|
Milist Indosingleparent diperuntukkan bagi orang tua tunggal yg berkeinginan untuk hidup mandiri dan mengasuh anaknya sendiri. Silahkan hubungi kami untuk bergabung di milis / komunitas atau bila anda mempunyai masalah mengenai singleparent di Telp/SMS : 0857.100.94.214. Email : moderator.isp & g m a i l.com (sambung)
|
Krn kanker itu sdh ada obatnya dan apabila bs di sembuhkan dini pasti akan
survive.
Semoga membantu.
=========================
Ada juga di RS. JBC Jakarta Breast Center di salemba dia owner di RS itu klo
di kramat 128 full.
Semangat hidup dan yakin atas pertolongan tuhan insya allah mama mba rina
tertolong. Amin.
==========================
Judul di atas adalah topik LiteFM105.8 pada Jum'at ini (26/06/09).
Lakukanlah segala sesuatu berdasarkan keinginan kita bukan keinginan orang
lain.
Kita harus konsisten dengan usaha yang kita lakukan untuk meng-golkan
keinginan kita. Konsisten bisa kita pertahankan. Yang susah adalah kurva
kehidupan kita yang naik turun (mood) karena faktor dari dalam dan luar.
Itu memang manusiawi. Sebagaimana nara sumber mengingatkan bahwa segala
sesuatu yang kita dapatkan secara mudah berarti itu adalah hal yang kecil.
Tapi bila kita susah mendapatkannya dan penuh perjuangan, itu adalah sesuatu
yang besar.
Mayoritas telpon dan sms yang masuk dalam materi tersebut adalah mengenai
our way sebagai orang tua dan anak-anak way. Banyak orang tua memaksakan
kehendak anak-anaknya karena ambisi orang tua. Padahal sebenarnya tugas
orang tua adalah mengarahkan keinginan anak tanpa menjerat mereka ke dalam
egoisme orang tuanya.
Memang anak masih belum tau apa keinginan dan kemauan mereka kelak mereka
besar. Tapi, sebagai orang tua, kita harus lihat bakat anak-anak kita
dahulu, kalau perlu dan memungkinkan kita perlu memberikan anak-anak kita
tes bakat. Setelah itu, kita bisa arahkan ke bakat dan keinginan anak-anak
kita untuk masa depannya.
Dulu, Kahlil Gibran pernah diblack list puisinya yang menyatakan "Anak-anak
kita bagaikan panah yang melesat dari busurnya". Tapi, nara sumber Haidar
Bagir berpendapat justru itulah yang benar. Kita, orang tua adalah busurnya
yang melepaskan dan mengarahkan si anak sebagai panahnya yang lepas dan
mencari jalannya sesuai arahan busur.
Nara sumber juga berpromosi tentang film layar lebar "Garuda Di Dadaku".
Film itu mengisahkan ambisi kakeknya yang menginginkan anaknya sekolah
tinggi, bekerja dan memakai jas. Tapi, si anak lebih memilih menjadi pemain
bola dan mengharumkan nama Indonesia. Di sini, penulis cerita ingin
menyampaikan bahwa apa yang menjadi pilihan anak adalah apa yang orang tua
harus dukung. Bukan malah memaksakan kehendak orang tua yang nota bene bisa
menghancurkan mental anak.
Ada seorang kawan belum lama ini curhat mengenai ketidak adilan orang tuanya
kepadanya. Kawan yang menjadi bungsu ini memilih mengambil jurusan bahasa
Inggris untuk kuliahnya. Tapi, orang tuanya menginginkan ia mengambil
jurusan manajemen. Karena keinginan si kawan bertolak belakang dengan
keinginan orang tuanya, maka terjadilah ketidak adilan yang ia rasakan
dengan abang-abangnya karena dua abangnya lebih memilih menuruti kemauan
orang tuanya
Walau begitu, ia tidak kecil hati. Ia tetap menyayangi orang tuanya. Dan ia
buktikan bahwa jurusan yang ia ambil tidaklah sejelek anggapan orang tuanya
yang menyangsikan prospek ke depannya. Dan kawan saya ini bertekad akan adil
kepada anak-anaknya kelak dan mendukung sepenuhnya keinginan anak-anaknya.
