Perempuan indentik dengan kelembutan, atau lemah ta berdaya.
Dibanding Lelaki yang punya keberanian, serta kekuatan.
Tapi coba lihat, sorang lelaki yang terpuruk kalah dalam mengarungi
ganasnya ombak kehidupan.
Dapat bangkit dan berjaya kembali,
seperti ta pernah jatuh terpuruk dalam hidupnya, karna penerimaan sorang
perempuan, tampa peduli hati nya yg tlah tertusuk ego lelaki.
Demi mata bening bocah cilik menanyakan keberadaan si lelaki, yang telah
menjadi ayah anak itu.
Diraih dalam pelukan iklas dan kasih ta bersyarat ta ada pamrih, harus
berlaku seperti ini dan itu..
Kehidupan dijalani lembar demi lembar cerita dalam perjalanan hidup
perempuan itu.
Berharap kedamaian dibungkus keiklasan dalam kebahagian bersama, antara
bocah cilik bermata bening, dan lelaki yang perkasa itu.
Nyatanya seperti sebuah film yang diputar ulang berkali kali.
Ke getiran kepedihan akan tekanan dalam perilaku si lelaki tuk memuaskan
ego lelakinya.
Sampai satu titik entah ada kekuatan dari mana, Juga bukan pengaruh dari
luar.
Prempuan itu memutuskan tuk meyelesaikan tanggung jawab, apa yang tlah
digariskan dalam kehidupannya, tidak terpikir unt dirinya.
Sesekali merasakan kerinduan
akan sentuhan kasih sayang sesungguhnya.
Dibiarkan lewat begitu saja kerinduan nya, mimpinya, karna ta mungkin
akan diraih.
Satu peristiwa terjadi yang membuka mata batinnya, tuk meng iklaskan
kembali, melepas belenggu ego si lelaki.
Seraya memohon pada Yang Maha Kuasa, tuk menjaga bocah cilik yang kini
beranjak dewasa.
~~~~~~~cerpen~~~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar