftarkan diri ke aku (desthy, 08121088312) paling lambat hari Sabtu malam (21 June 2008)
biar di hari minggu nya dah bisa langsung di antri di Plangi...
too bad Plangi21 gak boleh di reserve a day before :-(
so, buruan daftarkan diri... ku tunggu ya...
cheers....
d3sthy
Pygmalion Effect ?
Hukum
Pygmalion - Hukum Berpikir Positif
Pygmalion adalah
seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat
patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu
menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.
Pygmalion dikenal
sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari
sudut yang baik.
- Apabila
lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata,
"Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini." - Ketika ada
seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion
berbisik, "Kikir betul orang itu." - Tetapi
Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain
yang lebih perlu". - Ketika
anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa
iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup
di rumahnya."
Itulah pola
pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan
justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain;
sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang
lain.
Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang
sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung,
patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis
menawan, tubuhnya elok menarik.
Kawan-kawan Pygmalion berkata,
"Ah,sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu."
Tetapi
Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung
itu ditatapnya dan dielusnya.
Para dewa yang ada di Gunung Olympus
memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk
memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia
betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon
adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.
Nama Pygmalion dikenang
hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita
berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya
betul-betul menjadi positif.
Misalnya,
- Jika kita
memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul
menjadi cerdas. - Jika kita
yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat
merupakan separuh keberhasilan.
Dampak pola
berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.
Pikiran kita memang
seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik
positif maupun negatif.
Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga
kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.
- Kalau kita
mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi
tidak jujur. - Kalau kita
sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali
kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.
Pola pikir
Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu
keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola
pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang
lain.
Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain.
Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.
Kalau kita berpikir
buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang
buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah
perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga,
"Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma
barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita
sendiri.Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.
Sebaliknya,
kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira
dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi
kepada kita."
Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita
pakai.
- Kalau kita
memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi
kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala
sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan
menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai
akan menjadikan hidup kita damai.
Hidup akan
menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang
diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan.
Berpikir baik tentang Tuhan.
Dampak berpikir baik seperti itu akan kita
rasakan. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi
menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion,
begitulah.
MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with
positive people only............how nice!!!
sharing ... how to tell divorce to our children(s)
berbagai website dan akhirnya menjadi bahan acuan saya dan mantan untuk
dipakai menerangkan ke anak2, efek ke anak2 saya tidak begitu membuat
mereka down, siapa tau berguna juga buat teman2 yang ingin menerangkan
soal perceraian nya dgn anak2.
One of the hardest things for parents to talk to children about is
divorce.
All children feel a strong sense of loss when parents separate or
divorce.
Kids may rebel, misbehave, or become withdrawn when we decided to have
divorce. Children need as much support as possible from parents and
family while they deal with these emotions.
tell our children about divorce you know it will be painful, talking
with children about divorce or separation is also an opportunity to let
them know, first and foremost, that we are love them, and to demonstrate
that - as a family - we're going to meet their needs and answer their
questions.
Thinks we will need:
1. patience
2. understanding
The process:
Step 1:
First and foremost, let the children know that they are not at fault.
Make sure they understand that they are not the cause of the divorce.
Tell them shortly before they will see the change (typically a few days
before one of the spouses moves out).
Step 2:
Be honest. Answer their questions truthfully. You don't have to tell
them every detail, but don't lie to them either. Remember that what you
don't tell them, someone else probably will. Try to have the whole
family present (both spouses and all children). Within the bounds of
propriety, be honest.
If at all possible, and if you can do it without assessing blame, tell
them what you can about why you are divorcing. One of the most frequent
complaints of children of divorce, even long after the divorce, is that
they never heard any reason why their parents divorced.
Step 3:
Don't make them choose sides. This will be hard enough for them. Making
them pick one parent over the other only adds to the stress, and over
time will foster resentment. Tell them as much as you know about when
one of you plans to move out, and when they will next see the parent who
is leaving. Tell them as much as you know about how their lives will
change (where they will live, where they will go to school, where the
dog will be, etc.)
Step 4:
Don't use the kids as leverage to get what you want. It's not fair to
them and makes you look like the bad guy. Reassure them that they did
not cause the divorce.
Step 5:
Stress to your children how much you love them and how important they
are to you. Spend extra time with them. Talk to them. Do simple things
to reinforce the bonds you have. Encourage them to ask questions, and
assure them that they can ask questions later as well.