Anak adalah titipan Allah kepada kita karena kita sudah dipercaya olehNya
untuk memelihara dan membesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Dengan
kepercayaanNya, apakah kita sebagai orang tua harus menyakitinya dengan
memaksakan kehendak kita agar ambisi kita tercapai lewat anak kita?
Anak-anak kita adalah malaikat-malaikat dunia kita. Penghibur di kala sedih.
Pelengkap di kala senang dan gembira. Mereka adalah rezeki kita. Penyemangat
hidup untuk selalu mencari yang terbaik dalam hidup agar masa depan mereka
terjamin, oleh keyakinan kita, kerja keras kita, ibadah kita dan cinta kita.
Sayangilah anak-anak kita sebagaimana kita menyayangi orang tua kita. Jangan
ada pilih kasih di antara anak-anak kita. Jangan ada acara menyakitinya baik
secara lahir maupun bathin. Jangan pula ada pemaksaan kehendak. Biarkan
mereka tumbuh sesuai kodratnya. Dukunglah apa yang mereka yakini selama itu
masih berada dalam jalur agama dan logika. Cintai dan sayangi mereka
sebagaimana kehendak Allah dalam menitipkan "paketnya" kepada kita. Semoga
anak-anak kita menjadi orang-orang yang berguna bagi semua. Amin.
saya butuh saran nih soal kebiasaan makan anak saya yang sekarang umurnya 18
bulan. Kalau dia makan suka sekali diemut. Padahal dulu dari pertama kali
makan sekitar umur 4 bulan sampai awal Juni ini makannya gampang sekali.
Tapi belakangan makannya diemut bisa berjam2. Rekor terlamanya sampai 3.5
jam. Sampai keriting nih rambut. Sudah coba makan sambil bermain, nonton
tapi masih aja diemut. Sekarang ini aku sudah malas dan capek nyuapin dia
karena kalau nyuapin pasti ujung2nya jadi marah2. Teman - teman tolong dong.
Ada yang punya cara jitu gak ya? Agar anak aku makannya tidak diemut. Thanks
ya...
Regards,
=======================================================
ho oh. baru mo ngomong itu, udah keduluan sm yg lebih expert :D
btw, itu cara dia protes sm mamanya soal makanan yg ngebosenin. coba deh
mbak divariasikan makanannya. kl perlu selingin cemilan, tp dg catatan udah
makan besar.
kl ga, coba pake cara anak2 jg. seperti pura2 nyuapin boneka kesayangannya.
dan bilang main balap2an makan sama bonekanya. biasanya sih dia seneng tuh
...
kl ga jg, cb cari orang yg super sabar yg mau nemenin anaknya makan lama
gitu. biar mamanya ga marah2 mulu. kasian anaknya ntar ... :)
gud lak ya,
=======================================================
menurut pengalaman saya, sibocah memang butuh selingan,
contohnya my baby (13bln), klo sarapan sy kasih sun, klo siang sy kasih nasi
di blender n dah sy kasih lauk spt orang dewasa, plus dah ngerti cemilan
loh...
kadang sy kasih kerupuk, apel, ato apalah utk ngasah giginya...
dulu si kecil mo mkn apa aza, krna mungkin saja rasa makanan itu baru
baginya jadi msh enjoy, n yg terpenting si bocah blm bisa berontak...
mkn besar dia bisa menolak bahkan marah klo dia gak suka...
jgn di paksa mbak, coba lauknya di samakan dengan makanan momy nya, n di
coba pake nasi, jgn lupa kasih cemilan kue ato buah, biarkan si kecil yg
pegang makanannya sendiri.
Selama baby masih doyan susu, momy gak usah khawatir, msh ada asupan gizinya
kq, plus kasih vitamin,
pation n gd luck...
