Selasa, 23 Desember 2008

Ketika Bunda Diciptakan

Ketika Bunda Diciptakan

- Jawaban.com -

Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya. Kini giliran diciptakan
para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut: "Tuhan,
banyak nian waktu yg Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?" dan Tuhan
menjawab pelan: "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan? Ibu ini
harus waterproof (tahan air / cuci) tapi bukan dari plastik. Harus terdiri
dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai. Ia harus bisa
hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan
anak-anaknya. Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan
anak-anaknya. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukan hati
anaknya. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah dan Enam pasang
tangan! Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam pasang tangan?"

"Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang
melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik" balas Tuhan. Juga
tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu. "Bagaimana modelnya?"
Malaikat semakin heran. Tuhan mengangguk- angguk. "Sepasang mata yang dapat
menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya: "Apa yang sedang kau
lakukan di dalam situ?", padahal sepasang mata itu sudah mengetahui
jawabannya. "Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya,
sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat
melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat dan sepasang mata ketiga
untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu
harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: "Saya mengerti dan saya sayang
padamu". Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.

"Tuhan", kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah" "Saya tidak bisa, Saya sudah
hampir selesai" Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit. Ia
harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging. Ia juga
harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi.
Akhirnya Malaikat membalik-balikkan contoh Ibu dengan perlahan.

"Terlalu lunak", katanya memberi komentar. "Tapi kuat", kata Tuhan
bersemangat. "Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung,
pikul dan derita. "Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi. "Ia bukan
saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, ide dan
berkompromi", kata Sang Pencipta. Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu
dipipi. "Eh, ada kebocoran disini" "Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu
adalah air mata. Air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata
kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan,
airmata, airmata...."

Sudahkah Anda mengucap syukur karena Anda mempunyai ibu yang luar biasa?

Tidak ada komentar:

Facebook