Here are some questions could be coming from children:
1. Will I be left alone?
2. Where will I live?
3. Will I ever see Daddy (Mommy) again?
4. What happens if I get sick?
5. Will I stay with my brothers and sisters?
6. If I'm really good and never act up again, will Daddy (Mommy)
come
back?
7. Who will feed me? Will I have enough to eat?
8. Now that Daddy (Mommy) is leaving, will Mommy (Daddy) leave soon
too?
9. My friend had to move to an apartment and share a room with a
brother or sister when her parents divorced. Will we do that too?
10. What did I do to cause this? Maybe it was (some recent
transgression).
Or maybe it was (something else they've done wrong recently). I'll
make sure I never, never do that again,
and then we'll all be together again.
Tips & Warnings:
. Be honest.
. Always show the kids you love them.
. Let them know that they can talk to you about anything.
. Don't put the other parent down in front of them.
. Don't put the kids in the middle of an argument.
. Don't threaten revenge if you don't get your way.
. Tell children about the divorce as soon as you have made a
decision
and are certain about the divorce. Children need to be told before any
changes occur.
. Don't go into great detail about your marital problems with
children.
. Tell children about the changes that will happen (moving to a
new
house, moving to a new school, or beginning visitation).
Parents need to listen to children's questions and concerns.
. If possible, parents should tell children about the divorce
together. Agree ahead of time on an explanation. This is not the time to
argue.
This is the time to be very supportive of your children's thoughts
and feelings.
. Tell your children often that they are in no way responsible for
the
divorce. Children need to know they are not to blame for what is
happening.
. Children cannot understand all the issues involved in a divorce.
Be
sensitive to their loss and don't expect them to behave like adults.
Common Reactions
Divorce is hard for all children, but parents can expect certain
behaviors based on their child's age. Put a check in the box next to
each that you have observed in your child:
. Cries more
. Exhibits baby-like behavior.
. Is fearful if a parent is out of sight.
. Acts irritable, withdraws, and throws more tantrums.
. Expresses a sense of sorrow and loss.
. Fears abandonment.
. Blames self.
. Becomes very angry.
. Feels angry and deceived.
. Feels a strong sense of loss.
. Has difficulty sleeping.
Guidelines to Help Children Cope
The following are ways parents can relieve some of the stress children
feel when experiencing a divorce.
. Reassure your children you love them. Provide a safe, warm and
loving home.
. Encourage them to share their questions and any feelings they
might
have about the divorce.
. Let them spend time with another adult of the opposite sex.
Aunts,
uncles, grandparents, or trusted friends are good choices.
. Children need consistency. As much as possible follow your usual
family routines. Routines give children a sense of security and may help
to ease fears of abandonment.
. Never speak badly about your former spouse in front of your
children. Talk about those feelings only when you are alone with another
trusted adult.
. Avoid using your children as a way of communicating with your
former
spouse about child support payments, custody issues, or coordinating
visits.
This can hurt your children.
. Don't depend on your children for support. Join a single parent
group or talk to good friends or close family members when you need
support and encouragement.
You can also seek help from a counselor. Children can become
scared if they feel a parent can't take care of him or herself.
About Visitation:
Avoid using visitation as a way to punish the other parent. This will
hurt your children as well as your former spouse. Visitation times
should be established in advance and only changed when both parents
agree. If visitations are to go smoothly, children must feel a sense of
ownership in each parent's home. To make children's adjustment to both
homes easier, keep the following things in mind:
1. Have children keep personal items in both homes. This will help
children feel a sense of belonging in each place.
Keep enough at each home so that children don't need to pack a
suitcase. This will keep children from feeling that they are visitors in
either place.
2. Have open communication with your former spouse. If possible,
have
the same rules in each home. This consistency will help your children
feel that adults are in charge.
3. Treat your former spouse with courtesy and respect. Keep a
pleasant
tone when she or he comes to pick up the children for visits.
Do the same when talking about other issues related to the
children.
4. Allow your child to phone the other parent whenever he or she
wants.
5. List some other ways you will help make this life change easier
for
your children. Commit to consistently using them.
6. Time can heal the wounds a divorce brings to a family. For the
healing process to work,
parents need to be committed to showing respect for one another,
using open communication, and having a lot of patience with their
children.
7. When children's sick parents are committed to showing respect to
children to take care until children going back normal
8. Base stay of children's are in GPL, have open communication
between
parents if somebody want to take children to other home and make a plan
Rabu, 18 Juni 2008
Kungfu Panda
Banyak filosofi yang ada di dalam film kungfu panda.
