Jumat, 07 November 2008

Kenapa gw memilih untuk menjadi single parent?


dear All..

Sebenarnya sudah lumayan lama aku bergabung dengan Milis ini and its really great milis and great place to share, banyak cerita hidup yang aku baca yang bikin trenyuh hati karena banyak orang yang ternyata mempunyai nasib sama seperti diriku...

3 tahun yang lalu aku  berpacaran dan akhirnya hamil, waktu kehamilanku 2 bulan bukannya dia bertanggung jawab untuk menikahi aku( aku minta hanya demi status anak)pacarku menyatakan minta putus dari hubungan kami dan itu sangat menyakitkan walau dia tau kondisiku lagi hamil anaknya, dia bahkan sempat menyarankan aku untuk menggugurkan kandunganku, atau dia hanya akan bertanggung jawab secara financial kalo aku memilih untuk meneruskan kehamilanku karena dia menolak untuk menikah, aku sempet berpikir untuk melakukannya karena terpikir bagaimana orang tuaku kalau mereka tahu dan rasanya aku tak sanggup menaggung sendiri. tapi karena tak mau berbuat dosa yang lebih banyak aku memutuskan meneruskan kehamilanku walau aku tahu resiko yang bakal aku hadapi..karena kandunganku makin tidak bisa ditutupi aku akhirnya meninggalkan pekerjaanku saat itu. dari mulai kehamilanku sampai aku resign semua kebutuhan ku masih aku penuhi dari hasil kerjaku.

Dia pun mengontrak sebuah rumah untuk aku tinggali dan saat itu kandunganku jalan 6 bulan dan aku tetap menyembunyikan kondisiku kepada orang tuaku yang tinggal di surabaya, dan aku meminta adikku yang juga bekerja dijakarta untuk menemaniku  , dan seperti janjinya dia memenuhi kebutuhan ku dan bayiku..sampai usia kandunganku 8 bulan orang tuaku datang kejakarta ( diberitahu adikku karena tak tahan melihat kondisiku) dan meminta pertanggung jawabannya untuk menikah karena tidak mau anak ku disebut anak haram. dan dia berjanji untuk menikah setelah aku melahirkan dan kondisiku pulih. aku melahirkan anak laki laki dengan cesar dengan selamat, dan setelah melahirkan 4 hari aku pulang dan mengurus anakku sendirian karena waktu malahirkan orangtua ku pun tak datang.

Sampai anakku umur 2 tahun dia tak memenuhi janjinya untuk menikah dan bahkan aku tahu kalo dia suka ganti ganti pacar ( status dia pun belum menikah sampai saat ini), aku menghabiskan waktu selama ini hanya untuk mengurus anak dan menunggu janjinya, walau banyak rekan kerjaku dulu yang menawari kerja, tapi dia melarangku untuk bekerja dengan alasan apakah yang dia kasih tiap bulan tidak cukup dan lebih baik mengurus anak dengan baik dirumah,  dan sampai saat ini aku belum membuat akta kelahiran anakku karena berat buatku membuat akta anak luar kawin, memang dia tidak melupakan janjinya untuk memenuhi kebutuhan financial kami, waktu anak ku berumur 1.5 tahun dia menyewa pengasuh untuk anak ku . dan sejak ada pengasuh dia meminta untuk membagi hari untuk anak kami. dan sungguh dalam hati aku tidak rela karena dia tidak menepati janjinya padaku. Orang tuaku dan adikku yang telah berkeluarga pun sudah mengetahui kondisiku saat ini dan dan dari awal dia sudah membenci kelakuannya dan mereka mendesak untuk membawa anakku pulang kerumah disurabaya dan mereka yang akan menjaga nya sementara aku mencari kerja.
inilah yang membuat aku bimbang saat ini
 - jika aku tetap hidup dari dia dan dia bebas keluyuran dengan wanita lain seolah sudah tak ada masalah dengan ku,jujur aku sakit hati dan dia menuntut haknya sebagai ayah dengan meminta anaknya tinggal dengannya tiap minggunya aku juga berat hati, aku buang jauh-jauh harga diriku selama ini demi anakku agar dia tetap bisa tahu siapa ayahnya sebenarnya, dan memperoleh kehidupan yang lebih baik( karena aku sadar seberapa porsinya kemampuanku) dan harapan ku tiap hari jangan sampai aktanya dinyatakan anak luar nikah.
- jika aku benar-benar menuruti kemauan orang tuaku.. aku tak mau mereka menanggung beban malu karena aku, karena sampai saat ini tatangga ku mengganggap aku sudah menikah secara siri dijakarta dan mempunyai anak. walau mungkin secara financial adikku  mampu mengurus anakku seperti anaknya sendiri. tapi rasa bersalah karena telah memisahkan nya dari ayahnya rasanya aku tak tahu apa yang harus aku jawab nanti kalo dia menanyakan ayahnya.
Dengan status yang ga jelas kaya gini kaya semua yang aku kerjakan selama ini ga pernah fokus, di tempat tinggalku pun lingkungan ku menganggap aku mungkin sebagai seorang istri simapanan dan sebagainya karena hampir 2  kali seminggu dia menggunjugi kami tapi dia tak pernah tinggal serumah dengan ku. aku pernah mencoba bekerja part time tanpa sepengetahuan dia, begitu dia tahu aku tak ada dirumah dia selalu mangajak anak ku untuk keluar bersamanya dan itu membuatku tak nyaman.

Wuuihhh panjang kayak novel ya.... tapi puas rasanya bisa curhat.....

Thanks guys buat nyempetin baca curhatanku..


regards...

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau menurut saya pribadi lebih baik mulai dari sekarang kita harus mandiri. Karena sudah ada tanggungjawab sebagai Ibu. Mandiri dalam arti mencari nafkah sendiri, tidak tergantung orang lain (dalam hal ini pacar yang tidak bertanggungjawab).

Mungkin pada awalnya agak berat melihat akta lahir anak kita ditulis di luar nikah, tapi tidak ada jalan lain kalo memang itu yang harus kita jalani. Karena semakin lama anak kita butuh akta lahir untuk sekolah.

Jangan mengharap tiba-tiba pacar berubah dan mau nikah resmi, sama saja seperti mengharap bintang jatuh dari langit!

The life must go on.... Jangan melihat masa lalu lagi, banyak yang harus dihadapi di masa depan. Banyak yang sukses menjadi single parents.

Mulailah menata hidupmu dari sekarang, cari pekerjaan yang sesuai keahlianmu. Masalah anak, dipikir baik-baik, mumpung dia masih kecil, kalau memang kamu baru mulai meniti karir dari nol dan masih sanggup membiayai sendiri kebutuhan anak ya ok aja anak tetap ikut kamu.

Tapi kalau kamu merasa belum siap mandiri dan masih butuh orang tua untuk menjaga anakmu aku pikir itu jalan terbaik dengan menitipkan anakmu diasuh orangtua dahulu, kalau sudah ekonomi membaik maka bisa ikut kamu seterusnya.

Masalah pacarmu yang merasa dipisahkan dengan anaknya gak usah dipikirin!!! Dia aja gak bertanggungjawab kok dengan tidak menikahi kamu. Dia malah kepingin kamu tergantung terus sama dia, supaya kamu tidak bisa mandiri selamanya. Dan alasan anak dijadikan tameng sama dia supaya kamu tidak bisa mandiri.

Apakah kamu mau begini terus??
Memang berat untuk memulainya, tetapi dengan kerja keras dan tidak lupa pada Tuhan, maka saya yakin tidak ada yang tidak mungkin di mata Tuhan.

Facebook