=======================================================
Kelinci si Penakut Kelinci memang dari dulu terkenal sebagai hewan yang bernyali kecil, Sering ketakutan tanpa alasan yang jelas, sesegera mungkin Menyingkir bila dia merasa terganggu keamanannya. Suatu Hari, terlihat sekelompok kelinci sedang berkumpul di tepi Sebuah sungai, mereka sibuk berkeluh kesah meratapi nyalinya yang Kecil, mengeluh kehidupan mereka yang senantiasa dibayangi dengan Mara bahaya. Semakin mereka ngobrol, semakin sedih Dan ketakutan Memikirkan nasib mereka. Alangkah malangnya lahir menjadi seekor kelinci. Mau lebih kuat Tidak punya tenaga, ingin terbang ke langit biru tidak punya sayap, Setiap Hari ketakutan melulu. Mau tidur nyenyak pun sulit karena Terganggu oleh telinga panjang yang tajam pendengarannya sehingga Matanya yang berwarna merah pun semakin lama semakin merah saja. Mereka merasa hidup ini tidak Ada artinya. Daripada hidup menderita Ketakutan terus, mereka berpikir lebih baik mati saja. Akhirnya Mereka mengambil keputusan beramai-ramai hendak bunuh diri dengan Melompat dari tepian tebing yang tinggi Dan curam. Maka para kelinci Terlihat berbondong-bondong menuju ke arah tebing. Saat mereka melewati pinggir sungai, Ada seekor katak yang terkejut Melihat kedatangan kelinci yang berjumlah banyak. Tergesa-gesa is Katak ketakutan Dan segera meloncat ke sungai melarikan diri. Walaupun is kelinci sering menjumpai katak yang melompat ketakutan Saat melihat kelinci melintas, tetapi sebelum ini mereka tidak Peduli. Berbeda untuk kali ini. Tiba-tiba Ada seekor kelinci yang Tersadar dari kesedihannya Dan langsung berteriak, "Hei, berhenti! Kita tidak usah ketakutan sampai perlu harus bunuh diri. Karena Lihatlah, ternyata Ada hewan lain yang lebih tidak bernyali Dibandingkan Kita yakni is katak yang terbirit-birit saat melihat Kita!" Mendengar kata-kata itu, kelinci yang lain tiba-tiba pikiran Dan Hatinya terbuka, seolah-olah tumbuh tunas keberanian di hati mereka. Maka dengan riang gembira mereka mulai saling membesarkan diri Masing-masing, "Iya, Kita tidak perlu ketakutan!" "Tuh kan, Ada mahluk lain yang lebih pengecut dari Kita." "Iya, Kita harus semakin berani." Perlahan-lahan mereka berbalik arah kembali kearah pulang dengan Riang gembira Dan melupakan niatnya untuk bunuh diri. Sahabat ISP yang baik, Dalam kehidupan ini sering kali Saat keberuntungan sedang tidak memihak kepada Kita, janganlah Meratapi nasib yang dirundung malang seakan-akan hanya kitalah Mahluk paling menderita di muka bumi ini. Lihatlah di sekeliling Kita. Masih begitu banyak orang yang lebih susah, sengsara, Dan sial Dibandingkan Kita. Jika mereka yang hidup dalam kekurangan tetapi Mampu menjalaninya dengan tegar Dan tetap berjuang, kenapa Kita Tidak? Apa pun keadaan kehidupan Kita Hari, seharusnya Kita jalani dengan Optimis Dan aktif. Nasib tidak akan dapat Kita ubah tanpa manusia Itu sendiri yang siap mengubahnya. Karena sesungguhnya, `sukses Adalah hak setiap orang'. Success is my right, sukses adalah hak Siapa saja yang mau berjuang dengan sungguh-sungguh. Apapun status Kita yang sandang saat ini janganlah membuat Kita menjadi patah arang....dengan keterbatasan Dan kemampuan dari diri Kita, berusaha bangkit Dan tegar menatap masa depan Kita khususnya masa depan anak-anak yang dititipkan-Nya melalui Kita di kehidupan ini. Salam, | |||
|
Minggu, 21 Juni 2009 | 03:28 WIB
Saya menulis di status facebook saya begini. Kira-kira saja, saya sendiri lupa kalimat lengkapnya. ” Lagi mikir
Setelah itu, komentar yang berdatangan banyak meski tak bertubi-tubi. Isinya macam-macam dan yang paling unik ada dua. Pertama, nobody is perfect. Itu yang paling banyak dijadikan komentar dan membuat saya bingung kok komentarnya jadi demikian karena buat ukuran IQ saya yang biasa-biasa saja ini, saya tak bisa melihat korelasi antara tulisan di status dan kalimat itu. Tetapi, biarlah. Itu hak semua orang untuk memberi komentar. Ternyata komentar yang saya pikir enggak nyambung itu malah jadi inspirasi untuk tulisan pada hari Minggu ini.
