Jumat, 29 Agustus 2008
Cintailah Ibumu....
seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.
Menjelang diturunkannya, ia bertanya kepada Tuhan.
"Para melaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan
mengirimkanku ke
dunia. Tapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil
dan
lemah"
kata si bayi
Tuhan menjawab,
"Aku telah memilih satu malaikat untukmu. ia akan menjaga dan
mengasihimu"
"Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan
tertawa. Ini
cukup bagi saya untuk bahagia" Demikian kata si bayi
Tuhan pun menjawab,
"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan
kamu akan
merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia"
Si bayi pun bertanya kembali
"Dan apa yang
dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara
kepada-Mu?"
Sekali lagi Tuhan menjawab,
"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a"
Si bayi masih belum puas. ia pun bertanya lagi,
"Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang
akan
melindungi saya ?"
Dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab,
"Malaikatmu akan melindungimu bahkan dengan taruhan jiwanya
sekalipun"
Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya,
"Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi"
Dan Tuhan pun menjawab,
"Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku. Dan akan
mengajarkan
bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku. walaupun
sesungguhnya Aku
selalu berada di sisimu"
Saat itu
surga begitu tenangnya. sehingga suara dari bumi dapat
terdengar
dan sang anak dengan suara lirih
bertanya,
"Tuhan... Jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau
memberitahu siapa
nama malaikat di rumahku nanti ?"
Tuhanpun menjawab,
"Kamu dapat memanggil malaikatmu...
IBU"
Kenaglah ibu yang menyayangimu
Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi...
Ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi
melihatmu
tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu
Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu ?
Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu
ketika ia
melihatmu terbaring sakit ?
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di
rumah
tempat kau dilahirkan
Kembalilah memohon maaf padanya yang selalu rindu akan
senyumanmu
Jangan sampai kau kehilangan saat-saat yang kau rindukan di masa
datang.
Ketika ibu telah tiada...
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita
Tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya
Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya
Tak ada lagi
Dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akanmu
disetiap
hembusan nafasnya
Kembalilah segera...
peluk ibu yang selalu
menyayangimu...
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang
terbaik
untuk ibu
CINTAILAH ORANG TUA KITA
DARI SEORANG AYAH DAN IBU.
Dahulu kala ada sebuah pohon apel Seorang anak kecil sering bermain
didekatnya Setiap hari anak ini memanjat keatas pohon ini dan memakan
buah apelnya. Tidur tiduran di bawah bayang bayang pohon...
anak ini sangat mencintai pohon ini dan pohon inipun sangat mencintai
anak ini.
Waktu berlalu.... anak kecl ini mulai tumbuh dewasa dan dia sudah jarang
main didekat pohon ini lagi setiap hari. Suatu hari, si anak laki ini
datang ke dekat pohon itu dan dia terlihat sedih. " mari bermain lagi
dengan saya" kata si pohon apel.
"Saya bukan anak kecil lagi, saya tidak mau main dengan kamu lagi"
jawab si anak laki itu, "Saya mau main mainan, saya perlu uang untuk
membelinya"
"Sorry, tetapi saya tidak punya uang.... tetapi kamu boleh memetik semua
buah apel saya dan menjualnya. Maka kamu bisa punya uang untuk membeli
mainan"
Si anak laki itu begitu gembira dan segera memetik semua buah apel yang
ada untuk dijual dan dibelikan boneka. Dia meninggalkan pohon apel itu
dan jarang kembali lagi. Si pohon apel menjadi sedih.
Suatu hari si anak kecil ini kembali dan si pohon apel sangat gembira
dan mengajaknya bermain lagi. Si anak laki itu bilang dia tidak ada
waktu bermain, dia harus cari uang untuk membeli rumah untuk
Keluarganya. "Bisakah kamu membantuku?" tanya si anak laki itu ke pohon
apel.
"Sorry, tetapi saya tidak punya rumah, tetapi kamu bisa memotong dahan
dahan saya untuk membuat sebuah rumah".
Maka si anak laki tsb segera mengambil kapak dan memotong sebagian besar
dahan pohon itu untuk membuat rumahnya. Si anak ini sangat gembira bisa
membuat rumah tetapi sejak itu dia tidak pernah kembali lagi melihat si
pohon apel. Si pohon apel menjadi kesepian dan sedih.
Suatu hari pada musim panas, si anak laki datang lagi dan si pohon apel
sangat senang. "Mari bermain lagi dengan saya!" kata si pohon apel.
"Tidak, Saya sedang sedih karena menjadi tambah tua. Saya ingin pergi
berlayar untuk menghilangkan stress saya, bisakah kamu memberi saya
sebuah kapal?" kata si anak.
"Gunakan batang saya maka kamu bisa membuat sebuah kapal dan pergi
berlayar dan menjadi bahagia" kata si pohon.
Maka si anak laki itu segera mengambil kapak dan memotong batang pohon
itu hingga hanya tersisa akarnya saja. Si anak ini segera pergi berlayar
dan tidak pernah muncul lagi hingga waktu yang cukup lama.
Si pohon apel sangat kesepian, tiap hari hatinya mengharapkan si anak
laki itu muncul lagi dan mengajaknya mengobrol.
Akhirnya, suatu hari si anak ini muncul lagi setelah menghilang sekian
tahun. "Sorry saya sudah tidak punya apa apa lagi untuk diberikan ke
kamu. Tidak ada apel lagi...." kata si pohon apel.
"Saya sudah tidak punya gigi lagi untuk menggigit apel" jawab si anak
laki itu. "Tidak punya batang lagi untuk kamu panjat" " saya sudah
terlalu tua untuk memanjat" jawab si anak laki itu.
"Saya sudah tidak punya apa apa lagi yang bisa diberikan ke kamu, hanya
tersisa akar yang hampir layu ini... " kata si pohon apel sambil
meneteskan air mata.
"Saya tidak butuh apa apa sekarang, saya hanya butuh tempat untuk saya
bisa beristirahat, saya capek setelah perjuangan hidup selama ini". Kata
si anak laki itu.
"Bagus! Akar pohon tua sangat cocok untuk kamu beristirahat. Mari duduk
diakarku dan beristirahatlah! " kata si pohon.
Maka beristirahatlah si anak laki itu sampai tertidur. Si pohon
memandang anak laki itu sambil tersenyum dan meneteskan air mata.
Ini adalah sebuah cerita untuk semua orang. Pohon itu adalah orang tua
kita. Saat kita kecil kita hanya mau dekat dengan orang tua kita, tidak
mau dekat dengan orang lain. Bergelayutan di gendongan orang tua kita
dan bermain dengan orang tua kita. Tetapi saat kita sudah tumbuh dewasa,
kita mulai meninggalkan mereka... Hanya datang saat kita memerlukan
mereka atau saat kita dalam kesulitan.
Tetapi apapun kesulitan kita, orang tua kita akan berusaha sekuat tenaga
mencari akal untuk membantu kita terlepas dari kesulitan itu, biarpun
harus dengan mengorbankan dirinya.
Kalian mungkin berpikir si anak laki itu terlalu sadis, tetapi inilah
yang selama ini kita perlakukan terhadap orang tua kita.
Cerita ini dibuat untuk kita renungkan apakah selama ini kita telah
berbuat hal demikian terhadap orang tua kita ? semoga setelah membaca
cerita ini kita tidak hanya memperhatikan anak kita tetapi perhatikan
juga orang tua kita. Mereka tidak butuh uang dari kita tetapi mereka
butuh perhatian kita. .... CINTAILAH ORANG TUA KITA
Kamis, 28 Agustus 2008
Perjuangan Single Parent
Single parent, orang tua tunggal, bisa menjadi mimpi buruk yang seram
bagi banyak orang. Tugas memelihara dan mengasuh anak seorang diri tanpa
dukungan seorang partner sambil dibebani tanggung jawab pasti tidak
pernah terbayangkan di benak seorang pria atau juga wanita.
Mengajar dan membentuk anak menjadi dewasa layaknya ia memiliki ayah
atau ibu yang lengkap tidaklah mudah. Ada bagian terhilang yang tidak
diterima anak tentang figur ayah dan ibu yang tidak ada dalam kehidupan
mereka. Karena itulah orang tua tunggal mempunyai tugas ganda untuk
menghadirkan nilai-nilai dan bagian yang tidak ia miliki yang seharusnya
disumbang oleh pasangannya bagi anak-anak mereka.
Ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan orang tua tunggal, tapi
itu bukan suatu perkara yang mustahil.
Tidak hanya kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan anak
layaknya sebuah keluarga yang utuh yang menjadi beban orang tunggal.
Mereka yang hidup sebagai orang tua tunggal juga harus berhadapan dengan
banyak tantangan yang lain. Penilaian miring di masyarakat terus
berhembus saat berhadapan dengan seorang ibu tanpa suami atau seorang
pria tanpa istri. Cibiran bibir, penghakiman dan sikap penerimaan yang
berbeda dari masyarakat sekitar terkadang menjadi makanan sehari-hari
orang tua tunggal.
