Jumat, 04 Januari 2008

14 Gangguan Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

14 Gangguan Kehamilan yang Perlu Diwaspadai
Oleh: Dr. Handrawan Nadesul

ImageBanyak gangguan yang terjadi selama kehamilan. Sebagian besar
berbahaya dan butuh tindakan darurat. Gangguan kehamilan dapat terjadi
kapan saja. Bisa pada saat kehamilan muda, atau pada masa kehamilan
mulai menua, selain juga pada saat-saat menjelang persalinan. Setiap
masa dalam kehamilan memiliki jenis gangguannya sendiri-sendiri.

Jenis gangguan kehamilan beragam, dari yang ringan sampai yang berat.
Semua jenis gangguan kehamilan dapat diatasi. Beberapa di antaranya
sebetulnya sudah dapat dicegah. Upaya pencegahan dapat dilakukan selama
pemeriksaan kehamilan rutin. Sekurang-kurangnya, ada 14 jenis gangguan
kehamilan yang mungkin timbul dan perlu diwaspadai. Apa saja? 1.
Muntah-muntah
Normal jika mual dan muntah berlangsung dalam triwulan pertama
kehamilan. Namun, jika muntah-muntah terjadi berlebihan sampai 7 kali
dalam sehari, kondisi ibu menjadi lemah, tidak berselera makan, berat
badan menurun, dan nyeri ulu hati. Keadaan demikian tidak boleh
dibiarkan. Mintalah bantuan bidan atau dokter. Kemungkinan ibu hamil
sedang mengidap penyakit berat dan memerlukan perawatan rumah sakit.
Kekurangan makanan dan cairan perlu dikoreksi dengan pemberian cairan
infus. Jika tidak dikoreksi, buruk pengaruhnya terhadap anak di
kandungan maupun pada diri ibu sendiri.

2. Kehamilan lewat 5 bulan, tak merasa ada gerakan janin
Jika betul itu dialami, kemungkinan anak sudah mati dalam kandungan.
Dokter dan bidan perlu segera memastikannya. Jika dari pemeriksaan tidak
terdengar lagi bunyi jantung anak, berarti anak memang sudah mati. Bayi
mati dalam kandungan harus segera dikeluarkan. Jika tidak dikeluarkan,
dapat mengganggu ibu. Bayi mati di kandungan lama-lama akan mengering,
dan perut ibu semakin susut mengecil. Ibu harus curiga bayi sudah mati
dalam kandungan jika perutnya semakin hari semakin mengempis.

3. Berat badan naik berlebihan
Waspadalah jika berat badan ibu hamil naik lebih dari 1 kg dalam
seminggu, terkadang disertai tungkai dan mata kaki yang membengkak,
tekanan darah meninggi, air seni keruh, nyeri kepala, dan penglihatan
berkunang-kunang. Kemungkinan itu merupakan gejala dan tanda
pre-eclampsia, yang jika dibiarkan akan masuk ke dalam eclampsia,
penyakit yang mengancam nyawa ibu maupun anak jika tidak segera
ditanggulangi.

4. Gangguan ginjal
Ibu hamil juga dapat menderita gangguan ginjal. Sering demam-demam, air
seni keruh, tekanan darah mungkin meninggi, sering mual-mual (lagi),
atau sampai muntah-muntah, nyeri kepala, dan mungkin tidak enak di
pinggang. Gangguan ginjal pada ibu hamil perlu segera diobati. Mungkin
perlu perawatan rumah sakit.

5. Sering berdebar-debar, sesak napas, dan lekas lelah
Waspadalah jika keluhan tersebut berlangsung terus-menerus, dan kian
hari kian bertambah berat. Jika tadinya keluhan itu muncul hanya pada
saat melakukan aktivitas fisik, namun sekarang tidak melakukan aktivitas
fisik pun sudah berdebar dan sesak napas, kemungkinan ada gangguan
jantung dalam kehamilan (vitium cordis). Ibu dengan kondisi begini
memerlukan perawatan khusus di rumah sakit, dan pertolongan khusus pula
sewaktu persalinan.

6. Anemia
Jika wajah pucat-pasi, merah mata dan telapak tangan pucat, lekas lelah,
lemah, dan lesu, kemungkian ibu hamil menderita kurang darah (anemia).
Sel-sel darah merah kekurangan unsur hemoglobin. Pada ibu hamil, anemia
sering disebabkan oleh kekurangan zat besi. Anemia yang berat bisa
mengganggu jantung juga. Keluhan sering berdebar pada pasien anemia
kemungkinan karena sudah sampai stadium membebani jantung.

Anemia kekurangan zat besi mudah diatasi dengan pemberian tambahan pil
zat besi (sulfas ferosus), atau tablet penambah zat besi lainnya. Anemia
dalam kehamilan berefek buruk pada kehamilan, selain juga berefek buruk
pada janin yang dikandung. Pasokan zat asam janin kurang dari normal.
Gangguan plasenta dan perdarahan pasca-persalinan sering terjadi pada
ibu hamil yang anemia.

7. Gangguan kelenjar gondok
Jika kelopak mata sembab menonjol, tapi bukan sakit mata, jemari
gemetar, sering berdebar-debar walau tidak habis melakukan aktivitas
fisik, badan terasa lebih panas (gerah) dari biasa, dan banyak
berkeringat, kemungkinan ini gejala aktivitas kelenjar gondok di batang
leher berlebihan (hyperthyroid).

Kelenjar gondok tidak harus membengkak seperti pada penyakit gondok
endemik akibat kekurangan iodium, namun fungsi gondoknya saja yang
berlebihan, sehingga menimbulkan keluhan dan gejala seperti di atas itu.
Agar tidak sampai mengganggu kehamilan, maupun janin yang dikandung,
gangguan kelenjar gondok pun perlu diatasi.

Sumber: Nova

Tidak ada komentar:

Facebook