Dear Linda,
Waduh, saya agak grogi nih, kalo disuruh "mencerah"kan orang lain..
Wong saya juga belum cerah2 nih :)))
Ok, saya coba ya :
1. Perkawinan dan Perceraian (menurut saya) lebih mendekati bentukan lembaga bukan se-ideal-idealnya solusi. Artinya : dalam perkawinan dapat membuat 2 orang berbeda dan berkekurangan saling melengkapi satu sama lain. Sementara perceraian adalah salah satu major crisis in life. Krisis ini akan menawarkan 2 hal yaitu : keadaan yang sangat menghancurkan atau merupakan kesempatan untuk meningkatkan kualitas sebagai manusia.
2. Dalam perceraian ada 2 paham yang akan dianut :
- apakah kita sangat meyakini bahwa kita ini adalah "korban tabrakan" or kita ini "damage goods" ga kepake lagi. atau meyakini bahwa ada banyak hal positif yang dapat kita lakukan sebagai single mom/dad.
- ada banyak potensi dan cadangan kemauan dan kekuatan tak terhingga yang ada di dalam diri single mom/dad untuk menjadi "kreatif" dalam menyikapi perceraian yang terjadi.
3. Ada 2 kesempatan yang diberikan oleh sebuah kondisi yang disebut perceraian yaitu : kita sebagai "pemegang kendali" hidup setelah perceraian atau perceraian yang "memegang kendali" hidup kita.
Dari semua sikon di atas tadi, pilihan sepenuhnya ada di tangan mu Mba plus dengan segala resikonya. Life is about choices, isn't it ? Semua aspek di kehidupan kita adalah pilihan. Dari mata ini terbuka sampe nanti malem tertutup. Semuanya urusan cuma memilih.
Tips supaya ga minder lagi dan ngerasa ga berguna karena jadi SP :
1. Bercerai adalah satu dari sekian banyak cerita hidup seperti : menikah, melahirkan, lulus sekolah, ga dapet sekolah, abis sekolah nganggur, dapet kerja, di PHK, kehilangan orang tua, berantem sama sodara, putus sama sahabat, sakit parah, cacat fisik, dll.
2. Yang bercerai di dunia ini bukan cuma kita. Berjuta orang laen jg alami. Ngapain malu wong Lady Di aja ditinggal sama Pangeran Charles kok? Kurang apa tuh, cantik, ningrat, dicintai oleh orang sedunia, cuma 1 orang laki2 doang ga cinta sama dia. Jadi yang salah sapa ?. Sangking baeknya, sampe sama Tuhan cepet2 diambil tuh. Subhanallah.
3. Keadaan Mba pasti lebih baek dari janda tukang jual sayur kan. Buktinya bisa ber-email-email ria. Pasti punya komputer, pasti ada uang untuk mbayar internet. Jadi rasa syukur harus dipertinggi lagi.
4. Salah satu guru spiritual saya bilang, kalo kamu hari ini masih lihat matahari, artinya kamu ini masih ada gunanya. Karena kalo engga' ya udah di dalam kotak tanah 1 x 2 m. Gitu katanya Mba... Coba deh bikin list : sapa aja sih yang masih membutuhkan Mba. Orang tua (masih ada ?), sodara, teman dan sahabat, dan yang paling penting (dan paling diabaikan, sangking kita sibuk sama diri sendiri :)))) adalah anak mu itu yang sangat membutuhkan Mba. Coba dibandingkan dengan list orang yang ga butuh Mba, paling mantan suami, mantan mertua, mantan ipar.
5. Agama saya mengatakan bahwa : menikah itu perbuatan yang disukai oleh Allah dan bercerai adalah perbuatan yang sangat dibenci. Tapi dikembalikan lagi bahwa jodoh juga Allah yang mengaturnya. Nah kalo bukan jodoh atau sudah tidak berjodoh, mau diapain?. Kecuali dari awal kita tahu dari Allah langsung (dengan mengirimkan sms atau berbisik) bahwa brad pitt itu jodoh kita, tapi kita kekeuh mo kawin sama mantan, nah itu baru kita ini bikin salah besar. Tetapi as long as kita sudah lakukan yang terbaik pada waktu masih sebagai suami / istri, tetapi kesudahannya diberikan cerita sedih, maka pasti ada maksud Allah yang laennya. Dan tugas kita untuk mencari tahu hikmah dari ujian ini.
KESIMPULANNYA :
a. Kalo kita memilih menjadi "negatif" SP yang paling merugi adalah diri sendiri, berikutnya anak2. Kalo kita memilih menjadi "positif" SP yang paling beruntung adalah diri sendiri, otomatis anak2 pun mendapatkan "warisan" nya menjadi anak2 positif.
b. Apa yang menjadi prioritas hidup. Hidup hanya sebatas punya cincin di jari manis kanan, atau mengantarkan generasi penerus ke arah yang lebih baik dari kita "happily".
==============
Begitu ya. Semoga bermanfaat.
Maafkan segala kekurangan. Saya berharap teman-teman SP lainnya mau melengkapi.
Semoga kita selalu hidup dalam lingkaran kebaikanNYA. Amien.
Salam manis,
Baby
1 komentar:
Ah. saya jadi ingat kejadian 4 bulan lalu.. ketika saya dengan manatan datang berkonsultasi pada seorang penasehat perkawinan disebuah masjid besar di Surabaya.. Pada akhir sesi beliau mengatakan.. ya.. pada kasus seperti inilah pintu perceraian itu dibuka...
Jadi aku kira apabila memang perceraian itu adalah AIB dan MEMALUKAN serta JALAN YANG BURUK maka aku kira tidak akan ada pintu itu..
Aku yakin pintu itu ada karena pintu itu menawarkan solusi, artinya itu adalah jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah yang apabila dibiarkan akan tambah buruk membuat penderitaan bukan hanya kita tetapi juga anak2 kita..
Nah, haruskah kita yang memilih jalan ini dianggap aib dan memalukan?
Ah.. aku menulis komentar ini juga untuk meyakinkan diriku sendiri..Karena akku pikir tanpa kepercayaan diri kita tidak akan bisa membina hubungan baru yang sehat..
Salam buat semua anggota SP
Posting Komentar