Orang tua tunggal dapat menjadi lebih kuat dalam banyak hal dibanding
mereka yang hidup dengan pasangannya. Mereka melakukan lebih banyak hal,
lebih banyak kewajiban dan lebih sedikit hak yang bisa dinikmati dalam
keluarga yang normal. Namun untuk masalah godaan hidup tentulah sama
bagi kebanyakan orang. Orang tua tunggal pasti memiliki harapan untuk
menyeimbangkan keadaan, mengurangi beban dan tanggung jawab yang
dimiliki atas kesendirian mereka, menghapus sindiran dan persepsi buruk
masyarakat sekitar. Amat wajar bila orang tua tunggal tergoda untuk
mencari pasangan hidup yang baru. Ini menjadi pergumulan dan tantangan
tersendiri.
Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam pengasuhan keluarga orang
tua tunggal. Namun kesendirian bukanlah akhir segalanya.
Beberapa mereka berhasil dan amat gemilang melebihi keluarga normal
lainnya :
* Kartini Hutabarat ditinggal mati suami akibat kecelakaan lalu lintas.
Tanpa pengalaman kerja sebelumnya ia harus menghidupi 11
(sebelas!) orang anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Dari menjadi
pedagang ketupat pinggir jalan hingga kuli angkut pelabuhan ia jalani.
Tangis penderitaan mengasuh kesebelas anak-anaknya terbalas dengan
kesuksesan setiap anaknya saat ini. Tidak ada seorangpun putra-putrinya
yang berpendidikan rendah. Putra putrinya menjadio orang yang berhasil
dan hidup di berbagai bangsa dan benua.
Keteguhan dan mental baja seorang ibu!.
* Ibu Suryati harus berjuang sendirian selepas dari kekejaman suaminya.
Berjuang sendirian tidaklah cukup, tiga putri tercintanya terlibat
narkoba yang parah. Perjuangan, tangis dan doa seorang ibu akhirnya
membebaskan putri-putrinya dari belenggu obat bius. Seorang ibu dapat
juga menjadi sandaran yang kuat.
Jika mereka bisa mengatasi ketidakberdayaan mereka ketika mereka datang
pada Tuhan, Anda sebagai orang tua lengkap atau orang tua tunggal dapat
melakukan hal yang sama. Sikap dan pengharapan akan masa depan yang
memiliki jalan keluar harus dimiliki untuk melalui semua itu.
Dr. Richard D. Dobbins - cbn
Mimbar Jumat
TUHANNYA MENGECIL
kebahagiaan kita akan hilang. Contoh sederhana adalah Amri bin umar
sangat tinggi kalau dibandingkan dengan anak yang usia dua tahun. Tapi
kalau Amri bin umardibandingkan dengan orang yang lebih tinggi, maka
Amri bin umar akan menjadi pendek. Begitu juga kulit Amri bin umar, akan
terlihat putih kalau dibandingkan dengan beberapa temen dari negara
tertentu, namun suatu ketika rapat dengan beberapa negara tertentu yang
kulitnya sangat putih, maka saat itu Amri bin umar terlihat sangat
hitam. Bahkan ketika foto bersama setelah rapat itu, dari semua peserta
rapat, Amri bin umar paling hitam. Pada waktu itu, posisi fotonya
ditengah, jadi Amri bin umar terlihat seperti tembok pemisah antara blok
kanan dan blok kiri.
Begitu juga kehidupan, terutama yang berkaitan dengan ketenangan hati
dalam menghadapi hidup, sangat tergantung pada bagaimana kita
membandingkan. Kalau salah membandingkan, maka siap-siap saja kita akan
tidak pernah bahagia. Kemudian timbul pertanyaan, "Siapakah pembanding"
yang menyebabkan kita akan selalu dalam ketentraman hati?. Jawabnya
sangat sederhana, yaitu: "Tuhan kita tidak boleh mengecil". Maksudnya
adalah, meletak Tuhan dalam hati keimanan kita menjadi Tuhan Maha Besar.
Ketika Tuhan, sudah Maha Besar dalam hati kehidupan kita, maka apapun
permasalahan kehidupan kita akan menjadi sangat lapang.
Ketika kami kedatangan tamu, kebetulan beliau penghasilannya sangat
banyak dan berlimpah, sebab semua fasilitas keluarganya tercukupi oleh
perusahaan, maka beliau bisa tersenyum dengan lebar, berjalannya sangat
gagah, berbicaranya penuh optimistis dan lain sebagainya. Kemudian dua
tahun berikutnya, perusahaan tempat dia bekerja bangkrut, sehingga temen
saya ini gajinya harus dikurangi sangat drastis dan bahkan mau
dirumahkan, maka saat itu beliau juga sering kerumah dengan wajah
terlihat 10 tahun lebih tua dari usia sebenarnya. Sejak saat itu, beliau
tidak pernah bahagia, tidak pernah optimis, wajah ketakutan seperti
dikejar perampok. Ini terjadi karena Tuhannya mengecil. Yaitu secara
tidak tersadarai, dirinya teracuni oleh bisikan kehidupan "kalau
penghasilan mengecil, dirinya akan kesulitan menghadapi hidup".Padahal,
gaji tidak sama dengan rizki.
Seorang pengantin baru, terlihat bahagia karena melihat pasangannya
terlihat tampan dan cantik. Dua-duanya bekerja dengan penghasilan yang
sangat cukup. Lima tahun berikutnya, karir suami sangat melejit, demi
kebaikan perkembangan anak-anaknya, maka diputuskan pihak istri tidak
bekerja. Setelah karir semakin melejit, dan sering melihat kehidupan
lebih luas termasuk banyak wanita karir yang mengelilingnya, maka godaan
setan tidak mampu dia tahan. Mulailah, membandingkan orang-orang yang
disekelilingnya terlihat sangat cantik dibanding dengan istrinya yang
dirumah. Ketika itu, Tuhannya mengecil, dan selalu membandingkan
istrinya dengan orang-orang yang ada disekelilingnnya. Habislah
kebahagiaannya kehidupannya.
Begitu juga sebaliknya, sekarang banyak tren baru, para istri karir,
minta diceraikan oleh suaminya, sebab setelah dirinya berkarir melejit
yang kebetulan pihak suami tidak begitu melejit dan bahkan
penghasilannya berkurang, maka banyak para istri yang merasa bahwa
keluarganya dipimpin oleh seorang suami yang kurang smart, kurang
visioner dan lain sebagainya. Mulai saat itu, banyak wanita karir yang
mulai disibukkan dengan pekerjaan baru, bukan hanya pergi ke kantor tapi
juga pergi ke pengadilan untuk minta cerai. Ini terjadi karena, Tuhan
dalam hatinya sudah mulai mengecil.
Hidup adalah pembanding, kalau salah dalam membandingkan, maka kehidupan
kita tidak akan pernah tenteram. Masalah-masalah kecil akan terlihat
sangat besar sebab "Tuhan dalam hatinya" mulai mengecil. Namun bagi
orang yang meletakkan "Tuhan dalam hatinya" selalu Maha Besar, maka
permasalahan apapun yang dihadapi dalam kehidupan akan terlihat sangat
kecil. Akibat positifnya, kita akan selalu optimis dalam menghadapi
kehidupan, apapun permasalahannya.
Hidup adalah pilihan pembanding, salah membandingkan siap-siap saja
tidak pernah bahagia. Pembanding yang abadi adalah "Tuhan Maha Besar".
Berani menghadapi metode pembanding yang benar !!! Bagaimana pendapat
sahabat ???
Catatan Tentang Perpisahan - taken from dee-idea.blogspot
_______________________________________________________________________________
Catatan Tentang Perpisahan
Perpisahan, sebagaimana kematian, adalah hal yang paling dihindari manusia. Padahal sama seperti pertemuan dan kelahiran, kedua sisi itu melengkapi bagai dua muka dalam satu koin. Hadir sepaket tanpa bisa dipisah. Seberapa lama jatah kita hidup, kita tidak pernah tahu. Yang jelas, kita selalu berjuang setengah mati untuk bisa menerima mati.
Saya sempat termenung melihat salah satu adegan dalam film “Earth” di mana seekor kijang berlari sekuat tenaganya hingga pada satu titik dia begitu berpasrah saat digigit oleh harimau, menghadapi kematiannya dengan alami. Adegan yang tadinya begitu mencekam akhirnya bisa berubah indah saat kita mampu mengapresiasi kepasrahan sang kijang terhadap kekuatan yang lebih besar darinya. Persis bagaikan kijang yang berlari, manusia dengan segala macam cara juga menghindari kematian. Orang yang sudah tidak berfungsi pun masih ditopang oleh segala macam mesin agar bisa hidup. Perpisahan tak terkecuali. Kita pasti akan berjuang habis-habisan untuk bertahan terlebih dahulu. Namun, sebagaimana kijang yang akhirnya berlutut pasrah, sekeras-kerasnya kita menolak kematian dan perpisahan, setiap makhluk bisa merasakan jika ajal siap menjemput, jika ucapan selamat tinggal siap terlontar. Dan pada titik itu, segala perjuangan berhenti.
