Sabtu, 22 Mei 2010

Selalu ada cinta untuk buah hati

Sabtu Pagi itu tepat di pasar Pal, Jalan raya bogor persimpangan akses UI Dengan Jalan raya bogor, di pasar itu saya melihat seorang ibu yang memarahi anaknya dengan kata-kata kasar, dengan cubitan di paha anak tersebut yang Membuat anak kecil itu menangis Dan tak henti-hentinya, saya memberanikan Diri untuk menanyakan kepada ibu tersebut "kenapa anaknya bu" tanya saya Singkat kepada ibu tersebut.

"Ini anak, kalau kepasar pasti mintanya jajan terus, kemarin sudah beli Mainan, sekarang minta beli mainan lagi, Dan dia mengambek Dan teriak-teriak
Di tanah, lagian kan saya bawa uang cukup untuk belanja doang" ungkap ibu Itu dengan logat Jakarta yang kental, "oh kenapa di cubit & dimaki kan
Kasihan bu" lanjut saya kepada ibu tersebut. "ya gimana engga dimarhi abis Kesel banget di bilangin kagak ngarti-ngarti bandel banget deh in anak" ucap Ibu tersebut "memang dia minta apa bu, tanya saya lagi" is ibu menjawab "itu Dia minta dibeliin pedang-pedangan yang bisa nyala"

Sering hanya kareana masalah sepele Kita sebagai orang tua melakukan Tindakan yang tidak seharusnya kepada anak-anak Kita ketika anak bertingkah Nakal, atau ketika mereka membangkang dari apa yang Kita perintahkan, Terkadang juga terkeluar makian yang kasar yang membuat Kita sebagai orang Tua berubah seperti monster bagi anak Kita. Sadarlah mereka hanya anak-anak Yang memang belum matang secara kejiwaan, mereka dalam tahap belajar dari Lingkungan, wajar jika sekali-kali mereka berbuat salah, Dan sadar bahwa Jiwa anak-anak sangat rapuh untuk bisa mencerna kata-kata kasar Kita atau Bahkan gerakan hukuman fisik yang Kita berikan.

Terkadang tanpa disadari kesalahan bukan pada anak Kita, melainkan pada Kita Sebagai orang tua yang terlalu kaku mungkin maksud Kita baik tapi akan Berbeda yang ditangkap oleh anak Kita, terkadang sifat kaku Kita bisa Mengekang kebebasan mereka bermain atau memilih. Perlu disadari anak adalah Yang berhak Dan bebas memilih untuk melakukan yang terbaik menurut mereka. Tugas orang tua bukan melarang atau memerintah, tapi lebih kepada Mengarahkan agar mereka tetap berada pada jalur yang sebenarnya. Membayangkan hal tersebut sungguh miris rasanya, haruskah malaikat-malaikat Kecil memdapat perlakuan kasar, melihat senyuman yang lugu pun membuat hati Begitu tenang, seorang sahabat pernah bercerita bahwa beliau sering Mendengar buah hatinya mengigau Dan berteriak ketakutan. Dan ternyata hasil Diskusi lebih jauh menjelaskan bahwa siangnya anak tersebut dapat makian Atau kalimat kasar dari ibunya, karena tidak mau makan sayur. Tidak kah anak Dilahirkan untuk disayangi?

Lihatlah buka Mata & hati anda, bahwa anak-anak tidak akan membenci orang Tuanya walaupun terkadang orang tua sering berbuat kasar kepada anaknya. Lihatlah ketika anak-anak menangis atau memerlukan bantuan yang terucap dari Bibir mungil mereka adalah ibu.... Atau ayah.... Buahhati Kita tidak pernah Berdosa kepada orang tuanya, semua mereka lakukan karena mungkin tak sadar Kalau apa yang dikerjakan adalah sebuah kesalahan.

Sayangilah anak anda, sadarilah bahwa buah hati Kita Ada untuk di bimbing Dan dicintai, hentikan berbuat kasar kepada anak-anak. Biarkan mereka Menikmati waktu kecilnya dengan indah. Sadarlah cintai anak anda mulai Sekarang atau anda bisa mencintai anak anda saat mereka terbaring tak
Berdaya, atau anda baru menyesal Dan merasa kehilangan ketika anak anda Telah tiada. Selalu Ada cinta untuk sang buah hati. Mari sayangi anak-anak Kita.

" menatap kepolosan anak-anak, memberi keteduhan jiwa "


From : WJ

Komunitas Single ParentDibuat untuk mendukung milis indosingleparent@yahoogroups.com

3 komentar:

herizal alwi mengatakan...

Ibu Cinta

Cintanya adalah seperti
sebuah pulau di laut hidup,
besar dan luas
Sebuah, tempat tinggal yang damai tenang
Dari angin, hujan, air pasang.
'Tis terikat di utara oleh Harapan,
Dengan Kesabaran di Barat,
Dengan Counsel tender Selatan
Dan di Timur oleh Istirahat.
Di atasnya seperti cahaya mercusuar
Iman bersinar, dan Kebenaran, dan Doa;
Dan thro 'adegan perubahan kehidupan
Saya menemukan sebuah tempat di sana.

Wulan Julia mengatakan...

Dearest Pak Herizal

terimakasih puisinya :)

bagus sekali ...:)

Anonim mengatakan...

jadi tambah kangen sm kakak Nayla, putri pertamaku. Sdh 3bln tidak tinggal bersama sejak dibawa ayahnya. Maafin mama ya kak,semoga suatu hari nanti kita bisa sama2 lg,bisa tidur sambil pelukan lg..
Mama sayang kakak.. (Lia)

Facebook