Hope you like it as much as I do.
Met nonton guys..
Salam,
Cahyo
http://bluecarrot.livejournal.com/2008/06/14/
Kungfu Panda isn't all about the awesome animated kungfu and comical
interactions between the characters; it's clear that the production team
put in much thought about its philosophies as well. I loved the funny
parts, no doubt, but what really bought me were the zen-like messages
littered throughout the movie. It's like a light shining a path to
attaining enlightenment.
You know (if you've watched it already) how the old turtle master
constantly reminds the Master Shifu that there are no accidents. At one
scene where he is warning Master Shifu that he senses Tai Lang's
imminent escape, Master Shifu becomes too preoccupied with sending a
messenger to the prison to warn the guards about it and to make sure
that security is doubled, that he fails to take in the next
philosophical message that Master Wu Kui imparts: "Often, one meets his
destiny on the path he takes to avoid it." And the next thing we know,
Tai Lang manages to escape because of the duck messenger's presence and
the feather he drops. Of course, even if Master Shifu hadn't sent the
messenger, Tai Lang would still escape by other means (although we won't
know what that would be) because his escape is already predestined. The
significance of the later statement, therefore, is really to suggest
that even if we try to prevent something from happening, it will still
happen if it is meant to happen.
How can we know that the outcome won't be different? How is it
guaranteed that an event IS meant to happen? Does it mean we are unable
to change its fate, and also the fates of our lives, since it is already
predestined? The answer is... I don't know. I mean, we all can make
assumptions about what will happen without it necessarily happening. On
top of that, we're so accustomed to the mundane daily existence, that we
tend to infer the way we understand the world. If I am in my house and
it is raining outside, I know that if I step out of my front door, the
scenery will be the same as if I were in the house. The predictable
environment allows me to create a logical assumption of my immediate
surroundings at that particular time. It won't be so predictable if I
compare through a series of time, for example, it doesn't necessarily
rain at the same time everyday. However, what if when I step outside, I
realise that it's not raining as compared to if I were inside? Which
will throw me into chaos for that moment I come to realise it, but then
I can use logic to reason that the area the rain clouds cover does not
reach my front door, and so I will become balanced again. Therefore,
humans live on logic because it provides a sense of comfort and balance.
Back to the idea of destiny. We can't say for certain if events are
destined to happen, because that will be like trying to challenge our
logical existence. Even the rain clouds can be unpredictable, as the
winds may come and then blow them away, so we cannot say for sure that
rain will fall. And that in itself is another logical explanation of why
it didn't rain! However, we usually say that events are destined to
happen AFTER they have happened, because it has already been timestamped
and left a mark on reality, so we know we're not just imagining things.
For instance, we will take an umbrella out to prevent us from getting
wet. Suddenly, while walking by the side of the road, a car zooms by a
puddle of water nearby and we get drenched. We once again lose our
composure because we did not foresee such an event occurring. All the
logical reasoning of the way water moves when a car goes over it will
not satisfy our bewilderment as to how we tried to prevent ourselves
from getting wet, and yet we still got wet. The next best logical
explanation would then be to blame it on destiny. If it's destined to
happen, it will happen no matter the steps we take to prevent it from
happening. Thanks to destiny, we are able to accept it as the most
logical reason, so that we can become composed again, and probably even
laugh at our predicament.
What about seeing destiny BEFORE it has happened? People who can do that
are revered as great masters of our time, because all the rest of us
can't. From Jesus to Master Wu Kui, we won't be able to understand how
they have that ability to foretell the coming of events. Sure there were
people who called Jesus a liar, and therefore, saw that he be crucified,
but when the things he said turned out to be true, many people started
following the teachings of Christ. In fact, trying to understand how
these great masters can predict events would be throwing our lives into
total chaos, because we won't be able to see any logic in it, nor logic
in the reasonings we try to derive, from the way we've come to
understand our lives. That's why it's only logical we look to them as
great masters. I mean, can you see logic that Jesus' body really
disappeared from his grave after 3 days, while it was heavily guarded to
prevent people from getting close to it? God became the most logical
explanation then.
So I guess I ended up taking a different approach towards destiny than
what I started out with. But because of this, I see that we are really
logical creatures after all. We need to reason everything - from how
rain clouds behave to how the universe first came about - to maintain
balance within. Where does it leave metaphysics? How can we be sure it
is not our logical way of throwing things we don't understand to this
category of explanation? Similarly, throwing things we don't understand
to God? The logical reasoning would then be simply 'knowing'. Yet, that
is logic at play! Oh dear, I think I just lost my balance totally!