Dalam semua hubungan, kita bisa saja menemukan 1001 alasan yang kita anggap sebab sebuah perpisahan. Namun saya percaya, penyebab yang paling mendasar selalu sederhana dan alami: memang sudah waktunya. Hidup punya masa kadaluarsa, hubungan pun sama. Jika tidak, semua orang tidak akan pernah mati dan semua orang tidak pernah ganti pacar dari pacar pertamanya. Kita bisa bilang, putusnya hubungan A karena dia selingkuh, karena bosan, karena ketemu orang lain yang lebih menarik, belum jodoh, dan masih banyak lagi. Padahal intinya satu, jika memang sudah waktunya, perpisahan akan menjemput secara alamiah bagaikan ajal. Bungkus dan caranya bermacam-macam, tapi kekuatan yang menggerakkannya satu dan serupa. Tentu dalam prosesnya kita berontak, protes, menyalahkan ini-itu, dan seterusnya. Namun hanya dengan terus berproses dalam aliran kehidupan, kita baru menyadari hikmah di baliknya.
Jadi, semua faktor yang selama ini diabsahkan orang-orang sebagai penyebab perpisahan (orang ketiga, KDRT, tidak dinafkahi, dan lain-lain) menurut saya sebenarnya adalah gejala yang terlihat, bukan penyebab. Sama halnya batuk sebagai gejala penyakit flu. Batuk bukan penyebab, tapi gejala penyakit yang terlihat. Kita sendiri tidak bisa melihat virusnya, cuma merasakan akibatnya, yakni batuk atau beringus. Tapi seringkali kita tertukar memilah mana efek dan mana sebab, hanya karena efek yang terlihat lebih mudah dijelaskan. Alasan sesederhana “memang sudah waktunya” dirasa abstrak, teoritis, filosofis, dan mengada-ada.
September 2006 adalah momen penyadaran saya dengan Marcell, saat kami merasa bahwa hubungan kami sudah kadaluarsa. Susah sekali kalau disuruh menjelaskan: kok bisa tahu? Tapi kami sama-sama merasakan hal yang sama. Dan pada saat itulah kami memutuskan untuk belajar berpisah, saling melepaskan. Jadi, masalah intinya bukan memaafkan dan memaklumi efek apa yang terlihat, tapi menerima bahwa inilah adanya. Hubungan yang kadaluarsa. Perkembangan yang akhirnya membawa kami ke titik perpisahan. Dan, untuk sampai pada penerimaan ini, dua tahun saya jalani dengan berbagai macam cara: meditasi, penyembuhan diri, dan sebagainya, hingga kami bisa saling melepaskan dengan lapang dada, dengan baik-baik, dengan pengertian, dengan kesadaran.
Memaafkan bagi saya adalah menerima. Menerima kondisi kami apa adanya. Segala penyebab mengapa sebuah kondisi tercipta, barangkali kita cuma bisa tahu sekian persennya aja. Tidak mungkin diketahui semua. Apalagi dimengerti. Sama halnya saya tidak tahu persis kenapa dulu bisa bertemu dengan Marcell, menikah, dan seterusnya. Fate, atau destiny, menjadi cara manusia menjelaskan apa yang tidak bisa dijelaskan. Perpisahan pun sama hukumnya. Meski sepertinya keputusan berpisah ada “di tangan kita”, tapi ada sesuatu kekuatan yang tidak bisa dijelaskan, hanya bisa dirasakan.
Namun seringkali konsep “memaafkan” yang kita kehendaki adalah kemampuan untuk mengembalikan situasi ke saat sebelum ada masalah. Alias rujuk lagi seperti dulu. Dan keinginan kami untuk berpisah dianggap sebagai ketidakmampuan kami untuk saling memaafkan. Menurut saya, pemaafan yang sejati hanya bisa diukur oleh masing-masing pribadi, di dalam hatinya sendiri. Dan bagi kami, dalam masalah ini, “memaafkan” tidaklah identik dengan “pengembalian situasi ke kondisi semula”. Dalam proses pemaafan ini, kami pun bertumbuh. Dan di sinilah saya menyadari, juga Marcell, dinamika kami sebagai suami-istri lebih baik disudahi sampai di sini. Kami menemukan wadah yang lebih kondusif untuk menopang dinamika kami sebagai dua manusia, yakni sahabat tanpa wadah pernikahan.
Lantas, orang-orang pun berargumen: semua suami-istri juga pada ujungnya jadi sahabat! Mungkin iya. Mungkin juga tidak. Bahkan ada suami-istri yang menjadi musuh bagi satu sama lain meski mereka tetap menikah. Ketika sepasang suami-istri menjadi sahabat, mereka tentu bisa merasakan wadah apa yang paling tepat untuk menopang dinamika mereka. Jika pernikahan masih dirasakan sebagai wadah yang pas, maka mereka akan meneruskan persahabatan dalam cangkang pernikahan. Evolusi saya dan Marcell ada di kompartemen yang lain lagi. Cangkang pernikahan tidak lagi kami rasakan sebagai wadah yang “pas”. Jika dijalankan pun, cuma jadi kompensasi sosial yang alasannya bukan lagi kebahagiaan kami, melainkan kebahagiaan masyarakat, keluarga, sahabat, dan seterusnya. Satu opsi yang menurut saya sangat tidak sehat, membunuh pelan-pelan, dan kepalsuan berkepanjangan.
Lantas, bagaimana dengan Keenan? Apakah kebahagiaannya juga tidak kami perhitungkan? Analogi yang barangkali bisa membantu menggambarkan ini adalah petunjuk emergensi di pesawat. Dulu, saya sering bingung, kenapa orang tua disuruh memakai masker oksigen duluan sebelum anaknya. Sekarang saya mengerti, dan setidaknya ini adalah kebenaran bagi saya: kita tidak bisa membahagiakan orang lain sebelum kita sendiri bahagia. Satu buku yang sangat terkenal, “Celestine’s Prophecy”, juga bicara soal ini. Kita harus “penuh” dulu sebelum bisa “memenuhi” orang lain. Cinta bukanlah dependensi, melainkan keutuhan yang dibagi.
Saya menikah bukan karena Keenan, dan kalaupun saya bertahan menikah, seharusnya juga bukan karena Keenan. Karena kalau cuma karena Keenan, dengan demikian saya menaruh beban yang luar biasa besar dan bukan porsinya Keenan, bahkan saya menjadi seseorang yang tidak bertanggungjawab, dengan meletakkan fondasi pernikahan saya pada seorang anak. Ini barangkali bukan pandangan yang umum. Kita tahu betapa banyak orang di luar sana yang bicara bahwa anak harusnya menjadi pengikat, bahkan dasar. Bagi saya, Keenan bukan tali atau fondasi. Dia adalah anak panah yang akan melesat sendiri satu saat nanti. Kewajiban utama saya adalah menjadi manusia yang utuh agar saya bisa membagi keutuhan saya dengan dia. Dan keutuhan jiwa saya tidak saya letakkan dalam pernikahan, tidak juga pada siapa-siapa, melainkan pada diri saya sendiri. Saya hanya bisa bahagia untuk diri saya sendiri. Kalau ada yang lain merasa kecipratan, ya, syukur. Kalau tidak pun bukan urusan saya.
Di dunia di mana seorang martir selalu memperoleh citra istimewa, apa yang saya ungkap barangkali terdengar egois. Sama seperti narasi yang kerap digaungkan infotainment, yang berbicara soal kebahagiaan anak bernama Keenan dan “hatinya yang terkoyak karena keegoisan ayah-bundanya”, seorang anak yang tidak mereka kenal sama sekali tapi mereka berbicara seolah bisa menembus ke dalam hatinya. Padahal, kalau direnungi dalam-dalam, sesungguhnya kita tidak pernah berbuat sesuatu untuk orang lain, meski kita berpikir demikian. Kita berbuat sesuatu karena itulah yang kita anggap benar bagi diri kita sendiri. Dan kebenaran ini sangatlah relatif. Jika ada 6,5 miliar manusia di dunia, maka ada 6,5 miliar kebenaran dan ukuran kebahagiaan. Norma berubah, agama berubah, sains berubah, segalanya berubah dan tidak pernah sama. Kebahagiaan pun sesuatu yang hidup, berubah, dan tidak statis.
Membahagiakan Keenan, keluarga, para penggemar, masyarakat, juga menjadi keinginan saya. Tapi saya pun tidak bisa selamanya mencegah mereka semua dari ketidakbahagiaan. Karena apa? Seseorang berbahagia karena dirinya sendiri. Kebahagiaan bukan mekanisme eksternal, tapi internal. Ilustrasinya begini, dua orang sama-sama dikasih apel, yang satu bahagia karena memang suka apel, yang lain kecewa karena sukanya durian. Berarti bukan apelnya yang bisa bikin bahagia, tapi reaksi hati seseoranglah yang menentukan. Yang tidak suka apel baru bisa bahagia kalau akhirnya dia bisa menerima bahwa yang diberikan kepadanya adalah apel dan bukan durian—sebagaimana yang dia inginkan. Alias menerima kenyataan. Saya tidak bisa membuat siapa pun berbahagia, sekalipun saya ingin berpikir demikian. Kenyatannya, hanya dirinya sendirilah yang bisa. Saya hanya bisa menolong dan memberikan apa yang orang tersebut butuhkan, SEJAUH yang saya bisa. Namun saya tidak memegang kendali apa pun atas kebahagiaannya.
