Kamis, 06 November 2008

Nikmati Kopinya, Bukan Cangkirnya

..just share, mgk ada manfaat - sekedar pencerahan..
salam.

Nikmati Kopinya, Bukan Cangkirnya

Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir
masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang
telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada keluhan tentang
stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan
porsi besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis dari porselin,
plastic, gelas kristal, gelas biasa, beberapa di antaranya gelas mahal
dan beberapa lainnya sangat indah, dan mengatakan pada para mantan
mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor
itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan
mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan murah
saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik
bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan
stress yang kalian alami."

Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi.
Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus,
bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan
sebenarnya adalah kopi, bukan cangkirnya, namun kalian secara sadar
mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang
lain. Sekarang perhatikan hal ini: hati kita bagai kopi, sedangkan
pekerjaan, uang dan posisi adalah cangkirnya. Sering kali karena
berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang
Tuhan sediakan bagi kita.

Catatan: Kehidupan yang sesungguhnya adalah hati anda. Apakah anda
merasa bahagia dan damai? Apakah anda mencintai dan dicintai oleh
keluarga, saudara dan teman-teman anda? Apakah anda tidak berpikir buruk
tentang orang lain dan tidak gampang marah? Apakah anda sabar, murah
hati, bersukacita karena kebenaran, sopan dan tidak egois?

Tidak ada komentar:

Facebook