Rabu, 11 Juni 2008

Liputan dari Mba Titi di Kabar Indonesia

Dear All,
Ini ada sedikit liputan dari mba titi mengenai gathering kemarin yang di rilis oleh website berita independen : Kabar Indonesia.com.
Ya.. Bisa dibilang ini field report langsung dari rekan Singleparent kita.

Terimakasih atas tulisannya mba..

All,
Selamat membaca...
Bisa juga dinikmati langsung di webnya :http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=5&dn=20080610211148

 

Salam,

Cahyo

 

 


Gathering Komunitas Indosingleparent
Oleh : Siti Mulyani

10-Jun-2008, 21:26:20 WIB - [www.kabarindonesia.com]
KabarIndnesia - Bertempat di salah satu resto di Pronto Pondok Indah Mall 1 digelar perhelatan pertemuan anggota Komunitas Indosingleparent, yaitu sebuah komunitas yang mana anggotanya hampir semua adalah single parent alias orang tua tunggal, Minggu 8 Juni 2008 lalu. Bagaikan angin segar di tengah gurun yang tandus, demikian para anggota yang juga tergabung dalam mailing list [milis] menggambarkan keberadaan komunitas ini.

“Saya pribadi merasa sangat tertolong dengan bergabung di dalam komunitas ini, secara khusus disaat saya sebagai orang tua tunggal kadangkala butuh tempat berbagi, tempat curhat, tempat mendapatkan support dan encouragement dari orang–orang yang punya pengalaman sama sebagai single parent dan dihadapkan pada permasalahan – permasalahan yang menyangkut kehidupan single parent, rasanya saran-saran maupun support-nya lebih mengena buat saya. Bahkan bagi saya yang belum lama menyandang status janda dan single parent dari 2 putra saya, komunitas ini nyata sangat mendukung saya dalam masa – masa transisi saya menjadi orang tua tunggal,  demikian yang dipaparkan oleh Evi, salah seorang anggota komunitas single parent ini.

Gathering hari itu juga diliput oleh beberapa media, dan dihadiri oleh Reggy Lawalata, seorang aktris era 90-an yang mempunyai pengalaman sebagai orang tua tunggal selama kurang lebih 20 tahun sebelum akhirnya menemukan pendamping dan menikah lagi. Reggy dengan antusias dan gembira membagi pengalamannya menjadi seorang single parent, serta menanggapi dan memberikan pandangan–pandangan atas permasalahan yang dihadapi para anggota. Reggy mengaku sangat surprise dengan adanya komunitas ini, karena dirinya mengaku merindukan komunitas orang tua tunggal sudah sejak lama sekali; bahkan begitu inginnya membantu para orang tua tunggal, Reggy pernah berencana membuka hotline 24 jam untuk mereka. Selain Reggy, hadir pula Judith Lubis yang juga merupakan anggota komunitas Indosingleparent, turut membagi pengalamannya berkenaan dengan isu seputar single parent. Judith adalah Ketua Asosiasi Pengusaha Warnet Indonesia yang juga pengajar ilmu teknologi informasi untuk cyber crimes di kepolisian Republik Indonesia.

Menurut Cahyo, owner sekaligus pendiri komunitas dan milis Indosingleparent, saat ditanya mengapa dirinya sebagai seorang yang masih single alias belum menikah justru memiliki concern dan passion yang demikian besar terhadap permasalahan orang tua tunggal, menjelaskan bahwa menjadi single parent alias orang tua tunggal hampir tidak ada yang mendambakannya, terlepas dari latar belakang kisahnya menjadi orang tua tunggal. Cahyo juga menolak dianggap pro perceraian dengan mendirikan milis dan komunitas ini. Setiap anggota bebas dan diharapkan pada saatnya menikah [lagi], melanjutkan perjalanan hidupnya dengan menjadi orang tua “komplit”.

Milis dan komunitas adalah wadah bagi siapapun yang menyandang status sebagai orang tua tunggal, sebuah shelter sebelum atau jika tidak melanjutkan langkah menjadi orang tua “komplit”. Isu – isu seputar kehidupan single parent beserta anak – anaknya dimana di Indonesia ini sebetulnya sangat banyak dan selalu bertambah, belum banyak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah maupun masyarakat pada umumnya; bahkan di kalangan sebagian besar masyarakat, menempel stigma negatif terhadap status single parent dan anak – anak khususnya dari kalangan “unmarried singleparent”. Dengan adanya komunitas ini, diharapkan setiap orang tua tunggal punya wadah yang tepat untuk mendapatkan bantuan dari berbagai kesulitan yang dialami mereka.
 
Sejauh ini memang bantuan yang diberikan tidak bersifat materi atau finansial, karena sejalan dengan visi dan misinya yaitu memandirikan setiap anggota khususnya para orang tua tunggal secara mental, material, dan spiritual; membantu mereka untuk menjadi seorang pribadi yang sehat secara jasmani, rohani, dan jiwa; serta bertanggungjawab dalam hidupnya dipandang dari sudut hubungan vertikal [dengan Tuhan] maupun horisontal [dengan sesama]. Jika semua itu bisa tercapai, niscaya akan membawa dampak yang besar dalam kehidupan pribadi mereka, ditengah keluarga, bahkan didalam masyarakat.
Secara luas, langkah ini berarti membantu pemerintah di dalam mendayagunakan warga negaranya menjadi manusia seutuhnya.

Lebih jauh Cahyo menjelaskan, untuk mencapai visi misi tersebut maka langkah – langkah telah disusun bersama para pengurus milis. Langkah nyata yang sederhana dan mula – mula yaitu melalui kopdar alias kopi darat yaitu pertemuan yang diadakan untuk membangun solidaritas sesama anggota. Selama pertemuan, sesama anggota bisa saling membagikan pengalamannya dalam mendidik anak, mendapatkan solusi atas permasalahan anggota lain, bagaimana menjadi wirausaha dan tips – trick membangun usaha, ataupun sekedar kangen – kangenan. Ke depannya, akan diadakan berbagai workshop dan seminar dengan topik – topik seputar menjadi entrepreneur dengan program UKM misalnya, ataupun isu – isu anak dan pendidikan, dan sebagainya; dimana dengan itu diharapkan pelan tapi pasti, para orang tua tunggal menjadi mandiri dalam 3 hal tersebut di atas. Selain itu, sebagai tindakan nyata, Cahyo dan kawan – kawan sedang berusaha menghasilkan sumber dana yang bisa mendukung kegiatan komunitas ini. Sudah ada beberapa rencana untuk mewujudkannya, yang jelas tidak meminta sumbangan dari donatur, karena Cahyo dan rekan – rekan menyadari tidak mudah mencari Funder dalam situasi ekonomi seperti saat ini, apalagi komunitas ini masih baru. Cahyo mengakui bahwa tidak semua orang siap untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya, namun dia optimis bahwa semua orang mau maju dan berubah menjadi lebih baik.

Cahyo juga tidak menampik jika nantinya, setelah dilihat solidaritas sesama anggota makin kuat, akan dibentuk Yayasan. Mengenai siapa saja anggota milis, menurut lajang yang membidani lahirnya komunitas ini, tidak terbatas untuk para orang tua tunggal saja. Bisa yang masih single seperti dirinya, ataupun mereka yang “lengkap” sebagai keluarga, bisa yang menjadi orang tua tunggal karena perceraian, ataupun mereka yang menjadi orang tua tunggal di luar pernikahan, bahkan calon orang tua tunggal pun dipersilakan untuk bergabung. 






Tidak ada komentar:

Facebook