Seseorang lantas mampir ke blog ini dan bertanya: Tuhan seperti apa yang saya anut? Karena kasih Tuhan seharusnya mengingatkan saya untuk terus bersatu, sebab tidak ada Tuhan yang menyukai perpisahan. Bagi saya, Tuhan berada di luar ranah suka dan tak suka. Jika dunia ini berjalan hanya berdasarkan kesukaan Tuhan, dan Tuhan hanya suka yang baik-baik saja, mengapa kita dibiarkan hidup dengan peperangan, dengan air mata, dengan patah hati, dengan ketidakadilan, dengan kejahatan? Mengapa harus ada hitam bersanding dengan putih? Lantas, kalau ada orang yang kemudian berargumen bahwa bagian hitam bukan jatahnya Tuhan tapi Setan, maka jelas Tuhan yang demikian bukan Yang Maha Kuasa. Ia menjadi terbatas, kerdil, dan sempit. Bagi saya, Tuhan ada di atas hitam dan putih, sekaligus terjalin di dalam keduanya. Tidak ada yang bukan Tuhan. Ia tak mengenal konsep “kecuali”.
Selama beberapa hari terakhir, begitu banyak pesan dan komentar yang dilayangkan pada kami. Dari mulai bertanya, kecewa, prihatin, sedih, kaget, bahkan bak seorang Nabi bernubuat, ada yang meramalkan ini-itu sebagai konsekuensi keputusan kami. Tak sedikit juga yang memilih tidak berkomentar dan bertanya, hanya memberi dukungan. Kami berterima kasih untuk semua. Kami pun tak meminta banyak, hanya satu hal: hargai keputusan kami. Yang kami selamatkan di sini bukan “keutuhan keluarga” melainkan keutuhan hati dan jiwa masing-masing. Karena buat kami, itu lebih penting daripada keluarga utuh tapi dalamnya rapuh. Maaf jika itu membuat beberapa dari Anda kecewa. Saya juga mengerti begitu banyak yang berupaya mendorong kami untuk terus berusaha, mempertanyakan usaha kami, dan bereaksi seolah-olah kami memutuskan keputusan ini dalam semalam. Sungguh, ini bukan keputusan “kemarin sore”. Kita semua tahu keputusan bercerai adalah keputusan yang besar. Intinya, terima kasih atas perhatiannya, dan mari kita kembali urus diri masing-masing.
Saya bukan penonton infotainment dan juga bukan pembaca tabloid, tapi dari beberapa info yang kebetulan sampai ke pengamatan saya, bisa disimpulkan bahwa manusia begitu haus drama. Mungkin karena itulah kita begitu rajin membuat sinetron dengan akting-akting berlebihan dan cerita-cerita ekstrem, karena hanya dengan cara demikianlah kita bisa menerima realitas. Kita begitu terbiasa dengan drama dan tragedi. Kondisi di mana saya dan Marcell bisa duduk berdampingan, berpisah dengan baik-baik, seolah-olah terlewatkan sebagai buah upaya kami yang nyata karena semua orang sibuk mengedepankan pertunjukan teater versinya masing-masing. Apa pun yang saya katakan, pada akhirnya selalu dibingkai narasi, entah lisan atau tulisan, yang merupakan ramuan opini si penulis naskah. Itulah yang akhirnya membuat saya dan Marcell lebih banyak tertawa sendiri, pers hiburan rasanya seperti servis sosial di mana kami mengumpankan dongeng untuk kepentingan hajat hidup mereka, bukan lagi berbagi kebenaran. Dengan info-info sepotong yang mungkin lebih banyak asumsinya ketimbang faktanya, mereka bisa merangkai pertunjukan teater apa pun yang mereka mau. Dan itulah yang menghibur. Sisanya? Kenyataan yang membosankan. Nyata, tapi tidak seru. Dan bukan itu yang orang mau.
Hari ini, saya ditunjukkan tabloid C&R yang terbaru. Kami berdua menjadi sampul depan, dengan laporan empat halaman. Saya sempat tercengang karena mereka mengutip hal yang tidak pernah saya lontarkan, menuliskan pertanyaan yang tidak pernah mereka tanyakan, tapi ditulis sedemikian rupa seolah terjadi dialog langsung antara saya dan penulis/wartawan (Fitriawan Ginting - RED). Bahkan, mereka menuliskan alamat rumah saya dengan lengkap, tanpa izin terlebih dahulu. Plus, ditambah unsur-unsur dramatis bahwa kepindahan saya adalah untuk “mengubur masa lalu”. Padahal saya berencana pindah sejak tahun lalu karena semata-mata alasan pekerjaan. Tidak hanya mereka menulis sesuai dengan bingkai yang mereka mau, bahkan untuk mengepas “gambar realitas” ke bingkai tersebut, mereka melakukan hal yang tidak etis. Saya tidak tahu fungsi dari alamat lengkap saya untuk bumbu berita mereka, tapi mereka menuliskannya seolah tidak berpikir bahwa hal tersebut menyangkut isu sekuritas, dan juga privasi. Media seharusnya tidak memberikan alamat seseorang begitu saja. Sejauh saya berkarier, pihak media selalu meminta izin jika ingin memberikan alamat. Entah zaman yang sudah berubah, atau privasi sudah jadi kata-kata kosong dalam realm pers hiburan.
Beberapa debat dan diskusi di internet pun merebak, bahkan terkadang menjadi pengadilan tak resmi. Ada banyak nama yang disebut, dispekulasikan, dan sampai didiskreditkan. Orang-orang yang juga punya kehidupan, keluarga, karier, dan privasi. Sekalipun dengan tegas saya dan Marcell mengatakan bahwa alasan kami berpisah bukan karena pihak ketiga atau ketujuhbelas, tapi seperti angin lalu, mereka tak jemu mengorek sana-sini, termasuk ke sahabat-sahabat terdekat saya. So, seriously, they don’t have any concern for the truth. They have concern on “stories”. Lucu. Yang menjalani saja santai-santai, yang kebakaran jenggot malah orang-orang lain. Jika dilihat secara keseluruhan, sesungguhnya inilah dagelan kita bersama. Barangkali demikian juga halnya nasib semua berita hiburan (bahkan non-hiburan) yang beredar selama ini.
Lalu, hendak ke mana setelah ini? Saya tidak tahu. Apakah akan ada penyesalan? Saya tidak tahu. Apa pun yang menanti saya sesudah ini, itulah konsekuensi, tanggung jawab, dan karma saya. Pahit atau manis. Tak seorang pun yang tahu. Namun inilah pelajaran hidup yang menjadi jatah saya, dan saya menerimanya dengan senang hati. Saya tidak berdagang dengan Tuhan. Setiap detik dalam hidup adalah hadiah. Setiap momen adalah perkembangan baru. Bagi saya, itu sudah cukup. Bagi saya, itulah bentuk kesadaran.
Jadi, kalau pertanyaan emas itu kembali dilontarkan: apa penyebab Dewi dan Marcell bercerai? Mereka sadar, menerima, dan memaafkan… bahwa hidup telah membawa mereka ke titik perpisahan.
Abstrak? Filosofis? Teoritis? Utopis? Saya sangat mengerti mengapa label-label itu muncul. Kebenaran kadang memang sukar dipahami. Hanya bisa dirasakan. Sama gagapnya kita berusaha mendefinisikan Cinta. Pada akhirnya, kita cuma bisa merasakan akibatnya.
Salam,
~ D ~
taken from:http://dee-idea.blogspot.com/
FW: RODA KEHIDUPAN.................
Seperti Matahari fajar dan secara perlahan terbenam di Barat........ Buddha bersabda : Kehidupan itu tidak pasti... tapi kematian itu pasti......
Dari skema gambar di atas ini.... posisi kita GAMBAR yg ke berapa....? | ||
|
[intermezo] berita buruk
Suatu sore telepon berbunyi.
"Hallo, Pak Buto? Ini saya, tuan, Idum, pembantu di villa bapak.."
"Oh iya. Ada apa Dum? Ada masalah?
"Anu..saya nelepon cuma mau ngasih tau, burung kakaktua bapak mati.."
"Kakaktua saya? Mati? Yang pernah menang di Lomba Tingkat Dunia itu??"
"Ya tuan..yang itu"
"Waduh sial juga ya...lumayan banyak juga tuh duit keluar buat
ngelatih tu burung..matinya kenapa dum?"
"Gara2 makan daging busuk, tuan"
"Daging busuk?? Siapa yang ngasih dia daging busuk??!!"
"Ngga ada tuan..dia cuma makan daging kuda yang udah mati."
"Kuda mati? Kuda mati apa??"
"Kuda punya tuan."
"Kuda yang menang pacuan internasional itu?!!!"
"Iya tuan, Dia mati kecapean setelah narik gerobak tong air."
"Lu gila ya? gerobak air apaan???"