Yang kedua, komentar dari seorang pria, dan buat saya, komentarnya paling lucu dan dalam. Kalimatnya singkat dan jelas. Jelas sindirannya, maksudnya. ”Itu seperti orang gundul jualan minyak rambut.” Tetapi, karena yang paling banyak adalah alasan nomor satu, jadi saya putuskan suara terbanyak saja yang jadi sumber ide.
Satu malam tepat dua puluh empat jam sebelum saya menyetor naskah ini, saya leyeh-leyeh di sofa ruang tamu sambil menyantap spageti campur ikan makarel karena maunya dicampur dengan ikan roa, tetapi tak ada waktu ke rumah makan Manado. Saat itu saya berpikir, kalau saya mati malam itu, bakal masuk surga enggak, ya? Saya mengalami dilema semalaman itu. Karena dalam tubuh saya, ada dua hal yang saling tarik-menarik. Kutub negatif dan positif. Kebaikan dan keburukan.
Saya berusaha sebisa mungkin menjadi manusia yang berakhlak seperti diinginkan orangtua dan negara. Kan, harus Pancasilais, katanya. Katanya siapa saya juga lupa. Berjiwa Pancasila. Saya praktikkan dalam kehidupan sehari-hari kalau saya mau berubah ke arah yang lebih benar. Cuma saja, pergumulan secara duniawi dan spiritual membuat saya menjadi manusia yang tak beda dari bunglon. Kadang jadi malaikat, tetapi sering juga jadi anak buah setan.
Saya berbagi pengalaman hidup dekat dengan Tuhan ke mana-mana. Dari mimbar gereja sampai di beberapa ruang rapat beberapa perusahaan besar. Wah… saya kalau sudah bicara, tak bisa berhenti, apalagi kalau bercerita tentang betapa baiknya Tuhan. Sampai orang terpesona dan bilang, ” Wah, Mas, sampean itu memang hebat, dipilih sama Tuhan.”
Akan tetapi, mereka tak tahu siapa saya sesungguhnya. Sepulang dari sana, saya tergoda melakukan hal-hal yang melenceng dari yang saya bagikan. Hidup saya seperti kodok dan bunglon. Di dua dunia. Dunia yang berbeda secara ekstrem.
Contoh lain. Saya mau jadi warga yang baik dengan membayar pajak tepat waktu dengan nilai yang benar. Tidak dimanipulasi meski tak ada satu orang pun percaya. Tetapi, alangkah susahnya membayar uang bulanan ke rumah ibadah. Ada saja alasannya.
Sampai saya pikir, apa perlu rumah ibadah itu menerapkan tenggat waktu seperti departemen pajak berikut dendanya. Meski pada akhirnya, kalaupun itu diterapkan, bisa jadi saya tepat membayar, tetapi itu karena takut ada yang mau menghukum, bukan karena kesadaran sendiri sebagai manusia yang sudah dianugerahi berkat berlimpah oleh Sang Pencipta.
