Raja Hutan mengumumkan tentang dibukanya sebuah sekolah yang mempunyai status "DISAMAKAN" dengan Manusia. Maka para jawara sejati dari beberapa ksatria binatang terpilih untuk memasuki sekolah yang statusnya disamakan itu.
Ada Jago Renang,Menyelam dan mempunyai kemampuan Amphipi yaitu si-lentur dan lincah yang bernama KODOK Ada Jago Terbang, Menukik,Menyambar,
Mendaftar juga kedalam sekolah ini, si jago lari dan silincah KANCIL
Kemudian tidak lupa TUPAI si jago memanjat dan loncat di pepohonan ikut mendaftarkan diri...
Suatu hari, Guru-guru pilihan dari sekolah ini mengadakan ujian kompetensi untuk beberapa mata pelajaran yang dianggap paling penting dalam peta persaingan global, dan hasil ujian kompetensi ini akan sangat mudah bisa ditebak,yaitu :
Pelajaran berenang : kodok dapat nilai 10 yang lain jeblok
Pelajaran Terbang : Elang dapat ponten 10 yang lain payah, nilai jeblok Pelajaran memanjat : nilai 10 untuk Tupai, dan mengecewakan untuk peserta yang lain...
Melihat hasil ujian kompetensi ini, si guru yang pernah belajar di dunia manusia kepingin membikin revolusi pendidikan di negeri para binatang, maka dari hasil lobby-lobby nya dengan para petinggi kerajaan binatang berhasillah si guru itu untuk menelorkan krikulum standard, supaya status "DISAMAKAN" tidak bikin malu para seleberiti politik binatang.
Maka di tetapkanlah krikulum standar NILAI KELULUSAN RATA RATA ADALAH angka 6 di setiap mata perlajaran..
Maka mulailah guru binatang itu memaksa kodok latihan terbang setiap hari...
Memaksa elang harus mendapatkan nilai 6 untuk pelajaran berenang dan menyelam...
Mengajari tupai setiap hari untuk terbang dan berlari
dan memaksa kancil harus bisa menyelam untuk mendapatkan nilai standar kelulusan...
Hari berlalu...dan hasil akhir dari pelajaran untuk mendapat
kodok yang tadinya jago menyelam, sekarang sudah tidak mampu menyelam lagi karena tulang2nya banyak yang patah akibat jatuh waktu pelajaran terbang dan pakai menukik segala..
Elang yang tadinya piawai untuk urusan terbang dan menukik sekarang tidak bisa beranjak dari tempatnya karena terlalu banyak air yang masuk keparu-parunya sewaktu mendapat pelajaran berenang.
Tupai yang lincah itupun sekarang sakit disetiap sendi lutut dan lengannya akibat jatuh dan terpelanting ketika belajar terbang dan lari dan Kancilpun hanya mampu bersimpuh di tempatnya akibat terlalu banyak menelan air sewaktu menerima pelajaran berenang....
Semua binatang pilihan tadi hilang kemampuan sejatinya...
Dan bencana bagi sekolah di dunia binatang itu, karena pada saat harus menjalani test kelulusan standard, semua binatang pilihan tadi tidak ada lagi yang mampu melewati ujian dalam semua mata pelajaran yang diberikan...
Entahlah....
hmmm...tanya kenapa?
Salam,