Sabtu, 04 Oktober 2014

FW: [ISP] Seorang Pemuda di Gerbong Kereta

>
>Di sebuah gerbong kereta api yang penuh, seorang pemuda berusia kira-kira
>24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela. Ia begitu takjub
>melihat pemandangan sekitarnya. Dengan girang, ia berteriak dan berkata
>kepada ayahnya:
>
>²Ayah, coba lihat, pohon-pohon itu Š mereka berjalan menyusul kita².
>
>Sang ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yang
>tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagian mendengar celoteh putranya itu.
>
>Di samping pemuda itu ada sepasang suami-istri yang mengamati tingkah
>pemuda yang kekanak-kanakan itu.
>
>Mereka berdua merasa sangat risih. Kereta terus berlalu. Tidak lama
>pemuda itu kembali berteriak:
>
>³Ayah, lihat itu, itu awan kan Š? lihat Š mereka ikut berjalan bersama
>kita juga Š².
>
>Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.
>
>Dua orang suami-istri di samping pemuda itu tidak mampu menahan diri,
>akhirnya mereka berkata kepada ayah pemuda itu:
>
>³Kenapa anda tidak membawa anak anda ini ke dokter jiwa?²
>
>Sejenak, ayah pemuda itu terdiam.
>Lalu ia menjawab: ³Kami baru saja kembali dari rumah sakit, anakku ini
>menderita kebutaan semenjak lahir. Tadi ia baru dioperasi, dan hari ini
>adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan mata kepalanya².
>
>Pasangan suami itu pun terdiam seribu bahasa.
>
>Apakah saat membaca kisah ini kita juga berpikiran spt suami istri ini?
>
>Setiap orang mempunyai cerita hidup masing-masing, oleh karena itu jangan
>memvonis seseorang dengan apa yg anda lihat saja.
>
>Barangkali saja bila anda mengetahui kondisi sebenarnya anda akan
>tercengang. Maka kita PERLU BERPIKIR SEBELUM BICARA..
>
>Slmt sore man Teman
>

Tidak ada komentar:

Facebook