"Gerobak air buat madamin api, tuan"
"Ya ampuun..api apa lagi???"
"Api di rumah tuan! Ada lilin yang jatuh dan apinya kena tirai..trus
merembet deh."
"Ja..jadi..maksud lu villa mewah gua itu ancur berantakan gara2
lilin?!!!"
"Begitulah, tuan."
"Tapi kan disitu banyak lampu!!! Tu lilin buat apaan???"
"Buat pemakaman, tuan."
"Demi Tuhan, pemakaman apa dumm??!!"
"Pemakaman istri tuan.. Suatu malam dia berjalan2 di dalam rumah yang
gelap gulita, saya pikir maling, jadi saya hajar aja dia pake tongkat
golf Nike tuan..."
Sunyi....... ......... .. ,
Sunyi cukup lama....
"Dum....lu bener2 dalam bahaya besar, awas kalo tu tongkat ampe patah....."
Trs: Belajar Bahasa
BELAJAR BAHASA KOREA
Apa Kabar? = Anyong Aseo
Sampai Jumpa = Anyong
Kurang Ajar = Monyong
Tidak Lurus = Men Chong
Pria suka berdandan = Ben Chong
Tiba-tiba = She Khonyong
Mulut = Mon Chong
Sosis = Lap Chong
Suami dari kakaknya Papa = Ku Chong
Kiss me = Soon Dhong Yang
Sweet memory = Choo Pang Dhong
Mobil mogok = Dho Rong Dhong
Lapangan luas = Park King Lot
Pantat gatal-gatal = Che Bhok Dhong
Nasi dibungkus daun pisang: Lon Thong
Cowok Cakep Kaca Mata: Bae Yong Jun
Cowok Cakep Rambut Lurus: Jang Dong Gun
Cowok Cakep Rambut Keriting: Ahn Jung Hwan
Bagian belakang = Bho Khong
Masih muda = bron dhong
Pantat gatal = Ga ruk dong
Telur asin = Ndok AChin
Sendok Gede = Cen Thong
Celana Sobek = Bho Long
Kepala Botak = Kin Clong
Lagi Menyanyi = Me Lo Lhong
Orang Hitam = Goo Shong
Bibir Ucup =Mo Nyong
Berbulu = Ge Ran Dhong
Jongkok Di Pinggir Kali = Be oL Dong
J
________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
<http://sg.rd.yahoo.com/id/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail
.promotions.yahoo.com/newdomains/id/>
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain!
ken arok
Subject: Belajar Bahasa
BELAJAR BAHASA KOREA
Apa Kabar? = Anyong Aseo
Sampai Jumpa = Anyong
Kurang Ajar = Monyong
Tidak Lurus = Men Chong
Pria suka berdandan = Ben Chong
Tiba-tiba = She Khonyong
Mulut = Mon Chong
Sosis = Lap Chong
Suami dari kakaknya Papa = Ku Chong
Kiss me = Soon Dhong Yang
Sweet memory = Choo Pang Dhong
Mobil mogok = Dho Rong Dhong
Lapangan luas = Park King Lot
Pantat gatal-gatal = Che Bhok Dhong
Nasi dibungkus daun pisang: Lon Thong
Cowok Cakep Kaca Mata: Bae Yong Jun
Cowok Cakep Rambut Lurus: Jang Dong Gun
Cowok Cakep Rambut Keriting: Ahn Jung Hwan
Bagian belakang = Bho Khong
Masih muda = bron dhong
Pantat gatal = Ga ruk dong
Telur asin = Ndok AChin
Sendok Gede = Cen Thong
Celana Sobek = Bho Long
Kepala Botak = Kin Clong
Lagi Menyanyi = Me Lo Lhong
Orang Hitam = Goo Shong
Bibir Ucup =Mo Nyong
Berbulu = Ge Ran Dhong
Jongkok Di Pinggir Kali = Be oL Dong
J
Ngobrol sama Tuhan
| ||||||
|
Penyakit Ruam merah dikulit
Bintang dulu juga pernah mengalami hal itu, dan selama ini ada dua dua
kondisi nyang menyebabkan munculnya ruam pada Bintang:
pertama disebabkan panas yang tinggi, dalam bahasa Kampar kami
menyebutnya Ombho, kalau kata dokter sejenis campak begitu, biasanya
gejalanya demam tinggim BABnya susah dan tenggorokkannya sakit. kalau
sudah begini maka Bintang tidak boleh mandi, dan kena angin, karena
kalau kena angin maka merah merahnya hilang lalu dalam dua tiga hari
akan muncul kembali dan panasnya akan lebih tinggi.
Biasanya aku memberinya minum air kelapa muda campur dengan kuning telor
ayam kampung, juga kami usapkan (kompres) dengan air remasan daun
kembang sepatu, Bahkan Bintang kami paksa minum air remasan itu, dengan
catatan: airnya air matang dan remasannya lebih pekat. kalau sudah bisa
minum beberapa sendok sudah cukup. Biasanya cara ini lebih mujarab dari
resep dokter. selain itu tidak boleh makan masakan yang menggunakan
minyak.
Pernah juga kami memberikan juice timun tanpa es atau jus buah kundur
(aku nggak tahu bahasa indonesia apa buah kundur itu; mungkin ada teman2
yang tahu?).
kedua: ruam merah tanpa demam, ini biasanya hanya penyakit kulit biasa
saja, bisa karena obat atau makanan atau karena pakaian yang basah atau
pampers yang terlalu ketat, kalau begini Bintang selalu aku mandikan
dengan rebusan air sirih hangat hangat kuku, setelah itu diberi saleb
aciclovir 5 gm. dan alhamdulillah berkurang.
semoga ini bisa bermanfaat dan semoga cepat sembuh.
salam
bundanya Bintang
Bertahan dalm Keheningan
By : Nanda Rasa yang ta pernah di sentuh kasih.. Hanya keheningan dalam kesunyian yang panjang... Wajah polos anak anak, menahan langkah langkah panjang... untuk tetap bertahan di keheningan yang sunyi... Ta'kala asa ber sujud pada NYA.... terasa belaian kasih dalam jiwa yang rapuh, belaian kasih NYA menguatkan Jiwa rapuh, unt tetap menapaki jalan bersama KasihNYA . |
Selasa, 26 Agustus 2008
ajari aku memeluk landak...
berikut sekedar bahan renungan buat kita semua...
kalo sdh pernah ada yang ngirim saya minta maaf ya...
Yulia menunggu dengan antusias. Kaki kecilnya bolak-balik melangkah dari ruang tamu ke pintu depan. Diliriknya jalan raya depan rumah.
Belum ada.
Yulia masuk lagi. Keluar lagi. Belum ada. Masuk lagi. Keluar lagi.
Begitu terus selama hampir satu jam. Suara si mbok yang menyuruhnya berulang kali untuk makan duluan, tidak dia gubris.
Pukul 18.30. Tinnn... Tiiiinnnnn.. .!! Yulia kecil melompat girang!
Mama pulang! Papa pulang! Dilihatnya dua orang yang sangat dia cintai itu masuk ke rumah.
Yang satu langsung menuju ke kamar mandi. Yang satu mengempaskan diri di sofa sambil mengurut-urut kepala. Wajah-wajah yang letih sehabis bekerja seharian, mencari nafkah bagi keluarga. Bagi si kecil Yulia juga, yang tentunya belum mengerti banyak. Di otaknya yang kecil, Yulia cuma tahu, ia kangen Mama dan Papa, dan ia girang Mama dan Papa pulang.
"Mama, mama.... Mama, mama...." Yulia menggerak-gerakkan tangan.
"Mama...." Mama diam saja. Dengan cemas Yulia bertanya, "Mama sakit ya? Mana yang sakit? Mam, mana yang sakit?"
Mama tidak menjawab. Hanya mengernyitkan alis sambil memejamkan mata.
Yulia makin gencar bertanya, "Mama, mama... mana yang sakit? Yulia ambilin obat ya? Ya? Ya?"
Tiba-tiba... "Yulia!! Kepala mama lagi pusing! Kamu jangan berisik!"
Mama membentak dengan suara tinggi.
Kaget...!!
Yulia mundur perlahan. Matanya menyipit. Kaki kecilnya gemetar. Bingung.
Yulia salah apa? Yulia sayang Mama... Yulia salah apa? Takut-takut, Yulia menyingkir ke sudut ruangan. Mengamati Mama dari jauh, yang kembali mengurut-ngurut kepalanya. Otak kecil Yulia terus bertanya-tanya: Mama, Yulia salah apa? Mama tidak suka dekat-dekat Yulia? Yulia mengganggu Mama? Yulia tidak boleh sayang Mama, ya? Berbagai peristiwa sejenis terjadi.
Dan otak kecil Yulia merekam semuanya. Maka tahun-tahun berlalu. Yulia tidak lagi kecil. Yulia bertambah tinggi. Yulia remaja. Yulia mulai beranjak menuju dewasa. Tin.. Tiiinnn... ! Mama pulang. Papa pulang. Yulia menurunkan kaki dari meja. Mematikan TV. Buru-buru naik ke atas, ke kamarnya, dan mengunci pintu. Menghilang dari pandangan.
