Selasa, 22 April 2008

FW: [Komunitas Singleparent] Fw: Dunia Kita Ada didalam Diri



 
Sebaiknya Anda Tau...
 
 

Dunia Kita Ada didalam Diri
 
 
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu "(Q , Al Hadiid :20)
 
Di dalam  cerita anekdot sufi diceritakan bahwa suatu ketika Nasruddin hoja kehilangan cicin kesayangannya  dan dia terus berusaha mencari tapi tidak pernah berhasil  sampai teman nya datang menghampiri " wahai Nasruddin apa yang sedang engkau cari" , "aku mencari cincin ku yang hilang " sahut Nasruddin, lalu temannya bertanya kembali " dimana kira-kira cincin itu terjatuh ?" , " didalam gudang itu wahai temanku " jawab Nasruddin, sang teman karena merasa ada yang aneh kembali bertanya " jika hilangnya didalam gudang, mengapa engkau mencari diluar wahai Nasruddin ?", Nasruddin dengan santai menjawab " diluar yang terang seperti ini saja aku tidak bisa menemukannya , apalagi didalam gudang yang gelap itu ".
 
Itulah hidup,  terkadang apa yang menjadi tujuan tidak selalu sama dengan kenyataan yang kita kerjakan .Ketika kita terlahir, kita telah menjadi pribadi mandiri artinya kita telah memiliki sebuah skenario hidup yang harus kita jalani dalam sebuah permainan yang telah diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Skenario yang bersifat pribadi tersebut lebih kita kenal dengan istilah Taqdirullah, disisi lain Allah juga meletakan ketentuan yang bersifat universal pada diri manusia dan alam sekitarnya, seperti setiap orang pasti menyukai kedamaian, mempunyai rasa cinta, mempunyai sifat baik dan buruk, disisi lain sesuatu yang universal itupun terjadi pada alam sekitar kita seperti hukum sebab akibat, keniscayaan waktu, dan pergerakan tata surya, pergerakan organ dalam tubuh yang kesemua hal tersebut bergerak secara teratur dan inilah yang disebut dengan sunnatullah. Antara takdirullah yang bersifat pribadi dan sunnatullah  yang bersifat umum di bingkai dalam suatu sistem yang disebut syariatullah yang disampaikan lewat nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wassallam. Sekarang kita alihkan perhatian kita pada dunia kecil (mikro kosmos) yang sebut sebagai diri.
 
Hampir seluruh informasi dunia luar yang telah kita terima bahkan telah menjadi bagian dalam hidup kita seperti istri, anak sahabat dan lainnya  kita terima pertama kali hanya melalui dua panca indera yaitu mata dan telinga, lalu segala prespektif tadi di proses oleh otak untuk suatu ketika di keluarkan sebagai sebuah informasi .Lalu bagaimana jika sejak lahir kedua panca indera tersebut tidak ada apakah kita masih mengenal dunia luar ? mungkin bisa yaitu dengan indera perasa akan tetapi persentasenya sangat kecil.  Disamping itu sifat kemanusiaan yang kita milikipun tidak bisa melampaui kepedulian kita terhadap diri sendiri , hal ini bisa kita rasakan ketika dua kejadian berlangsung bersamaan kejadian pertama kita terjatuh dan kaki kita patah dan pada waktu bersamaan didepan kita terjadi pembunuhan maka respon pertama kita  adalah pada rasa sakit kaki karena hal itu spontan dan tidak bisa direkayasa. bahkan sulit bagi kita untuk mencegah kecelakaan didepan mata kita jika pada saat itu tebaran debu menghampiri mata, atau kita sulit untuk mendengarkan keluhan orang lain sewaktu gigi kita sedang sakit. Semua hal tersebut menyimpulkan bahwa kita baru bisa menerima inputan secara utuh  ketika tubuh kita tidak sedang dalam proses pemulihan (recovery) , demikian juga halnya dengan sifat-sifat yang kita miliki antara kemauan dan ego, antara keterpaksaan dan keihklasan seperti ketika orang yang paling kita benci meminta pertolongan  maka akan terjadi sebuah pertentangan didalam diri sehingga kita menyadari pula bahwa hablumminallah (hubungan dg Allah)  dan hablumminannas (hubungan dg manusia)  terjadi secara disengaja (niat). dan awal suatu penilaian terhadap tindakan manusia adalah dari niatnya.
 
Wasallam
 
 
Lukman
 
.

Tidak ada komentar:

Facebook