Sigh...
REKOMENDASI LIBURAN ANAK
|
__._,_.___
Selasa, 17 Juni 2008
TODAY SPIRIT
migrasi anak
Dear C
Dan juga salam kenal untuk semua. Nama saya J dan saya baru saja join
milis ini.
C - saya bisa ngerti banget masalah mu. Untuk surat yang menyatakan
apakah hak asuk sepenuhnya pada C, surat ini bisa didapatkan dengan
beberapa cara. Pada waktu saya bercerai, surat itu saya dapatkan dari
pengadilan (surat ketetapan). Dalam surat itu dinyatakan kalau saya
mendapat hak asuh sepenuhnya. Disamping itu, saya juga ada surat
perjanjian dengan ex-suami yang di tandatangani oleh kuasa hukum. Kedua
surat ini lalu saya terjemahkan dg menggunakan legal translator (waktu
itu di KBRI Singapura). Surat2 inilah yang saya gunakan untuk
menunjukkan bahwa hak asuh ada pada saya (istilah bule'nya custody).
Satu watch out adalah, periksa betul2 surat2 itu dan bahasa yg
digunakan, sebab suka membingungkan dan pada kasus saya, penjelasan
siapa pihak pertama dan siapa pihak kedua terbalik2, jadi pas saya kasih
liat disini (Singapura) sempat menjadi sedikit masalah. Untung bisa
diselesaikan. Saya sendiri tinggal di Singapura, belum ada rencana
menikah lagi, tapi karena single parent di luar negri dan ketetapan
pengadilannya juga bukan dari Singapura, saya bisa ngerti susah2nya
ngurus dokumen.
Sebelum keberangkatan, make sure dokumen komplit dan semua
ter-translate. Yang penting, surat lahir anak, akta cerai, surat
ketetapan hak asuh dan semua di translata menggunakan legal translator.
Kalau Cicih di Jakarta, ada satu translator yg bagus namanya Joel Tanos.
Kalau Cicih sudah di luar, ke KBRI atau KJRI, mereka certified
translator juga, tapi memang biaya mahal, jadi be choiceful berapa
lembar yg perlu di translate.
Soal apakah anak akan bahagia and if this is the right decision, I had
the same thought too. Yang penting, anak itu tahu kita berbuat yg
terbaik untuk dia. Sebelum pindah, make sure he/she will get a good
supportive new environment. Believe it or not, anak kecil itu
adaptasinya mudah dan cepat, and maybe dia pun gak akan terasa
sebagaimana kita orang dewasa kalau pindahan. Asalkan lingkungannya
baik dan ada teman main, hopefully semua lancar.
Mudah2an ini bermanfaat ya. I'll be happy to share more of my
experience. At the end, everything will sort its way out - mungkin
tidak dalam 'waktu' kita, tapi dalam 'waktu' Tuhan.
wrote:
> Dear
> saya sigle mother, anak saya umur 4 tahun dan bulan agustus saya akan
> menikah dengan tunangan saya dan kemungkinan saya migrasi ke negara
> calon suami saya dengan anak saya, tapi apa mungkin bisa menjamin anak
> saya akan bahagia di negara orang?
> Pengurusan dokumen yang juga membuat saya bingung, anak saya sudah
> punya akta kelahiran dan saya sendiri sebagai orang tua tunggal tapi
> konsulat masih minta surat bukti kalau saya benar- benar adalah satu-
> satunya orang yang berhak dan bertanggung jawab atas anak-anak saya.
> Kira- kira dimana saya bisa mendapatkan dokumen itu, pengadilan atau
> catatan sipil?
> Apa keputusan saya untuk membawa serta anak saya ke negara orang
> adalah keputusan yang benar? atau saya memutuskan untuk menikah lagi
> adalah ego saya semata?
> thanks
>
La Tahzan
salam/ rara
masalah kita hanya sebagian kecil dari riak kehidupan, sedangkan kita yang bermasalah hanya seorang dari miliaran orang di muka bumi,
dan tanah yang kita injak hanya sejengkal dibanding luasnya bumi, sedangkan bumi hanya satu titik kecil di galaksi, dan galaksi kita hanya sekumpulan
titik-titik di alam semesta. Alam semesta hanya seperti tungau di mata Allah SWT.
Untuk itu mengapa kita menganggap masalah kita tidak terlalu besar. La Tahzan - jangan bersedih temanku.
Good night.