"Yulia mana?"
"Sudah makan duluan, Tuan, Nyonya."
Malam itu mereka kembali hanya makan berdua. Dalam kesunyian berpikir dengan hati terluka: Mengapa anakku sendiri, yang kubesarkan dengan susah payah, dengan kerja keras, nampaknya tidak suka menghabiskan waktu bersama-sama denganku? Apa salahku? Apa dosaku?
Ah, anak jaman sekarang memang tidak tahu hormat sama orangtua!
Tidak seperti jaman dulu.
Di atas, Yulia mengamati dua orang yang paling dicintainya dalam diam. Dari jauh. Dari tempat di mana ia tidak akan terluka. "Mama, Papa, katakan padaku, bagaimana caranya memeluk seekor landak?"
Satu cara terpenting dalam membantu anak-anak tumbuh dewasa adalah: Kita harus tumbuh dewasa terlebih dahulu.
Apa Itu "Masuk Angin"??
<http://indonesianmedical.blogspot.com/2008/05/apa-itu-masuk-angin.html>
Di masayarakat Indonesia , kita sering
mendengar istilah " Masuk Angin ".
Kata "Masuk Angin" tersebut mereka gunakan apabila
mereka merasa:
* kedinginan
* kembung
* pegal-pegal otot dan
sendi
* buang gas terus menerus
* batuk-pilek
Kerap kali mereka memakai jaket yang tebal saat
berkendara motor dengan tujuan, supaya "enggak masuk angin"..mereka
mungkin beranggapan bahwa "angin" tersebut dapat masuk lewat pori-pori
tubuh kita, dan dengan mekanisme "entah bagaimana" dapat menimbulkan
keluhan-keluhan tidak enak seperti yang telah disebutkan di atas.
Sebenarnya di Istilah Kedokteran, TIDAK ADA istilah
"masuk angin" , dan berbagai keluhan yang disebutkan diatas memang dapat
ditimbulkan oleh Cuaca Dingin (mungkin aja banyak anginnya) namun tidak
seperti yang telah dipikirkan oleh banyak orang awam...(masuk angin..).
Cuaca yang dingin dapat menimbulkan mekanisme "
vasoconstricion " dimana terjadi Penyempitan pembuluh darah kita, hal
ini mekanisme untuk menghambat pengeluaran kalor berlebihan dari tubuh,
sehingga tidak terjadi Hipotermi . Nah..Vasokonstriksi (penyempitan)
pembuluh darah ini dapat mengakibatkan peredaran darah di tubuh kita
kurang lancar, sehingga hasil metabolisme, dan Asam laktat terakumulasi
pada otot-otot kita..akibatnya pegal-pegal dan seluruh tubuh kita tidak
enak...
Selain itu, Cuaca yang dingin juga mengakibatkan "
perlambatan dari gerak peristaltik saluran cerna kita ", sehingga gas
yang ada di saluran cerna kita tertampung sehingga dapat menjadi
kembung...perut terasa penuh...ditambah lagi mungkin aja terjadi yang
namanya " Aerophagi " (Makan angin)..nah ini mungkin yang sering kita
alami bila kita berkendaraan motor, atau naik Roller Coaster, tapi
sambil buka mulut (Mangap), akibatnya banyak angin yang tertelan oleh
kita, sehingga kita kenyang dengan angin (Kembung-red). He..He...
Parahnya lagi, Cuaca yang dingin, dapat mengakibatkan
rambut-rambut sel di saluran pernafasan kita lambat untuk
bergerak..padahal fungsi pergerakan tersebut adalah untuk mengeluarkan
lendir dan bakteri serta virus. Akibat dari gangguan fungsi
rambut-rambut di saluran nafas ini, kita akan mudah terkena infeksi
saluran nafas atas, seperti: batuk, pilek, dll..
Nah, obat-obat, jamu-jamu yang "wes..ewes..ewes..bablas
anginnya" hanya berfungsi mengeluarkan udara dalam saluran pencernaan
(jadi sering buang gas), dan menghangatkan badan karena banyak
mengandung jahe, dll..( that's Oke. . .).
Tapi, kalo jamu-jamu buat pegel-pegel .. lebih baik
jangan deh.. karena banyak yang mengandung Steroid dan Obat penghilang
sakit non steroid (NSAID) , yang dapat mengakibatkan banyak komplikasi
lain, seperti: Sakit lambung, bahkan sampai lambungnya jebol
(bocor)..Hati-hati..
Kalo kerokan boleh ga?? Jangan Deh.. Karena kerokan
sebenarnya untuk memecahkan kapiler-kapiler darah, sehingga terasa enak
karena pembuluh darah kembali melebar..namun waw..badan kita rusak
berat..dan taukah anda, kenapa orang yang kebiasaan dipijet dan dikerok
kayaknya kecanduan? hal itu dikarenakan tubuh kita akan mengeluarkan zat
" endorfin " Sejenis Morfin namun endogen (dihasilkan tubuh), sebagai
mekanisme pertahanan terhadap rasa nyeri... Jadinya kayak nge- fly
aja...( that's not good...!)
( Diharapkan kepada teman2 untuk menyebarkan informasi
di atas kepada teman2 yang lain.Trima kasih)
Siti Hajar, Potret Ibu yang Tegar
Siti Hajar, Potret Ibu yang Tegar
*Saparinah Sadli*
Perjuangan perempuan Indonesia mempunyai sejarah panjang. Perempuan
Indonesia, bersama dengan laki-laki, berjuang membebaskan bangsa dari
penjajahan negara lain. Setiap tahun, tanggal 22 Desember, kita bersama
memperingati perjuangan perempuan Indonesia dalam mencapai kemerdekaan
bangsa. Apa kaitannya dengan perjuangan Siti Hajar?
Tanggal 20 Desember tahun ini berjuta-juta kaum Muslim berada di Gurun
Arafah untuk menunaikan ibadah haji. Salah satu ritual dalam rangka ibadah
haji adalah melakukan sai.
Dalam sejarah umat Islam, Siti Hajar, sebagai istri dan ibu, pada suatu hari
ditinggal suaminya, Nabi Ibrahim, di gurun pasir yang kering, bersama
bayinya, Ismail, dengan hanya diberi kurma dan sekantong air minum.
Siti Hajar bertanya, "Ibrahim, mengapa saya ditinggal di sini di mana tidak
ada orang yang dapat memberi minum atau makan?"
Jawab Ibrahim, "Ini adalah perintah Allah."
Siti Hajar menerima keputusan suaminya yang meninggalkannya karena itu
adalah keputusan Allah. Juga karena suaminya ingin hidup dengan istrinya
yang lain, Sarah.
Dengan menerima keputusan Ibrahim, Siti Hajar dihadapkan pada cobaan Tuhan
yang sangat berat. Siti Hajar kemudian berjuang agar bayinya bisa memperoleh
air susu.
Pada suatu hari air susunya tidak lagi keluar dan air dalam kantong sudah
habis. Dalam kebingungannya, Siti Hajar berlari-lari antara bukit Safa dan
Marwah sampai tujuh kali mencari air minum bagi bayinya. Pada saat akan
melakukan untuk kedelapan kalinya, Siti Hajar tidak kuat lagi dan jatuh
terkulai di samping Ismail yang menangis kelaparan.
Saat itulah disebutkan, malaikat Jibril menyemburkan air di tempat Ismail
menangis sambil menendang-nendangka
dari tempat di mana Ismail menendang-nendangka
berteriak karena melihat air kembali masuk ke dalam pasir. Ia berteriak,
"Zumi, ya mubaraka (Berhentilah, ini air karunia Tuhan)".
Air yang keluar kemudian menjadi kolam. Kolam yang berisi air suci sejak itu
disebut sebagai zamzam, artinya berhenti. Siti Hajar minum air tersebut dan
ia dapat menyusui Ismail lagi.
Upaya dan doa Siti Hajar dikabulkan Tuhan. Karena keteguhan hatinya, Siti
Hajar disebut sebagai ibu peradaban baru. Ia juga potret ibu yang teguh hati
perempuan memenuhi kebutuhan anaknya dalam perannya sebagai orangtua
tunggal.
*Peran penting*
Siti Hajar adalah perempuan yang mempunyai peran penting dalam sejarah agama
Islam. Nabi Muhammad bersabda, "Semoga Allah memberkahi ibu Ismail." Adalah
Nabi Muhammad yang menghormati keberadaan Siti Hajar.
Hingga sekarang, salah satu ritual haji adalah sai, berjalan/berlari-
kecil tujuh kali antara bukit Safa dan Marwah sebagaimana dilakukan Siti
Hajar.
Ritual haji sampai sekarang lebih dilakukan untuk memperingati kebesaran
Nabi Ibrahim yang sebagai ayah telah meninggalkan anaknya, Ismail, bersama
ibunya di gurun pasir yang kering kerontang. Sumur zamzam sebagai jawaban
Tuhan terhadap doa Siti Hajar dalam mencari sumber kehidupan bagi bayinya
sekarang lebih dikenal sebagai sumur zamzam Ismail. Tidak sekali pun jemaah
haji diingatkan kepada ibunya, Siti Hajar, yang memperjuangkan agar Ismail
tetap hidup.
