Selasa, 08 Juli 2008

Cerita dari guru anakku & anakku :

 a great story of our member...
 
 

(Maaf ya, gak bermaksud menggurui....)

1. Dia selalu bilang ke temens dan gurunya kalau ayahnya punya bunda baru.....
   Awalnya gurunya anggap hanya gurauan anakku aja.  Tapi karena berulang-ulang,
   akhirnya gurunya tanya ke aku lewat buku penghubung guru & ortu murid.
   Aku datang ke sekolahan dan aku jelasin bahwa itu benar.  Tapi menurut guru-
   gurunya, anakku justru makin dewasa (walaupun tetep nakal dengan porsi nakal-
   nya anak-anak).  Dan dia bilang ke gurunya "ada bundaku" yang cintanya berju-
   ta-juta. Hehehe... (ge er juga aku).
2. Waktu ada pelajaran kita harus mencintai abi dan ummi, anakku spontan bilang
   "kalau aku nggak sayang ayahku".  Wah, gurunya nanya knapa ? Anakku bilang
   "karena ayahku menikah lagi dan ninggalin aku dan bundaku".  Kaget juga, ka-
   rena aku sama sekali gak pernah ajarin itu.  Waktu aku bilang jangan bicara
   begitu anakku bilang "memang begitu kan, Bun ? Kalau ayah sayang sama kita,
   knapa tinggalin kita ?"  Huhuhu... pengen nangis rasanya, tapi aku bilang gak
   apa-apa ayah ninggalin kita, yang penting bunda sayang banget sama mas Abid.
   Dan abis itu aku dihadiahi senyuman, ouh....indahnya.
3. Sekali waktu aku tanya," malu nggak kalau nggak punya ayah ?"  Dengan se-
   nyumnya dia bilang "Nggak kok Bun, Bunda kan dah jadi ayahnya Mas juga.  Buk-
   tinya Bunda yang kerja cari uang.... Trus Mas juga masih ada Ii (panggilan
   untuk kakakku) dan papi Nyok (panggilan ke adikku)....
4. Anakku sering bilang, "Bun,mas mau kaya hati....." Subhanallah.

Aku membiarkan anakku belajar bersikap dan menerima kenyataan dari awal bahwa bundanya itu SP.  Lebih baik dia tau dari awal seperti yang Mbak Ulfa bilang, dan anak akan siap mentalnya.  Anakpun akan lebih menerima keadaannya, lebih tegar.....
Bukannya kita selalu berusaha memberi contoh yang baik untuk anak kita, Mbak ? 
Biarkan jiwa anak terbuka dan mendapat penjelasan secara pelan-pelan. Caranya banyak, Mbak Ulfa contohnya.  Akhirnya Ai pun bangga dengan mamanya walaupun ada jawaban yang mengejutkan saat ditanya gurunya.  Itu menurut aku lho....
Aku salut sama Mbak Molly dan SP lainnya yang akhirnya walaupun kita-kita SP, toh tercetak anak-anak yang berkualitas dari tangan-tangan lembut "single moms".

Tidak ada komentar:

Facebook