Kamis, 22 April 2010

Belajar dari Kehidupan Burung & Cacing

Kemarin saat menikmati week end dirumah, sambil baca buku diteras dengan ditemani secangkir kopi panas, mencoba memperhatikan kehidupan mahluk lain disekitar Kita. Pandangan Ku tertumpu pada seeokr burung kecil yang hinggap di pohon mangga di halaman rumah.

Burung mungil itu berloncatan dari satu dahan ke dahan lain dengan suaranya yang merdu..terlintas dipikiran Ku..enak ya nih burung hidupnya, terbang kesana kemari, tetap riang…Ga pernah ngerasain susah kali yeee..hehehee


Coba deh Kita lihat burung tiap pagi keluar dari sarangnya terbang kesana kemari untuk mencari makan, bahkan mungkin mereka juga tidak terbayang kemana Dan dimana harus mencari makanan yang diperlukan.

Meskipun burung itu haus bersusah payah terbang dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari makanan, karena tidak punya "kantor" yang tetap, mungkin juga dia kelaparan karena tidak mendapatkan makanan yang cukup, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot manusia, namun yang jelas Kita tidak pernah melihat Ada burung yang frustasi apalagi berusaha untuk bunuh diri.

Kita tidak pernah melihat Ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas. Kita tidak pernah melihat Ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak pernah melihat Ada burung yang memilih meminum racun untuk mengakhiri penderitaannya. Yang Kita lihat burung tetap optimis akan rejeki yang dijanjikan Allah.

Walaupun kelaparan, tiap pagi IA tetap berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada di atas Dan di lain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu kelebihan Dan di lain waktu kekurangan. Suatu waktu kekenyangan Dan di lain waktu kelaparan.


Lagi asik asik merenung tentang kehidupan si burung , tanpa sengaja aku melihat seekor cacing yang sedang menggeliat untuk keluar dari lubang tempat dia tinggal.

Aku yang biasa nya paling geli bener sama yang namanya cacing, Ga tau kenapa saat itu aku coba dekati lobang tempat dia berusaha keluar, aku tontonin deh gimana usaha nya..hehe..ternyata asik juga nonton perjuangan cacing


Kalau Kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk survive atau bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk atau bahkan mungkin IA juga tidak mempunyai Mata Dan telinga. ( Aku belum pernah lihat tuh Mata n telinga nya cacing posisinya dimana ya....hehe ) Tetapi IA adalah makhluk hidup juga loh sama dengan makhluk hidup lainnya,sama dengan Kita manusia yang punya perut kalau tidak diisi makan lama kelamaan akan mati. .

Tapi coba Kita lihat , dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus ASA Dan frustasi untuk mencari rejeki Tidak pernah Kita menyaksikan cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu.

Sekarang Kita lihat manusia. Kalau Kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih.

Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah dari burung atau cacing? Mengapa manusia banyak yang putus ASA lalu menghadapi kesulitan yang dihadapi ? Padahal rasa-rasanya belum pernah Kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri karena putus ASA.


Teman…


Bila Kita sedang mengalami kesulitan hidup cobalah Kita ingat Dan belajar pada kehidupan burung Dan cacing,

Lihatlah bagaimana mereka menghadapi kehidupan. Burung yang tetap ceria Dan tidak kenal putus ASA, tetap terbang kesana kemari mencari makan sambil tetap bernyanyi dengan riangnya..

Si cacing mahluk lemah yang terlihat sepertinya tak berdaya, tetap selalu berupaya untuk tetap hidup



Terima kasih burung..terima kasih cacing, terima kasih ya Allah..dalam waktu yang singkat aku mendapatkan pembelajaran kehidupan yang luar biasa atas mahluk ciptaanMu.


Life For Happiness

Irma Suastika


Komunitas Single Parent
Dibuat untuk mendukung milis indosingleparent@yahoogroups.com

Tidak ada komentar:

Facebook