Saya berteriak-teriak tentang kebenaran. Misalnya saja, jangan berzinah. Setelah saya mengeluarkan energi untuk berteriak, saya justru yang pertama berzinah. Begitu banyak ciptaan Tuhan yang membuat mata saya berkunang-kunang dan mulai berpikir yang macam-macam melalui pikiran saya. Dan kalau ditanya mengapa itu terjadi, saya juga bingung.
Saya disuruh hidup seia sekata, saya malah hidup tidak seia sekata. Alasannya bosan. Hidup itu perlu variasi, harus penuh dinamika. Kalau semua seia sekata, jadi enggak lucu, maka perbedaan pendapat yang awalnya membuat hidup jauh lebih hidup, malah membuat saya membangun kelompok-kelompok tersendiri. Dan menjadi ekstrem karenanya dan marah saat orang tak setuju dengan saya. Kemudian mulai melakukan kegiatan seperti pemilihan umum presiden dan wakil presiden, mengajak orang bergabung dengan kelompok saya yang saya anggap paling tokcer programnya.
Benarkah kalimat nobody is perfect itu? Benarkah ketidaksempurnaan sebagai manusia merupakan alasan untuk dimaklumi saya boleh jahat dan saya boleh tidak memaafkan? Karena sebagai manusia, saya toh tahu tak akan pernah sempurna, artinya angel dan demon merupakan satu paket di dalam diri saya. Karena keduanya itulah saya disebut manusia, bukan Tuhan. Tetapi, benarkah itu? Benarkah ketika hari penghakiman datang dan Sang Pencipta menanyakan bagaimana saya hidup dan mengevaluasi hidup saya, saya dapat mengajukan kalimat itu?
Kalimat itu telah membingungkan saya karena saya sempat senang bisa bercerita dengan lantang soal kebenaran, tetapi bisa korupsi dengan sejuta alasan dan direkayasa menjadi kebenaran. Saya kan hanya manusia. Tak lama setelah itu, saya takut lagi. Kalau saya mati malam itu, apa kalimat seperti ketok magic itu bisa saya pakai?
Kalimat itu benar-benar memiliki kekuatan luar biasa, kekuatan yang membuat saya malam itu menelan spageti sambil bingung. Karena habis makan, saya menjatuhkan piring tak sengaja, dan saya naik pitam, kalimat yang keluar dari mulut malam itu, kalau saya tulis, koran ini bakal dibredel, termasuk saya juga. Tetapi, pukul delapan malam keesokan harinya, saya memberi kesaksian tentang betapa baiknya Sang Pencipta. Sekarang saya baru tahu kalau bunglon punya saingan.
KILAS PARODI
Inilah Anda dan Saya yang Sesungguhnya
1. Jangan pernah berharap Anda bakal tidak mengecewakan orang lain. Anda hanya manusia biasa. Biasa berbuat baik, biasa berbuat tidak baik. Kalau ada yang menasihati Anda berbuat baik, tetapi Anda tahu ia hanya ingin kelihatan baik, diam saja, senyum saja, tak usah mencibir.
2. Kalau Anda mau berbuat baik, biarlah Anda mencobanya, jangan menyerah kalau ada yang seperti teman saya, bilang begini kepada teman saya dan tak berani langsung pada saya. ”Bilang sama Samuel, tuh, kalau belum beres kelakuannya dan belum waras mulutnya, enggak usah sok jadi pendeta.” Padahal, ia tahu saya hanya manusia biasa, yang bisa beres dua hari dan tidak beres lima hari.
3. Anda dan saya ini manusia yang naik-turun. Kadang di atas dan kadang di bawah. Jadi, kalau lagi di bawah jangan mau dipaksa untuk di atas. Nanti Anda dan mereka yang menyuruh Anda ke atas akan kecewa karena Anda bukan man for all seasons. Sama seperti saya, ada waktunya saya akan membuat Anda tak bisa tertawa dan membuat perut Anda terpingkal-pingkal, tetapi malah membuat Anda mau muntah. Terima saja.