Perjuangan Siti Hajar pantas menjadi inspirasi bagi perempuan dan laki-laki
Muslim. Siti Hajar telah memanifestasikan semangat perjuangan, ketegaran,
dan keteguhan hati perempuan dalam menghadapi cobaan Tuhan.
*Menjadi inspirasi*
Dalam rangka Hari Ibu yang tahun ini jatuh berdekatan dengan Idul Adha,
perjuangan Siti Hajar sebagai ibu dan pejuang pantas diingat sebagai potret
perempuan (Muslim) yang tegar dan keteguhan hati menghadapi cobaan,
menghidupi sendiri bayinya dalam keadaan sulit. Sebagai istri dan ibu, ia
tidak "berantakan" saat suaminya meninggalkannya bersama bayinya di
tengah-tengah gurun pasir.
Dalam semangat Hari Ibu, patutlah perjuangan perempuan bernama Siti Hajar
dirayakan sebagai Muslimah yang ratusan tahun lalu telah menunjukkan dan
berhasil menegakkan hak dasar manusia, ialah hak hidup, sebagai hak asasi
manusia.
Jutaan umat Islam sampai hari ini dalam rangka menunaikan ibadah haji tanpa
selalu ingat akan Siti Hajar telah menghormati perjuangan dan jejak
perempuan bernama Siti Hajar.
Dalam rangka Hari Ibu, keteguhan hati Siti Hajar merupakan contoh bagi
perempuan dan laki-laki bahwa dalam kondisi menghadapi kesulitan kehidupan
(akibat konflik, bencana alam, perubahan iklim, dan lainnya) perempuan yang
masih dianggap "kurang" dibandingkan dengan laki-laki ternyata mampu
bertahan dan mencari alternatif solusi sendirian.
Perjuangan Siti Hajar perlu diteladani sebagai perempuan pejuang penegakan
hak hidup manusia. Ia sosok perempuan yang menerima keputusan Tuhan dan
menghadapi cobaan hdiup dengan keteguhan hati luar biasa.
Ia perempuan yang kemudian meninggalkan pada umat manusia suatu sumber
kehidupan: sumber air yang tidak pernah habis. Ia contoh apa yang dilakukan
perempuan sering kali dianggap biasa, meskipun apa yang ia lakukan luar
biasa.
Saparinah Sadli *Pendiri** **Komnas Perempuan*
Anugrah ALLAH
Dalam jangka singkat, semua serba terbatas.... coba luaskan wawasan, semua hanyalah cakrawala.... luas... tanpa batas... Masihkan ada yang baru dan lama? tiada yang berubah... segala seperti apa adanya.... Yang baru, setiap hari baru... yang kuno, setiap hari juga kuno... perubahan adalah nisbi, terpengaruh suasana hati.... Kala hati merindu, yang lama menjadi baru.... kala hati meradang, yang baru pun jadi usang... Bacalah fenomena fatamorgana ini agar terhindar jebakan ini karena semua pengaruh hati hati riang menjadi sepi...... tuk apa hidup di sia-sia, hari hari penuhi asa, 'kan diperoleh yang didamba, hanya perlu menanti masa.... ibarat sebutir buah, perlukah bertanya... kapan aku masak? bersabarlah, semua 'kan tiba masanya... yang maha kuasa, mengatur itu semua! Manusia hanyalah bersabar, menata laku jadi mulia, agar layak... menerima semua anugrah ALLAH! |
[cerita]Keseharian s'orang Bunda
Rasa letih ga mudah unt dimengerti.. tetapi fisik / badan yg letih bisa dimengerti Ketika Bunda merasakan keletihan yg dalam, dalam hatinya, makin trasa letih fisiknya pula.. Kicouwan coleteh anak2 lah yg memudarkan rasa lelah letih dijiwa... to be countinued, tiba2 sibungsu minta disiapin dinnernya hehe.. baru ada keinginan menulis , moodnya ingin menulis... hallah gantian si kakak mau pake Kompi, yaaauw .. Bunda mengalah... to be continued... Pagi ini, bangun lebih siang dari hari kemarin, Hari ini hari sabtu, ade libur sekolah. Biasa nya dia bangun lebih siang, Bundanya juga ikut bangun siang he he he... Pagi ini Budanya anak2 bangun lebih siang dan lebih nyantai jam 6 teng.. seperti biasa setelah menggosok gigi, menyiapken sarapan unt sendiri dan anak2 klo mereka bangun. hmm... bau aroma Croissant gandum panggang dan secangkir nescafe yummi.. Bunda asik sarapan, ade keluar dari kamar.. en say : " Bunda..? tadi malam ga bisa tidur..?" ( padahal ngoroknya kenceng banget) " kenapa ga bisa tidur sayang..?" bunda say..." ade mimpi ke disneyland " yaaa ampyuuun bungsuku jauuuh amat mimpinya hehehehe... to be continued ya..? mo ke kamar mandi duyuu aaah...( ppsssst....atit peyuut ) By : Nanda ( bersambung dengan catetan tergantung Mood nulisnya ..) |
Pusing jadi Ibu Jaman Sekarang booo...!!!
( yang sekarang berarti uda jadi neneknya anak2 kita...) , kayanya punya
anak gampang banget deh ngurusnya.
Ibu jaman dulu bilang ,
" Ibu sih dulu ngurus anak2 gampang, tinggal kasih makan , lempar..kasih
makan ,lempar...."
Maksudnya kali , anaknya tinggal dikasih makan aja, abis itu ngga pusing
mau ngapain terserah anaknya.
Yah, berarti berbahagialah wahai ibu2 jadul.....( jaman dulu )
Sekarang , mari kita kembali ke laptop..., eh, maksudnya kembali ke
topik kita. Dulu waktu belum punya anak , karena ngerasa belum mampu ,
masih kuliah , belum kerja , belum punya rumah sendiri , ada aja orang
yang ngomentarin :
" Buruan deh punya anak, kapan lagi ... "
Trus kalo dijawab :
" Belom Tante, masih kuliah, mau belajar kerja dulu "
Si Tante jawab lagi :
" Ya ampun, udah kawin masih kuliah juga ya , ngapain ...."
Buset deh,.... Mau marah ga sih, emang ada ya pasalnya orang abis kawin
ngga usah nerusin kuliah , ngga mikir kali dia bayar uang masuknya itu
berapa jut-jut....
Setelah kerja, ngga KB lagi , eh , ternyata masih ngga hamil juga, ada
lagi yang suka komentar :
" Lu gimana sih, masa lu kalah sama si Anu ....dia aja udah anak kedua
tuh ...bikin dong, lucu kan punya anak .."
Walah, emangnya Tuhan kali ya, bisa nentuin sendiri , abis ngulek
langsung jadi...siapa sih yang ngga pingin ....
Lalu , setelah akhirnya punya anak , tetep ada aja komentator :
" Kurang lu , anak cuma satu, kasian ...."
Dijawabin :
" Satu aja repot , apa2 mahal "
Dijawab balik :
" Ngga usah dipikirin, tukang beca aja anaknya banyak tuh, idup aja ..."
Tukang beca nih ye... mau apa punya anak kualitas tukang beca
....olala...
Susah kan.....bener deh, kalo dipikir2 lagi, sebenarnya biarpun jaman
udah maju,
ibu2 sekarang belanja tinggal ke supermarket, ada babysitter, ada mesin
cuci, rice cooker , internet , dll ,
tapi perjuangan melawan musuhnya justru lebih berat loh.
Dibahas yo....dari awal ya :
Hamil
Begitu tau hamil , mesti ke dokter kandungan, searching dulu dokter mana
yang top punya . Trus , musti ke lab , takut ada tokso . Diresepin
vitamin macem2 ,penguat kandungan, minum susu khusus ibu hamil , musti
USG
( kalo bisa sih yg 5 dimensi , biar bisa keliatan pori2 bayinya ) ,
jangan lupa ikut senam hamil , ikut seminar , parenting class .
Oya, belanja baju hamil juga penting , perut buncit teteup harus chic
dong trus, beli krem perut , supaya jangan ada strecthmark nantinya .
Beli lagu2 om Mozart , puterin supaya anaknya jenius juga .
Soal makanan juga penting, musti banyak makan ikan , supaya anaknya
pinter kaya orang Jepun .
Tapi pusing juga milih ikannya, soalnya isunya ikan yang dijual pada
berformalin trus katanya jangan makan seafood terutama kerang, soalnya
banyak menyerap timbal yg ada di Teluk Jakarta, anaknya bisa autis .
Juga paling ngeri kalo lagi di jalan raya yang banyak bisnya ngeluarin
asap2 hitam , kan katanya bisa jadi salah 1 penyebab anak autis juga.
And then , jangan makan sate dan lalapan , takut kena tokso juga .
Dan terpaksa cuti ngopi 9 bulan , katanya menyerap sari makanan, anaknya
bisa kur-giz . Trus , olahraga jangan lupa, from mall to mall...he..he.
.he..
