Dear All,
Pagi ini aku mbaca topik YM kemarin : Are we ready to start a new relation again ?
Aku jadi pengen ikut ngobrol neh...
Lets begins with :
I. HOW CAN I EVER TRUST A PERSON OF THE OPPOSITE SEX AGAIN ?
First, kita harus belajar mempercayai diri kita sendiri bahwa kita mampu membuat penilaian dan keputusan yang tepat untuk calon pasangan kita.
Pengalaman di dalam pernikahan kita yang lalu bisa menjadi guru yang paling baik.
Selalu akan ada petunjuk-petunjuk untuk melihat apakah orang yang "nge-date" sama kita itu serius or ga.
Kita dapat mempercayai dia saat kita fokus pada kepribadian dan perilakunya dan tentunya mempelajari dengan seksama latar belakang keluarganya. Semakin besar kita bangun kepercayaan diri kita dalam menjalani phase hidup sebagai divorced person, semakin besar kemampuan kita melihat orang yang "nge-date" sama kita itu bener2 nyata, bener2 serius apa cuma ilusi :))) kita aja.
II. DEFINE WHAT KIND OF MAN/WOWAN YOU WANT TO BE YOUR SOULMATE.
Kita harus mendefinisikan seperti apa sih cow/cew yang kita inginkan jadi pasangan hidup kita yang baru ?(bukan hanya untuk jadi teman wira wiri lho...). Prinsip dasarnya sih : be realistic, no body perfect dan down to earth. Dan juga jangan asal ada cow/cew "lewat" terus maen "he - eh" aja :))) Akibatnya kita akan menemukan lebih banyak kekecewaan.
Never live your life for a man before you find what makes you truly happy.
Jangan serahkan/percayakan hidupmu kepada orang lain sebelum kamu mengetahui apa yang membuatmu sungguh berbahagia.
III. ISN'T FINDING THE "RIGHT" PERSON TO MARRY A MATTER OF LUCK ?
(kemaren tuh aku ga beruntung jadi cerai deh, apakah kali ini aku akan lebih beruntung?)
Pikiran/attitude itu udah pasti akan membuat kita jadi unlucky the next time ! Mengetahui dirimu secara mendalam (sebab banyak orang ternyata ga kenal sama dirinya lho..) dan mengetahui secara mendalam calon pasangan adalah the more important thing. Latar belakang kita, sistem nilai yang kita anut (ala selebriti hollywood, or penganut norma2), lifestyles, rasa empati dan simpati, hobbi, keinginan2, kemampuan komunikasi dan juga material - adalah sebagian dari hal2 yang bisa menjadikan pertimbangan untuk menemukan "kesetaraan" satu sama lain.
Chemistry (umumnya dikaitkan dengan ketertarikan fisik) bisa jadi daya tarik utama. Tapi hal itu tidak cukup untuk dijadikan landasan hubungan yang panjang. Apalagi kite2 ini udah pada punya anak, umur bertambah, seberapa lama seh bisa menahan berjalannya waktu ? Ada temenku pernah bilang : beware of falling lust rather than in love (hati-hati bukannya jatuh cinta tapi jatuh napsu...:)). Karena sebagian besar tanda cinta adalah kesetaraan dalam hal-hal di atas.
Luck memberikan kesempatan pada kita untuk bertemu dengan orang yang tepat. Tetapi itu tidak bisa tergantikan dengan kemampuan bekerjasama antara kita dengan dia untuk membangun sebuah hubungan yang panjang (sampe mati ?).
IV. C L B K (Cinta Lama Bersemi Kembali)
Senyum di bibir ku lebarrr banget (mbaca YM para SP...) Seru yach, kalo ngomongin mantan-mantan kita. Ada yang masih gregetan, ada yang so-so (yach kalo come back boleh deh, kalo engga jg EGP...:)) ada yang pengen membuktikan bahwa ada cinta yang laen...
Jadi inget aku pun mengalami hal yang sama..
kemudian ada yang pernah bilang gini sama aku
(sayangnya lebih nyaman pake english daripada indo, dah beberapa kali aku tulis in indo, tapi ga emphasize gitu loh...)
If a man/woman wants you , nothing can make him/her away.
(kalo cow/cew tuh memang benar2 menginginkan diri mu, tidak ada satu hal pun yang bisa membuat mereka pergi). jadi kalo mereka pergi, yach udah ga kepengenan ame kite lagi kan?
If a man/woman doesn't want you, nothing can make him/her stay beside you.
(kalo cow/cew tuh memang benar2 tidak menginginkan diri kita, tidak ada satu hal pun yang bisa membuatnya tetap berada di sisi mu). emang seh kite2 nih udah ga semenarik luna maya or george clooney, mosok seh anak2 kita ga bisa nahan supaya dia ga pergi ?
If a relationship ends because the man/woman was not treating you as you deserve then "heck" NO. You can't "be friend". A friend wouldn't mistreat a friend. Don't settle.
(kalo sebuah hubungan itu berakhir karena cow/cew tidak memperlakukan dirimu dengan sepantasnya, maka "persetan" deh NO. Kamu tidak bisa "berteman". Teman tidak akan salah memperlakukan teman. Jangan mau...) itu temen lho, apalagi suami istri, supposed lebih baik lagi dong memperlakukan pasangannya :)))
RESULTNYA :
Stop giving excuses for a man/woman and his behaviour.
(Hentikan pemberian maaf/pengertian untuk kelakuan para cow/cew) - yang jelek dong tentunya.
Stop trying to change yourself for a relationship that's not "meant" to be.
(Hentikan mencoba merubah diri sendiri untuk hubungan yang tidak "berarti" nantinya)
Slower is better
(Perlahan-lahan aja pasti akan lebih baik).
================================================
Gitu dulu temans,
Maafkan atas segala kekurangan,
Salam manis,
Baby
Tidak ada komentar:
Posting Komentar