4. Saya membiasakan untuk tidak kaget ketika membaca David Carradine meninggal dengan cara yang saya tak pernah bayangkan akan dilakukan manusia macam sang aktor legendaris itu. Juga semasa kecil dahulu saat saya membaca Marlia Hardi, ibu bijaksana yang meninggal dengan cara tragis. Sama seperti mereka, saya dan Anda adalah manusia penuh kejutan. Jangan Anda terkejut kalau suatu hari melihat saya tewas dalam keadaan yang… gitu deh dan berkata: ”Dasar, ba----an, tukang tipu, ternyata lo memang enggak waras juga, ya….”
5. Ini pendapat saya, kalau Anda tak setuju, ya enggak apa-apa. Saya dan Anda justru sempurna. Karena Anda dan saya bisa jadi angel dan bisa jadi demon. Itu kesempurnaan di tingkat manusia. Makanya, jangan lagi percaya kalau ada orang yang mengatakan nobody is perfect. Tetapi, demon di tempat Anda bisa dikurangi atau diminimalkan, tak bisa dihilangkan, dan angel-nya bisa dimaksimalkan. Jangan dibolak-balik. Yang boleh dibolak-balik hanya martabak. Kalau Anda mau dibolak-balik dalam urusan ”lain”, yaa… itu mah urusan Anda. Saya sudah pernah kok jadi ”martabak”. ”Enggak, pakai telor ya, Mas.” Itu suara yang tak perlu digubris.
6. Di tempat saya beribadah, ada doa pengakuan dosa. Dulu saya pikir kalau sudah ada fasilitas mulia macam itu tersedia, sayang kalau tak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Maka, saya berusaha berbuat dosa sebanyak mungkin. Itu keliru saudara-saudara. Saya tak tahu apa pendapat mereka yang menulis kalimat nobody is perfect.
Tidaklah hambaKu mendekat kepadaKu Melaksanakan apa yang Kufardhukan kepadanya Tidaklah hambaKu mendekat kepadaKu dengan amalan2x sunnah.. Hingga...AKU mencintainya. Jika AKU mencintainya. maka AKU akan menjadi pendengarannya. yand dia gunakan untuk mendengar AKU menjadi pandangannya yang dia gunakan untuk melihat AKU menjadi tangannya yang dia gunakan untuk memegang.. AKU menjadi kakinya yang digunakan untuk berjalan... (Hadist Qudsi) Aku merinding... Bisakah aku meraih CintaNYA? Sehingga semua perilakuku under HIS CONTROL? |
Love u all..
________________________________
Mba,mnrtku,namanya biro jodoh yg mengharuskan byr mah boong..jgn mau..dia cm
mau duitnya mba doang..
Masih byk situs2 biro jodoh yg gratis kok..
(misal i********c****. com kl ga salah...,pernah muncul ad nya di
friendster) tp itu jg sama aja,lbh byk ga benernya drpd benernya....
Kl boleh saran,mending jgn gabung gitu2an mba,kasian mbanya nanti kl
diboongin lg ama co..
Maaf jk tdk berkenan..
________________________________
mhhh....
dijepang biro jodoh macam ini lg trend, dimintaiin dana untuk setiap acara
pertemuan anggota selain iuran tahunan,misalnya utk,biaya booking tempat
pertemuan, makan, akomodasi atu transportasi.
klau sudah dpt jodoh, tdk boleh ikutan lagi kecuali klo dah cerai
biro jodphnya punya persh sendiri dan resmi
data2 peserta semua hrs jelas tdk boleh bohong
Ketika waktu berjalan tanpa kamu Pernah aku merasa seperti burung terbang dengan sebelah sayap Atau seperti kapal nelayan terombang ambing ombak di lautan lepas Hingga akhirnya aku bisa Terbang kembali dengan sayap yang nyaris patah Dan berlayar kembali meski nyaris di lumat ombak Aku percaya DIA yang menguatkan aku |
|