Penyakit
Setelah anaknya lahir (secara Caesar , ya gimana ya.. mau normal kata
dokternya anaknya kelilit usus )
cepet2 cari babysitter yang jago megang bayi.
Rajin2 imunisasi ke dokter ,soalnya hari gini banyak penyakit yg aneh2 .
Trus siap2 aja dompet kosong soalnya muahal2 vaksinnya .
Trus langganan BPP (batuk pilek panas) , musti fisioterapi lah, cek
alergi lah
Kalo ditanya , gara2 apa , jawabannya pasti karena virus.
Sekolah & Les
Anaknya uda bisa duduk , mulai hunting sekolah , abis bayi2 yg lain juga
udah sekolah ...bayi gaul gitu loh...
Jangan sembarangan juga pilih sekolah, minimal harus yg 3 bahasa , biar
nyerocosnya lancar.
Liat juga fasilitasnya , mesti ada kolam renang, lap. bola, komputer,
salon
buat mama2 nunggu anak jadi anteng, becanda...becanda. ..
Sistemnya juga macam2 , pilih deh mana yg paling sreg , Montessori,
IB,Cambrigde, sekolah alam , dll.
Soal uang masuk + u. sekolah ? No problemo , demi anak .
( demi gengsi mama juga sih.... ) Belom lagi lesnya, pilihan banyak ,
ada Kumon, Sempoa, Inggris, Mandarin, Balet, Renang, Tenis , Modelling ,
Drama, Komputer , Gokart juga ada , ayo dipilih... dipilih...dipilih.
...
Masak
Sementara itu tugas masak babysitternya ditake over , karena ternyata
doyan banget MSG , ngga pernah dibeliin , bela2in beli sendiri , jadi
mulai saat itu , mama jadi koki pribadi .
Tapi mau belanja juga kudu ati2, beli beras jangan2 pake pemutih , beli
terasi katanya pake pewarna kain , beli sayur musti cuci di air mengalir
kalo ngga bisa kemakan pestisida, beli ikan & tahu , ada pengawetnya ,
beli tempe / tepung maizena / jagung takut juga , katanya dari tanaman
transgenik, beli buah kalo yang ngga ada bijinya juga katanya
transgenik. Beli biskuit kudu baca label, takut mengandung lemak trans,
beli minuman botol juga ngeri takut gulanya gula buatan, pake pewarna
ngga jelas dan pengawet extra banyak.
Pusiiiiiing. ....
Susu kaleng juga akhirnya di-PHK atas sabda dokter , katanya campuran
dalam susu kaleng bisa memicu alergi . Padahal mahal loh belinya ,
banyak campurannya yang bisa bikin pinter lagi, katanya...katanya.
...Nah sekarang jadi balik ke jadul, langganan susu sapi segar , fresh
from the moo moo.
Masih soal makanan , setelah bisa makan padat dan harus bawa bekal ke
sekolah , nambah lagi pusingnya mikirin menu sehat apa yang harus dibawa
tiap hari. Kalo anak2 lainnya sih di sekolah ada yang menunya berkisar
antara ayam goreng - kentang goreng - nugget - sosis . Keliatannya sih
menu orang kota , modern, praktis , tapi kan ... ayamnya aja pahanya
segede ulekan , maklum ayam tiap hari dicekokin hormon,ngeri deh ...trus
kalo nugget & sosis, rumornya juga kan ngga jelas bahan baku sebenarnya
dari apa , beneran daging atau.......? ?? Takuuuuut... .
Susahnya pula , udah dikonsepin menu sehat, dasar bocah kalo liat
pembantu jajan , eh ikutan nimbrung nyomot krupuk pelangi
( abis warnanya sama tuh kaya warna daster ) , ikut nyicip baso tikus ,
tempe goreng dari warteg yg digoreng pake minyak jelantah edisi ke 10
(maksudnya udah bekas nggoreng 10 kali ).
Babysitter & Pembantu
Masalah babysitter & pembantu juga ngga ada abisnya , udah carinya susah
, di yayasan stoknya banyak tapi pas ditanya2 ogah2an kaya ngga niat
kerja. Ada yg baru sehari kerja uda nangis2 minta pulang inget kampung,
ada juga yg langsung menebar pesona kiri kanan , ada yg hamil ngga
ketauan , ada yg sempet ngamar di motel deket rumah sama satpam , ada yg
suka nyuri , yg kabur manjat pagar gara2 kepincut karyawan tetangga
sebrang trus diajak kawin lari pdhl baru kenal seminggu, juga ada yg
suka banding2in fasilitas&gaji .
Masih soal babysitter & pembantu, ngeri banget kalo ngebayangin pas
mereka ngelakuin hal yang aneh2 itu jangan2 ada anak kita ...ih amit2.
Makanya aku rela deh , ngga jadi wanita karier asal bisa memantau anak .
Tambah mantap lagi jadi stay at home mom setelah mendengar obrolan (
nguping sih tepatnya ) para pembantu yg lagi nungguin anak sekolah , ayo
tebak , apakah obrolan mereka ?.?.... Serem ,serem.... ternyata kalo
ngga ada majikan, mereka
suka nonton pilem xxx........
Tontonan , Games, dan Bacaan
Pernah bayangin ngga kira2 bakal kaya gimana lagi ya perkembangan
teknologi 5 atau 10 tahun ke depan. Soalnya yang sekarang aja uda yang
bisa bikin ortu sport jantung. Gara2 banyak tontonan ngaco di TV , bikin
anak juga ikut ngaco . Bayangin deh , film yg lagi diputer sih film
anak2, masih pagi pula, tapi iklannya itu loh... masa iklanin sinetron
pas lagi adegan mau diperkosa, atau lagi tampar2an . Eh suka juga
iklanin acara mistik di sela2 film kartun, alhasil malamnya si anak ngga
bisa tidur gara2 mimpi buruk . Nyebelin kan... Apa musti langganan Astro
aja nih ... biar nontonnya Play House Disney Channel aja , tapi kalo
neneknya lagi datang trus maksa buka channel sinetron ya susah juga ya.
Trus juga , gara2 gampang banget tuh dapetin film2 yg warnyanya biru itu
, bikin tambah stress lagi. Pernah lagi cari barang di pasar , lewatin
lapak2 yg jual DVD, wah , musti pinter2 deh pake siasat supaya si anak
matanya ngga sampe ngeliat gambar2 di sampul DVD itu...ngajak dia
ngobrol seru dan tarik tangannya supaya cepet2 lewat dr situ.
Belum lagi masalah bacaan , komik2nya tuh , penerbitnya ngga pake rating
punya , pukul rata aja pokoke komik ya untuk anak2, ngga peduli isinya
adegan ranjang .
Lalu kalo lewatin penjual majalah juga kudu ati2 , soalnya Donal Bebek
bisa bersebelahan sama Playboy tuh . Mentang2 si Donald juga ngga pake
celana kali ya.
Oya,soal games juga bikin serem. Kasian deh banyak ortu yg ngga ngerti ,
asik aja ngisi games di PS anaknya tanpa perhatiin rating gamesnya.
Belom lagi games online , yang tokohnya suka seksi2 banget kostumnya .
Rekreasi
Dulu belum jaman banyak mall , kayanya kalo rekreasi suka nya ke Taman
Ria , Ragunan , Monas. Kalo yg jauhan ya ke Lido , Cibodas, Puncak .
Sekarang kalo ditanya mau kemana, pasti jawabnya mau ke Mall , main di
Timezone , makan es krim Baskin Robbin , HokBen , Mc Donald , Pizza
Hut...
Trus mampir (tepatnya dipaksa mampir karna tangannya udah ditarik2
anakny) ke Kid Station , liat2 mainan import , ya Hotwheels lah ,
Transformer lah. Sementara jantung mamanya berdegup2 gara2 liat harga
mainan nol nya banyak banget...
Gaul
Soal gaul juga musti diawasin nih, hari gini anak ingusan aja banyak yg
diperkosa .Penculikan juga banyak. Punya temen akrab sesama cowo , takut
homo , punya temen akrab cewe , takut ntar terjadi pernikahan dini.
Belum lagi pemalakan di sekolah , peredaran narkoba di kantin , tawuran
, pelajar plus
( ayam malam ). Saing2an model HP, kendaraan , nongkrong di pool ,
bla..bla..
Nah, begitulah kira2 gambaran perjuangan seorang Ibu jaman sekarang
Gimana , beraaaaat kan?
Biarpun berat ,anak adalah titipan yang amat sangat berharga .
Makanya tugas dijalanin aja dengan riang gembira.
Do the best you can.
Jadilah ibu yang bisa dibanggakan oleh anak2 kita .
Jangan lupa, seorang Ibu cuma manusia biasa yang tidak bisa mengawasi
anak2nya 24 jam sehari .
Karena itu berdoalah , mohon perlindunganNya selalu terhadap anak2 kita.
Ingat ,semua dimulai dari ibu , bukan dari nenek , atau babysitter atau
pembantu .
Masa depan anak kita tergantung pada kita. Hidup ibu .....!!!
dari Note nya seseorang di FB ( hmm... sapa sih )