----- Original Message -----
From: "Reporter Milist" <reportermilist@gmail.com>
Sent: Wednesday, April 15, 2009 8:52 AM
Subject: [Manager-Indonesia] Gara-gara Suami, 10 Ibu Tertular HIV di Banten
Refleksi: Ini gara gara Seks bebas dan Kemerosotan moral, Dan Pornografi
Gara-gara Suami, 10 Ibu Tertular HIV di Banten
Selasa, 14 April 2009 | 21:08 WIB
SERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 10 ibu rumah tangga di Provinsi Banten
teridentifikasi tertular positif penyakit HIV/AIDS setelah dilakukan
pemeriksaan khusus di Klinik Teratai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Serang.
"Ke-10 ibu rumah tangga itu saat ini mendapat perhatian serius agar
tidak menularkan virus kepada keluarga maupun orang lain," kata dr Edi
Santoso dari RSUD Serang, Minggu.
Edi mengatakan, ke-10 ibu rumah tangga itu tertular dari suaminya yang
terlebih dahulu tertular HIV/AIDS. Penularan HIV/AIDS terbukti dengan
menyerang siapa saja dan tidak pandang bulu, termasuk ibu rumah tangga
yang baik-baik dan rajin ibadah juga tertular HIV/AIDS.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada berbagai elemen masyarakat
agar melakukan pencegahan penyakit HIV/AIDS dengan tidak mengonsumsi
narkoba, menggunakan jarum suntik bekas, dan hubungan seks yang
gonta-ganti pasangan.
Sebagian besar penularan HIV/AIDS disebabkan jarum suntik, narkoba,
hubungan seks yang sudah terkena HIV/AIDS, dan transfusi darah.
Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada laki-laki untuk menggunakan
kondom karena kondom bisa mencegah risiko penularan HIV/AIDS.
"Selama ini, penyakit HIV/AIDS di Banten tahun ke tahun di Banten
mengalami peningkatan," katanya.
Dia menjelaskan, sejak 1996, penderita HIV/AIDS di Banten hanya dua
orang terkena positif HIV.
Akan tetapi, saat ini penularan HIV/AIDS di Banten tercatat sebanyak
1.413 kasus dan 51 dilaporkan meninggal dunia.
Dari 1.413 kasus itu di antaranya sebanyak 1.181 kasus menderita HIV
dan 232 kasus teridentifikasi AIDS.
Artinya, lanjut dia, penularan penyakit HIV/AIDS sudah tahap mengerikan.
"Saya kira penularan HIV/AIDS akan terus meningkat apabila masyarakat
sendiri tidak membangun paradigma hidup sehat," katanya.
Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banten, Arief
Mulyawan, mengatakan, pihaknya saat ini terus memonitor 10 ibu rumah
tangga yang tertular HIV/AIDS.
Penyakit HIV/AIDS merupakan jenis penyakit menular dan mematikan
sehingga perlu adanya pencegahan agar tidak menularkan kepada orang
lain.
"Selama ini kami dan Klinik Teratai bekerja sama untuk melayani
penderita HIV/AIDS," katanya.
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/04/14/21081215/gara-gara.suami.10.
ibu.tertular.hiv.di.banten
51 Warga Banten Meninggal akibat HIV
Selasa, 14 April 2009 | 20:45 WIB
SERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 51 warga Provinsi Banten dilaporkan
meninggal dunia akibat tertular virus HIV/AIDS sehingga perlu adanya
pencegahan agar penyakit itu tidak lagi menular kepada keluarga atau
orang lain.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten Ariep Mulyawan,
Selasa, mengatakan, pasien penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia itu
terakhir adalah tiga anak usia di bawah lima tahun (balita) yang
menjalani perawatan di RSUD Serang dan Cilegon.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, hingga saat ini
penderita HIV/AIDS mencapai 1.413 kasus, di antaranya sebanyak 1.181
kasus HIV dan 232 kasus teridentifikasi AIDS. Adapun pasien HIV/AIDS
yang meninggal dunia tercatat sebanyak 51 orang.
Oleh karena itu, pihaknya meminta upaya pencegahan penularan HIV/AIDS
dapat mengubah sikap dan perilaku masyarakat menuju paradigma sehat.
"Jika sudah terkena penyakit itu, dipastikan akan menelan biaya cukup
besar, dan karena itu lebih baik mencegah," katanya.
Menurut dia, saat ini penemuan kasus penderita HIV/AIDS di Banten
belum diketahui secara pasti karena secara estimasi angkanya mencapai
6.000 kasus.
Sementara itu, pasien positif yang terkena HIV/AIDS dan kini menjadi
obyek pengawasan Klinik Voluntary Counseling Treatmen (VCT) dan Care
Support and Treatment (CST) RSUD Serang sebanyak 1.413 orang.
Bahkan, epidemi HIV/AIDS sudah mengancam ibu rumah tangga dan
anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang tertular HIV/AIDS.
Sejauh ini, penularan HIV/AIDS menjadikan ancaman bagi masyarakat dan
kemungkinan wanita tunasusila atau wanita pria (waria) tertular virus
HIV/AIDS. Sebab, mereka belum menjalani pemeriksaan di Klinik Teratai
Voluntary Counseling Treatmen (VCT) dan Care Support and Treatment
(CST) RSUD Serang.
"Untuk itu, pencegahan HIV/AIDS diwajibkan menggunakan kondom karena
risikonya sangat kecil," katanya.
Selain itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak
menyalahgunakan narkoba, jarum suntik bekas, dan melakukan hubungan
seks berganti-ganti pasangan karena bisa menimbulkan sumber penularan
HIV/AIDS. "Bila kita tertular HIV/AIDS, tentu yang rugi keluarga
sendiri," ujarnya.
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/04/14/20454330/51.warga.banten.men
inggal.akibat.hiv
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar