Dalam kehidupan Kita sehari-Hari terkadang Kita akan selalu menghadapi beberapa teguran-teguran ramah dari orang orang disekitar Kita. Semisalmenerima surat tilang atau bersimpangan jalan dengan seseorang yang Kita cintai ( seperti perceraian ) yang terkadang memaksa Kita melakukan perubahan – perubahan positif dalam hidup.
Saat lainnya pun Kita akan menemukan diri Kita pada persimpangan jalan yang memerlukan sedikit dorongan. Terkadang Kita di desak agar mau mau berubah. Cara apapun yang Kita ambil intinya akan tetap sama” bilamana Kita terjatuh berusahalah bangkit Dan terbang “.
Seekor induk burung elang dengan halus membujuk anak-anaknya yang masih belia ke tepi sarangsehingga mereka dapat merasakan repotnya jadi burung elang. Dalam tradisi burung elangseekor induk elang akan membangun sarangnya tinggi di atas tebing tebing gunung batu yang curam. Karena mereka tahu bahwa jauh dibawah sana tiada yang kecuali udara yang akan mendukung kepak-kepak sayap setiap anaknya. Dan induk elang dengan gemetar berharap bahwa anak-anaknya dapat belajar terbang. “mengapa ketegangan terbang harus dimulai dengan ketakutan akan terjatuh ?” kata induk elang kepada anak-anaknya.
Sang induk menyadari bahwa meski anak-anaknya mampu menggunakan sayap-sayapnyanamun kehidupan mereka tidak Ada artinya sama sekali. Hingga mereka tahu Dan mampu belajar cara meluncur dari tebing yang curam. Sang induklah yang akan mendesak anak-anaknya hingga mereka pun dapat terbang.
Seperti halnya kehidupan inisatu hal yang pasti adalah menangkap angin Dan belajar terbang dapat menambah wawasan. Dengan menghadapi Dan mempelajari semua ketakutan yang disebabkan oleh perubahan menawarkan banyak manfaat yang positif. Salah satu diantaranya adalah meningkatkan kapasitas diri Kita dalam mencintai diri sendiri Dan orang lain.
Terbang terpaksa dapat menimbulkan kesan yang akan bertahan lama. Tidak seperti kesan boneka salju. Bila ditinggalkan akan meleleh dengan serpihan Dan aliran air yang terbentuk di dalamnya. Kesan terbang yang dipaksakan akan sama awetnya dengan cetakan tangan yang dibuat diatas adonan beton cair.
Pelajaran terbang dapat di picu oleh salah satu dari persimpangan-persimpangan jalan yang akan Kita temui di sepanjang kehidupan ini. Menemukan atau kehilangan orang yang Kita cintaidirekrut menjadi karyawan atau dipecatkelahiran seorang anak atau kematian seseorang yang dicintai atau sesuatu lainnya yang secara keseluruhan menuntut perhatian Kita Dan memaksa Kita merenungi kembali yang menjadi dasar kebutuhan Kita.
Apapun penyebabnya perubahan kehidupan akan selalu menjadi katalisator penting yang menjaga Kita agar tidak lengah yang akan membuat Kita tetap waspada terhadap kenyataan yang suatu saat akan Kita alami.
Satu pelajaran yang pasti banyak sekali “penerbangan” yang berlangsung terus disekitar Kita. Hikmah apa yang dapat Kita ambil dari seekor burung elang yang belajar bagaimana “ terbang “ selama proses “ kejatuhan “ itu ? Seperti anak elang setiap dari Kita membuat jalur terbangnya sendiri. Tak Ada satu pun jalur terbang yang sama setiap dari Kita akan menghadapi bermacam-macam perangkap yang secara langsung atau tidak langsung dibuat oleh Kita sendiri. Berjuang menghadapi tantangan kehidupan masalah Dan musibah. Dan Kita senantiasa akan berkorban berjuang Dan terus berjuang.
Kadangkala Kita akan menghadapinya sendirian berkali-kali patah semangat Dan lemah. Meski begitu Kita semua pasti terbang dalam kehidupan yang sama.
Dengan begitu pula Kita akan berbagi pikiran Kita dengan orang lain. Saling menukarkan berita perjalanan hidup Kita pada yang lain.
Maka untuk apa proses itu ? Dapatkan Kita memperkuat kesadaran Kita ? Sudikah Kita belajar agar lebih sadar lagi Dan melakukan langkah besar yang pertama? Atau bisakah Kita belajar bahwa Kita mempunya pilihan dalam masalah ini. Agar Kita tidak terjerembab dengan keras ( siapa yang akan bisa meramalkan masa depan ?
Dalam seni terbangpun dipelajari mampukah Kita menghadapi kesulitan/tantangan/situasi ini dengan lapang dada atau menggerutu ? Bisakah Kita belajar sesuatu tentang bentuk bentuk yang akan Kita gunakan dalam terbang Kita ?
Intinya jika tantangan ini suatu saat terlihat begitu besar, kita dapat memupuk kembali keberanian. Karena Kita tidak sendirian. Bahkan seekor elang pun memerlukan dorongan untuk terbang.
Dibuat untuk mendukung milis indosingleparent@yahoogroups.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar