Selasa, 10 Juni 2008

FW: [Komunitas Singleparent] Apa yang Paling Berat

 


  Single Pa & Ma

Apa yang paling berat saat menjadi Single parent?


********************** 

Dalam diskusi ringan  dan wawancara dengan beberapa aktifitis perempuan, kami membahas apa yang paling berat dalam kehidupan. Dan entah mengapa saat itu tema yang kami fokuskan adalah apa yang paling berat dirasakan oleh seorang singleparent. Saat itu hampir semuanya memberikan komentar walaupun hanya sedikit yang singleparent disitu. Jawaban mereka yang paling berat saat menjadi single parent adalah:

Ketika harus membiayai hidup anak sendirian…

Ketika harus menyelesaikan masalah sekolah anak sendirian..

Ketika harus mengantar anak ke acara sekolah hanya sendiri sementara yang lain ditemani pasangan

Ketika tidak ada teman ngobrol dan meluahkan asa, ketika mimpi buruk ndak ada yang nenangin

ketika menghadiri pesta pernikahan teman lalu ditanya : Kapan cari yang baru?

ketika anak lelaki minta ditemani main basket sementara sebagai emak2 tak pernah main basket

atau ketika anak perempuan curhat soal M yang pertama sementara sebagai Bapak tentu aja ndak paham

Ketika menghadapi pandangan buruk tetangga apalagi yang khawatir lakinya kita gaet

Pokoknya jawaban mereka beragam deh, asyik juga menyimak satu demi persatu, bahkan kalau dibuat laporannya bisa menjadi tulisan bersambung he he he .

Begitu kembali ke basecamp dan menulis berita untuk hari ini, seorang teman se team yang selama ini dekat denganku bertanya ; Kak, bagi Kakak apa yang paling berat saat jadi singleparent? aku termenung lamaa….. sekali, setelah membiarkan ia menunggu lama akupun mencoba menjawab:

‘’Bagiku yang paling berat saat menjadi singleparent adalah saat  berdamai dengan hati. Karena dalam hatiku yang paling dalam ada sebongkah kekecewaan yang coba kupasung, ada rasa ketidakadilan yang coba kupenjarakan, ada rasa benci terhadap kenyataan semetara yang lainnya begitu bahagia, padahal aku tidak bersalah, ada rasa frustasi karena selama ini selalu menjadi yang terbaik namun sekarang ‘’Menjanda ‘. ada rasa minder yang berlebihan yang selalu kubekap rapat. Dan terkadang..semua rasa itu menggeliat dan meronta ronta ingin keluar, membuncah dari relung hatiku dan mengekspresi lewat kecengengan dan kenaifan. Saat itulah yang paling berat, saat dimana aku harus membujuk mereka masuk kembali kedalam tiraninya. Membujuk semua rasa itu untuk bersikap Ikhlas dan menerima apa adanya. Saat yang paling berat adalah saat kau harus membujuk hati untuk  berdamai .

 

Salam

Tidak ada komentar:

Facebook