Selasa, 08 Januari 2013
In My Daughter's Eyes
Selamat siang menjelang sore...
Mau sekedar berbagi sebuah lagu yang selalu saya dengarkan apabila butuh semangat dalam mengarungi kehidupan sebagai single mom.
Mudah-mudahan bisa jadi penyemangat juga buat temen-temen lainnya.. :)
Judulnya: In My Daughter's Eyes
Penyanyinya: Martina McBride
Lagunya bisa diliat dan didenger di: http://youtu.be/eLS0Y40WwlA
Ini liriknya:
"In my daughter's eyes,
I am a hero,
I am strong and wise,
And I know no fear,
But the truth is plain to see,
She was sent to rescue me,
I see who I want to be,
In my daughter's eyes
In my daughter's eyes,
Everyone is equal,
Darkness turns to light,
And the world is at peace,
This miracle god gave to me,
Gives me strength when I am weak,
I find reason to believe,
In my daughter's eyes
And when she wraps her hand around my finger,
How it puts a smile in my heart,
Everything becomes a little clearer,
I realize what life is all about,
It's hanging on when your heart is had enough,
It's giving more when you feel like giving up,
I've seen the light,
It's in my daughter's eyes
In my daughter's eyes,
I can see the future,
A reflection of who I am and what will be,
And though she'll grow and someday leave,
Maybe raise a family,
When i'm gone I hope you see,
How happy she made me,
For i'll be there,
In my daughter's eyes.."
Komunitas Single Parent Dibuat untuk mendukung milis indosingleparent@yahoogroups.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Salam kenal..
Nama saya Muhammad Yusuf. Saya anak tertua di keluarga saya dan saya belum menikah.
Adik saya mempunyai anak berusia 3 tahun. Ia bekerja di Kalimantan dan anaknya tinggal bersama neneknya di Jawa-Barat.
Ibu saya sangat menyayangi cucu satu2nya ini. mereka tak lagi seperti nenek-cucu melainkan sudah seperti Ibu-anak.
Namun kebersamaan mereka harus berakhir. Beberapa hari yang lalu adalah hari ke 40 wafatnya ibu saya. Kini saya menjadi "single parent" untuk keponakan saya sebagai bakti saya kepada ibu saya.
Anak ini menyadarkan saya bahwa selama ini saya tidak menghargai perjuangan ibu untuk anak-anaknya. Saya selalu menangis membayangkan bagaimana ibu bisa tetap tegar menerima rasa malu atas perilaku buruk saya yang mengidap gangguan jiwa. Puluhan tahun ibu rela menahan sakit karena ia pikir, biaya berobat lebih baik untuk membiayai anak-anaknya.
Kini saya menganggap diri sebagai ibu dan keponakan yang telah saya anggap anak sendiri, saya anggap sebagai saya yang baru.
lebih bagus dinyanyikan oleh Thalia
Posting Komentar