Jumat, 20 Juni 2008

a story



dear all, semoga bisa jadi pembelajaran, bukan kasusku, forward
darimilist sebelah

Tuhan…
Beritahu aku
Kemana kau bawa pergi suamiku
tercinta
Kumohon kembalikan dia
Seperti dulu lagi

Tuhan
Hari ini
pipiku kembali lebam
Padahal nyeri diperutku belum hilang
Dan tanganku
yang melepuh belum kering benar
Tapi kali ini dia bersujud
dikakiku
Memohon agar cintaku padanya tak pudar karena luka-luka
ini

Tuhan
Suamiku kembali menjambakku
Masakanku kurang asin
katanya
Bibirku robek dan berdarah
Sebuah harga yang harus kubayar

untuk masakanku yang tidak enak

Tuhan
Aku kehilangan janinku, anak
kami
2 setengah bulan umurnya
Suamiku kembali mencekikku karena
ini
Bekas tangannya dileherku
Mengingatkanku untuk tidak keguguran
lagi

Tuhan
Hari ini aku kembali memohon, sangat memohon
Malam ini
nasib pekerjaan suamiku ditentukan
Aku memohonkan segala kebaikanmu
Agar
suamiku kembali seperti dulu

Seperti dulu ketika dia memelukku penuh
cinta
Seperti dulu dia mengecup dahiku dengan bibir lembutnya
Seperti dulu
dia mengelus rambutku pelan dan perlahan
Seperti dulu dia mengatakan sayang
padaku

Tuhan
Hanya padamu aku bisa memohon
Kembalikan suamiku
seperti dulu
Ah, pintu rumahku sudah terbuka
Aku bisa mendengar langkahnya
yang memburu
Kumohon kabulkan doaku Tuhan

Tuhan
Beri aku
keberanian
Untuk mengulas senyum diwajahku
Dan kekuatan untuk membuka
pintu kamar ini
Aku tak tahu apa yang akan kutemui dibalik pintu ini
Entah
neraka duniawi
Atau surga

Tuhan
Kau tahu betapa aku sangat
mencintai suamiku
Kau tahu doaku selalu untuk kebahagiaan kami
Tapi
mengapa kau mengambil suamiku
Kemana kau sembunyikan dirinya yang
dulu

Tuhan
Siapa lelaki yang mendorongku dari tangga ini?
Bukan,
dia bukan suamiku
Suamiku tak akan berwajah segarang itu
Kepalaku sakit,
yang kulihat hanya darah
Dan suamiku yang menangis meraung-raung

Tuhan

Berikan aku kekuatan terakhir
Untuk mengecup pipinya
Dan
mengatakan
Bahwa aku sangat mencintainya
Walau apapun yang dia lakukan
padaku

Tuhan
Aku akan selalu mencintainya
Walau aku tak bisa lagi
bersamanya
Semoga tanpa kehadiranku
Dia bisa lebih bahagia
Dan akupun
disini bahagia

Karena tak akan merasakan sakit lagi

Puisi ini aku
persembahkan untuk Almarhumah Dewi, yang selalu setia
pada sang suami. Aku
hanya bisa berdoa agar dia tenang di alam sana
dan tidak merasakan kesakitan
lagi. Dan untuk sang suami, kumohonkan
hukuman terberat yang bisa
dilaknatkan Tuhan untukmu.

Tidak ada komentar:

Facebook