Ikatan pernikahan dan hubungan cinta suami-isteri harus selalu terjaga. Karena bangunan ini seperti bagunan misi kenabian. Allah swt menyebutkan perjanjian dua misi ini sebagai "Mitsâqan Ghalîzhâ", perjanjian yang kokoh dan kuat. Mitsâqan Ghalîzhâ dalam pernikahan disebutkan dalam An-Nisa': 21; perjanjian misi kenabian dan perjanjian para nabi disebutkan dalam Al-Ahzab: 7. Perjanjian yang kuat dan kokoh ini tidak boleh digoyahkan dan dirobohkan oleh siapapun. Siapa saja yang bermaksud untuk merobohkan bangunan ini, ia telah bermaksud utk menggoyahkan Arasy kekuasaan Allah swt. Rasulullah saw bersabda: "Sesuatu yang halal yang paling dimurkai oleh Allah adalah perceraian." Karena itu sebelum Arasy Allah tergoyahkan akibat perceraian, maka segera cari solusi dan kiat-kiatnya untuk menumbuhkan kembali kehangatan cinta suami-isteri, agar kembali bersemi seperti berseminya bunga yang indah di musim semi. Kiat-kiat berikut ini saya kutip dari kitab Mujarrabat Imamiyah. Dan telah banyak yang membuktikan kemujarrabannya. Tentu dengan keyakinan yang kuat. Sebagai catatan penting kiat-kiat ini tidak boleh digunakan pada hal-hal yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Kiat-kiatnya sebagai berikut: Pertama: Bangun sebelum terbit waktu fajar, kemudian berwudhu', lalu cari tempat yang hening. Kedua: Sejak dari bangun tidur hingga selesai melakukan kiat2 ini jangan berbicara dengan siapapun, ini salah satu syarat. Ketiga: di tempat yang hening itu, menghadaplah ke kiblat lalu membaca ayat Kursi sebanyak 21 kali. Setiap sampai pada kalimat "yasyfa'u" berhenti sejenak dan sebutkan nama suami atau isteri lengkap dengan Bin Fulan atau Binti Fulan. Kemudian teruskan sampai akhir ayat Kursi. Lebih mantap lagi bayangkan wajahnya saat menyebutkan namanya. Keempat: Amalan ini dilakukan saat terbit Fajar selama 7 hari. Kelima: Amalan ini harus dilakukan dengan niat yang tulus dan baik; tidak boleh untuk tujuan yang buruk, misalnya untuk menjajah suami atau isteri. Insya Allah mujarrab, sudah banyak yang membuktikannya. Catatan Penting: Amalan ini jangan dan tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Rahasia ayat Kursi ini diungkap dalam suatu riwayat yang bersumber dari Imam Ali bin Abi Thalib (sa), mantu tercinta Rasulullah saw, yang telah sukses membangun keluarga sakinah, dan telah berhasil mewujudkan generasi yg cemerlang sebagai generasi keturunan Rasulullah saw. |
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar