Selasa, 15 April 2008

Menyimak

Di Luar Kebisingan Kata-Kata
Menyimak (listening) adalah seni yang tidak mudah didapat, tetapi di
situ terdapat keindahan dan pemahaman luhur. Kita menyimak dengan
berbagai kedalaman diri kita, tetapi cara menyimak kita selalu disertai
suatu prakonsepsi atau berangkat dari suatu sudut pandang tertentu. Kita
tidak sekadar menyimak; selalu ada tabir menyela berupa pikiran-pikiran,
kesimpulan-kesimpulan dan prasangka-prasangka kita sendiri. ... Untuk
dapat menyimak haruslah ada keheningan di-dalam, kebebasan dari
ketegangan untuk memperoleh sesuatu, suatu perhatian yang rileks.
Keadaan yang waspada tapi pasif ini mampu mendengar apa yang berada di
luar kesimpulan kata-kata. Kata-kata membingungkan; itu hanya cara
berkomunikasi lahiriah; tetapi untuk menghayati di luar kebisingan
kata-kata haruslah ada sikap pasif tapi waspada di dalam menyimak.
Mereka yang mencinta dapat menyimak; tetapi amat jarang orang menemukan
seorang penyimak. Kebanyakan dari kita selalu mengejar hasil, menggapai
cita-cita; kita selam anya mengatasi dan menaklukkan, dan dengan
demikian tidak menyimak. Hanya di dalam menyimak kita mendengar nyanyian
kata-kata.

[Dari: J. Krishnamurti - The Book of Life]

Semar:
Kita mengira kita sudah tahu dan sudah melakukan penyimakan (listening).
Tapi cara kita menyimak kebanyakan keliru: kita menyimak dengan pikiran,
dengan tujuan. ... Dalam MMD, kita harus mulai belajar menyimak kembali
dari nol: menyimak tanpa pikiran & tanpa tujuan.

Tidak ada komentar:

Facebook